Siti Salamah, Penerima Astra Awards 2021, Inspirasi Pemberdaya Sampah Rumahtangga

Siti Salamah, Penerima Astra Awards 2021, Inspirasi Pemberdaya Sampah Rumahtangga
info gambar utama

Sampah rumahtangga adalah sampah yang dihasilkan dari kehidupan kita sehari-hari. Dari bangun tidur, beraktifitas hingga tidur kembali.

Pagi hari, saat kita akan makan pagi tanpa sengaja kita meninggalkan sampah sayuran ataupun kulit buah. Lalu dilanjutkan dengan mandi yang juga meninggalkan sampah pembungkus sabun, shampo dan lain sebagainya. Bahkan sekolah yang menerapkan pemakaian seragam berbeda tiap harinya juga berpotensi meninggalkan sampah fashion.

Dikutip dari indonesia.go.id, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Atau setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari.

Aksi Bersih-Bersih, WCD Indonesia dan Cinta Laura Dorong Anak Muda Melek Soal Sampah

0.68 kg sampah per hari bukanlah jumlah yang sedikit. Apalagi jika sampah yang dihasilkan adalah sampah plastik, sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Bisa dibayangkan betapa semakin padatnya bumi. Dan betapa semakin tidak bermasa depannya generasi mendatang karena harus hidup berdampingan dengan menggunungnya sampah.

Beruntung sekali ada orang yang mau peduli dengan lingkungan. Salah satunya adalah Siti Salamah. Beliau adalah penggagas Waste Solution Hub, penyedia solusi pengolahan sampah terintegrasi. Orang yang mau mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kelestarian lingkungan hidup. Suatu hal yang jarang ada di benak manusia sekarang karena cenderung berlomba-lomba untuk mencari keberuntungannya sendiri tidak menghiraukan sekitar. Lihatlah industri-indrustri yang tidak memikirkan dampak pencemaran lingkungan. Atau pembalakan liar yang masih saja terjadi di tengah usaha pemerintah untuk melarangnya.

Siti Salamah tidak hanya memikirkan sampah tetapi juga memikirkan kehidupan kaum pinggiran yang k bersentuhan langsung dengan sampah. Ya kehidupan pemulung. Kehidupan bawah yang jarang sekali dipikirkan justru malah keberadaannya sering dianggap sebagai penganggu. Tidak jarang ketika mereka sedang memilah sampah malah kita anggap sebagai pengacau kerapian sampah. Betapa Siti Salamah mau memberi pendampingan pada para pemulung dengan memberikan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Hingga mereka bisa mencapai taraf hidup yang lebih meningkat dibandingkan sebelumnya. Dan semua itu dilakukan dengan sukarela, padahal masa sekarang ini segala sesuatu dinilai dengan uang.

Sungai Musi, Supermarket bagi Rakyat Palembang yang Kehilangan Isi

Pantaslah jika Siti Salamah menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards (Astra).

Siti Salamah sangatlah memberi inspirasi. Meskipun pasti sangat sulit untuk menjadi seperti beliau yang tidak hanya peduli pada lingkungan hidup tapi juga peduli pada masyarakat kelas bawah. Waktu 24 jam belumlah cukup untuk memenuhi kehidupan kita sendiri. Tidak sempat rasanya untuk memikirkan lingkungan yang kita tinggali apalagi memikirkan kehidupan masyarakat bawah yang ada di sekitar kita.

Mencoba meniru Siti Salamah tidak harus total. Sedikit demi sedikit pun bisa. Seperti memberdaya sampah rumahtangga. Sampah memang barang yang sudah tidak terpakai tapi kawan bisa memanfaatkannya kembali. Langkah pertama adalah dengan memisahkan sampah kering yang sulit untuk diuraikan bakteri pembusuk seperti sampah plastik dengan sampah basah seperti sampah kulit buah maupun sisa makanan. Selanjutnya sampah kering tersebut kawan bersihkan dan keringkan.

Bagi kawan yang suka menggambar atau melukis, sampah plastik seperti botol bekas minyak goreng bisa dicat dengan cat akrilik agar terlihat cantik. Bagi yang tidak bisa melukis, jangan khawatir. Kawan bisa menghiasnya dengan melilitkan tali rami atau tas kresek warna warni yang dipotong kecil memanjang. Selanjutnya botol bekas tadi bisa kawan manfaatkan sebagai vas bunga atau celengan.

Memberdayakan Kembali Sampah Plastik Rumahtangga Sumber Dokumen Pribadi
info gambar

Kawan bisa menghemat pengeluaran untuk menghias rumah dengan memanfaatkan kembali sampah plastik rumahtangga. Bahkan kawan bisa menjualnya sehingga bisa menambah pemasukan keluarga.

Jika kawan mempunyai waktu luang lebih kawan bisa meniru Siti Salamah lebih banyak lagi. Misalnya dengan memberi kursus gratis memberdaya sampah rumahtangga pada masyarakat sekitar. Semakin banyak yang terinspirasi maka akan semakin terjaga lingkungan hidup. Karena lingkungan hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi diwariskan kepada anak cucu kita.

Waste4Change Hadirkan Titik Daur Ulang untuk Dukung BSD City Lebih Hijau

Sumber referensi : https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/2533/membenahi-tata-kelola-sampah-nasional

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DY
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini