Bersama Spanyol & Aljazair, Pertamina Garap Blok Migas di Gurun Sahara Selama 35 Tahun

Bersama Spanyol & Aljazair, Pertamina Garap Blok Migas di Gurun Sahara Selama 35 Tahun
info gambar utama

PT Pertamina mengumumkan pembaruan kontrak senilai 800 juta dolar AS untuk eksploitasi hidrokarbon di ladang minyak Menzel Lejmat Nord (MLN), Aljazair, selama 35 tahun ke depan. Kesepakatan tersebut ditandatangani bersama perusahaan minyak negara Aljazair, Sonatrach, dan Repsol asal Spanyol pada Kamis (15/6/2023).

MLN Oil Field merupakan lapangan migas di tengah Gurun Sahara yang telah dikembangkan secara penuh oleh Pertamina (Persero) sejak Mei 2014 usai mengakuisisi hak partisipasi ConocoPhillips, perusahaan minyak Amerika Serikat.

Menurut laporan resmi Sonatrach, kontrak bagi hasil ini merupakan bagian dari nota kesepahaman yang diteken pada 28 September 2022. Keseluruhan investasi diperkirakan mampu menghasilkan 150 juta barel setara minyak.

Program kerja dalam proyek ini meliputi pembangunan unit ekstraksi LPG, pengeboran 12 sumur minyak dan 1 sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru dan pemeliharaan instalasi, akuisisi seismik 3D, proyek WAG (Water Alternating Gas), proyek digitalisasi, studi laboratorium tentang EOR (Enhanced Oil Recovery), serta proyek pembangkit listrik tenaga surya.

Berpotensi Jadi Raksasa Migas, Pulau Seram dan Warim Dilirik Investor Asing

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan, dalam kontrak baru ini, Pertamina diberikan izin untuk membangun pabrik LPG dengan kapasitas 1 juta metrik ton per tahun. Produknya pun dapat dibawa ke Indonesia.

“Dengan terobosan baru ini, diharapkan bisa mengurangi impor LPG dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia,” kata Nicke dalam siaran pers Pertamina, Sabtu (17/6/2023).

Blok migas di Gurun Sahara ini juga memiliki potensi dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya Solar PV (photovoltaic) yang akan dimanfaatkan menjadi pasokan listrik hijau untuk operasional blok migas.

“Ini merupakan wujud komitmen Pertamina yang sangat kuat dalam menurunkan karbon emisi pada seluruh kegiatan usahanya sejalan dengan penerapan ESG,” pungkas Nicke.

Pertamina dan Repsol menjadi mitra Sonatrach dalam kontrak Lejmat dan Oulad N'sir (blok 405 dan 215). Adapun asosiasi yang beroperasi berdasarkan kontrak tersebut antara lain: deposit MLN dan Satelit (deposit 09), deposit terpadu Ourhoud Conventional Oil Field, serta deposit terpadu El Merk Complex.

Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas Tembus Rp270 triliun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini