Waste4Change Hadirkan Titik Daur Ulang untuk Dukung BSD City Lebih Hijau

Waste4Change Hadirkan Titik Daur Ulang untuk Dukung BSD City Lebih Hijau
info gambar utama

PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) bekerja sama dengan Duitin dan didukung oleh Sinar Mas Land resmi menghadirkan Titik Daur Ulang (TDU), sebuah inovasi fasilitas (drop point) pengumpulan dan pengelolaan sampah bertanggung jawab untuk masyarakat.

TDU ini hadir sebagai fasilitas publik yang bertujuan memudahkan masyarakat agar turut serta mengelola sampah pasca konsumsi secara lebih bertanggung jawab. TDU pertama ini hadir di kawasan The Breeze, BSD City, Tangerang. Fasilitas TDU Waste4Change akan berada pada 3 titik lokasi strategis di BSD City.

Selamat Hari Bumi! Yuk, Cari Tahu 6 Startup Indonesia yang Peduli Lingkungan

Fasilitas tersebut terdiri atas, Ruang Daur Ulang (RDU) yang berada di The Breeze, dan menerima sampah jenis anorganik dan jenis sampah elektronik. Kemudian untuk Kotak Daur Ulang (KDU) ditempatkan di area sekitar QBig dan ITC BSD City.

"RDU dan KDU akan menerima sampah jenis kertas, sampah anorganik lainnya dan sampah elektronik. Seluruh masyarakat dipersilahkan untuk membawa sampah-sampah yang dimiliki ke lokasi-lokasi tersebut," tulisnya.

Memiliah sampah dari sumber

Mohamad Bijaksana Junerosano, CEO Waste4Change yang ditemui dalam acara peresmian TDU di BSD City mengungkapkan bahwa kerja sama ini adalah langkah penting untuk mendukung masyarakat mulai memilah sampah sejak dari sumber. Sehingga memudahkan masyarakat terlibat dalam pengelolaan sampah

“Dihadirkannya TDU menjadi salah satu langkah penting untuk mewujudkan penerapan konsep Reduce Waste to Landfill yang dekat dengan masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sebanyak 0.7 kg sampah per hari. Kebanyakan dari sampah tersebut masih berakhir begitu saja di TPA. Padahal, jika dilihat lebih detail, ada cukup banyak sampah yang masih bisa diolah kembali. Diharapkan, kerjasama usaha ini dapat memudahkan masyarakat berkontribusi dalam pengelolaan dan daur ulang sampah, khususnya sampah anorganik.”

Pemetaan dan Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Pemilahan Sampah di Rumah Tangga Dieng Kulon

Dilanjutkan oleh Adijoyo Prakoso, Co-Founder & COO Duitin, kerja sama usaha yang telah dilakukan dan diresmikan hari ini akan membuka peluang bersama bagi pihak-pihak yang akan bergabung dalam memperbanyak titik daur ulang lainnya di berbagai kota Negeri Indonesia. Diharapkan akan mengurangi beban pengelolaan sampah.

“Dengan semakin banyaknya titik daur ulang, akan sangat memudahkan bagi masyarakat untuk ikut dalam mengurangi beban Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan TPA dari sampah yang semestinya bisa didaur ulang. Lebih dari hal tersebut, akan terbuka juga peluang kerja bagi masyarakat yang ingin bergabung di tiap titik daur ulang,” tambah Adijoyo Prakoso, Co-Founder & COO Duitin.

Kerjasama lintas lembaga

Dukungan terhadap fasilitas TDU bersama Waste4Change dan Duitin di kawasan BSD City juga menjadi salah satu inisiatif keberlanjutan bagi Sinar Mas Land dalam mewujudkan lingkungan yang asri. Sejak tahun lalu, Sinar Mas Land terus menyorot pentingnya menghadirkan hunian dan kawasan perkotaan mandiri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Untuk melengkapi konsep tersebut, pengelolaan sampah bertanggung jawab adalah hal penting yang perlu ikut dipikirkan. Kami harap, keberadaan TDU di kawasan BSD City dapat menjadi contoh yang kemudian akan banyak terlaksana kerja sama strategis lainnya,” tutup Dony Martadisata, Managing Director President Office Sinar Mas Land.

Inilah Petingnya Memilah Sampah Sebelum Proses Daur Ulang

Tidak berhenti sampai di sini, Waste4Change dan Duitin telah menyatukan visi dengan berbagai misi yang akan dijalankan bersama. TDU yang diresmikan hari ini sebagai bentuk kolaborasi konkret untuk solusi persampahan di Indonesia.

"Kami mengajak dan menawarkan sistem yang berkelanjutan agar perusahaan, pemilik brand atau produk dan semua pihak terkait untuk bersama-sama dalam menyediakan fasilitas “take back” (pengumpulan kembali sampah kemasan) kepada konsumen atau masyarakat pengguna produknya. Bagian terpenting adalah sebuah tanggung renteng dan berlangganan. Kami mengajak untuk bersama dalam memecah permasalahan sampah dan diselesaikan bersama agar efektif dan berkelanjutan. Kita adalah bagian penting bagi Negeri Indonesia, kami ajak untuk bergabung dan bergulung bersama dalam sebuah perubahan," pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini