Pusat Halal Dorong Peningkatan Mutu Produk Asli Desa Bengkaung

Pusat Halal Dorong Peningkatan Mutu Produk Asli Desa Bengkaung
info gambar utama

Pusat Halal Universitas Airlangga gelar program pengabdian masyarakat (pengmas) sejak Kamis (22/9/2023) hingga Minggu (25/9/2023) lalu. Kegiatan ini dilakukan di Desa Bengkaung, Lombok Barat yang menyasar langsung pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Lombok Tengah.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya dalam meningkatkan mutu produk potensial dari Desa Bengkaung, terutama melalui sertifikasi halal dan penyebaran ekosistem halal yang lebih merata. Adanya sertifikat halal pada tiap produk yang dipasarkan akan menambah nilai jual dan kredibilitas produk itu sendiri.

Abdul Rahem, Ketua Pelaksana Kegiatan Pengmas sekaligus Ketua Pusat Halal Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa konsep yang dibawa selama pengmas ini relevan dengan yang diusung oleh Pemerintah Nusa Tenggara Barat.

"Pengmas ini mengusung konsep produk dan pariwisata halal yang berkaitan dengan konsep yang dibawa oleh pemerintah setempat yakni hasil dari World Halal Summit 2022 lalu, menempatkan pariwisata halal sebagai concern," jelas Rahem.

Baca juga: Kereta Cepat Akan Sampai ke Surabaya, Lewati Kertajati dan Solo

Produk dan Wisata

Desa Bengkaung merupakan salah satu desa potensial yang ada di Lombok Barat. Terdapat beberapa produk unggulan di desa ini, salah satunya madu trigona yang dapat dijadikan sebagai ikon desa. Selain itu, desa ini juga mengembangkan madu trigona melalui agroeduwisata.

Faizul Bayani, Kepala Desa Bengkaung, memaparkan bahwa sudah terdapat rancangan lebih lanjut mengenai agroeduwisata ini. Nantinya, Desa Bengkaung tidak hanya menjadi pusat produksi madu trigona, tapi juga sebagai pusat edukasi.

"Sayangnya, kita tidak bisa bergerak sendirian. Perlu dukungan dari berbagai pihak terutama perguruan tinggi dalam pengembangan yang kita bersama lakukan," tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa desa juga memiliki berbagai kendala dalam mewujudkan rancangan tersebut, seperti sumber daya manusia yang terbatas dan kurangnya branding desa. Ke depannya, dengan fokus desa berkonsep agroeduwisata, maka perlu pemberdayaan pula pada pelaku unit mikro dan kecil (UMKM).

"Selain madu trigona sebagai potensi utama kami, nantinya juga perlu pemerataan dalam sertifikasi halal pada UMK dan Pusat Halal di sini mengambil peran penting dalam proses akselerasi itu," ungkapnya.

Baca juga: Pengusaha Jepang Siap Pasarkan Biji Kopi Indonesia

Gerak Cepat

Dalam hal ini, Pusat Halal Universitas Airlangga melakukan gerak cepat sebagai tanggapan atas permasalahan tersebut. Pengembangan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada peningkatan mutu produk dan wisata Desa Bengkaung, tapi juga pembenahan mengenai kendala desa.

Tim Pengmas Pusat Halal UNAIR melakukan forum group discussion bersama kader penggerak melalui berbagai pelatihan, seperti branding produk, keamanan pangan, serta tata kelola keuangan. Selain itu, pengembangan pada sektor edukasi diarahkan sebagai media pembelajaran dan pengetahuan. Nantinya, wisatawan yang datang akan dapat menikmati sekaligus belajar mengenai proses pembuatan madu trigona hingga pengemasannya.

Meskipun beberapa produk Desa Bengkaung telah masuk pada beberapa mall di NTB, sayangnya masih banyak produk yang belum dipasarkan sama sekali ke marketplace. Mengenai branding sendiri, diperlukan keterlibatan dengan berbagai stakeholder dalam membuka peluang pemasaran produk yang lebih luas.

Baca juga: Korsel hingga China Minat Investasi LRT Bali, Target Pembangunan Awal 2024

Roadmap Inovasi

Rancangan inovasi ini juga tidak lepas melalui penguatan kelembagaan BUMDES. Dalam hal ini, suatu lembaga memiliki tata nilai dan budaya organisasi yang kuat akan menyelesaikan masalah kader dan manajemen lembaga. Selanjutnya, BUMDES akan menjadi lembaga yang mengembangkan madu trigona secara legal.

Melalui pengembangan ini diharapkan akan tercipta desain dan model yang mendukung konsep agroeduwisata halal. Kemudian, branding produk dapat dilakukan melalui digitalisasi dan pengembangan lanjutan yang tidak lepas dari pendampingan secara bertahap.

Program Pengmas Pusat Halal UNAIR nantinya bekerja sama dengan pemerintah Desa Bengkaung, Fakultas Ilmu Kesehatan UNIQHBA, serta UD Lombok Delicious dalam upaya mendukung terwujudnya SDG’s pada poin 3 good health and well-being, poin 8 decent work and economic growth, poin 11 sustainable cities and communities, poin 15 life on land, dan poin 17 partnership for the goals.

Referensi:

  • https://www.ntbprov.go.id/post/pemprov-ntb-siap-sukseskan-world-halal-tourism-summit-ntb-2022
  • https://unair.ac.id/pusat-halal-unair-lakukan-pengabdian-masyarakat-di-lombok/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini