Sebagai alat penunjuk waktu, jam tidak hanya menunjukkan waktu, tetapi juga menjadi penanda tonggak peradaban. Seperti yang Kawan tahu, di masa lalu, para pendahulu kita menandai waktu melalui berbagai media, salah satunya pergerakan benda langit. Pergerakan matahari dan bulan misalnya, juga menjadi patokan untuk menyemai benih dan memanen tumbuhan.
Uniknya, beberapa jam yang dibuat pada masa lampau tersebut masih berfungsi sampai sekarang. Salah satunya adalah jam astronomi yang ada di Praha, ibu kota Republik Ceko. Jam yang dirancang pada tahun 1410 tersebut masih berdenting hingga sekarang, sehingga menjadi salah satu daya tarik wisata Kota Praha. Penasaran seperti apa ulasannya?
Sejarah Jam Astronomi Praha
Ketika Charles IV berkuasa di tahun 1355, ia memilih Praha sebagai tempat di mana tahtanya berada. Sontak, Praha menjadi situs konstruksi terbesar di era Eropa pertengahan. Akan tetapi jam mekanikal yang menjadi syarat bagi bangunan yang dianggap modern belum ada di menara kota Praha pada saat itu.
Akhirnya, jam astronomi terpasang pada menara Old Town pada tahun 1402. Sepanjang pembuatannya, sejarah mencatat ada tiga nama horologi (sebutan untuk pembuat jam di masa itu) Praha yakni Jan, Albert dan Mikuláš.
Adapun keseluruhan konstruksi jam astronomi Praha baru selesai pada tanggal 9 Oktober 1410. Wali beserta dewan kota memuji Mikuláš atas dedikasinya menyelesaikan jam tersebut. Dalam dokumen yang juga memuat pernyataan bahwa jam tersebut merupakan jam astronomi, dikatakan Mikuláš mendapatkan imbalan berupa sebuah rumah, uang dalam jumlah besar, gaji rutin, hingga jaminan kesejahteraan bagi para keturunannya.
Sementara itu, sosok di balik penyebutan jam astronomi Praha adalah seorang ahli astronomi bernama Jan Ondrejuv atau yang lebih dikenal dengan nama Šindel. Ia merupakan seorang ilmuwan sekaligus ahli fisika pribadi dari Raja Wenceslaus IV. Tak heran, Šindel termasuk salah satu tokoh paling pintar dalam sejarah Eropa.
Baca juga: 4 Tim Paduan Suara Harumkan Indonesia di Praha
Mekanisme Jam Astronomi Praha
Jam yang juga disebut Orloj ini memiliki detail yang sangat mengagumkan. Secara garis besar, ada tiga mekanisme utama yang bisa Kawan lihat. Ketiganya yakni pelat astronomi, kalendar dengan medali, serta “The Walk of the Apostles”.
Pelat astronomi yang terletak pada bagian paling atas menunjukkan posisi matahari dan bulan, sekaligus memajang simbol-simbol zodiak. Jam ini merupakan penunjuk waktu di Ceko pada masa lalu untuk menunjukkan kapan matahari terbenam dan peristiwa astronomi lainnya.
Di bawah pelat astronomi, terdapat kalender yang menunjukkan bulan. Selanjutnya, “The Walk of the Apostles” menggambarkan sosok para apostles serta sosok kematian yang disimbolkan dengan tengkorak. Adapun pelat kalender tersebut baru ditambahkan pada tahun 1490 oleh seorang pengrajin bernama Hanus Carolinum.
Mitos dan Legenda Jam Astronomi Praha
Keindahan dan keawetan jam astronomi Praha ternyata juga dilatarbelakangi oleh berbagai mitos dan legenda. Salah satu yang paling terkenal adalah Hanus sengaja dibutakan oleh dewan Old Town agar tak mampu membuat jam yang serupa di kota lain, agar Praha tetap menjadi yang tercantik.
Sebelum meninggal, Hanus memanjat puncak menara jam, lalu merusak mekanismenya sedemikian rupa hingga tak ada orang yang mampu memperbaikinya. Selama beberapa dekade, banyak orang dikabarkan kehilangan kewarasan hingga nyawa ketika berusaha memperbaiki jam yang rusak tersebut.
Baca juga: ‘Surat dari Praha’ Mewakili Indonesia di Piala Oscar 2017
Selain kejadian di masa yang amat lampau, jam astronomi Praha juga pernah mengalami kerusakan cukup serius di masa perang dunia. Beruntunglah dengan segala perbaikan, jam ini dapat kembali beroperasi dan menarik perhatian banyak warga dunia. Apakah Kawan juga tertarik mengunjunginya?
Sumber referensi:
- https://www.globotreks.com/destinations/czech-republic/prague-orloj-legends-astronomy-clock/
- https://www.orloj.eu/en/orloj_historie.htm
- https://www.dailysabah.com/life/travel/a-legendary-clock-in-prague-600-years-of-history-and-fabled-tales
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
