Bhrisco Jordy: Sang Penyuluh Pelita Pendidikan Yang Hampir Padam di Pulau Mansinam

Bhrisco Jordy: Sang Penyuluh Pelita Pendidikan Yang Hampir Padam di Pulau Mansinam
info gambar utama

Hampir tujuh belas dekade silam, tepatnya tanggal 5 Februari 1855, dua orang misionaris asal Jerman yang bernama Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di wilayah Papua untuk pertama kalinya. Mereka pertama kali menjejakkan kaki di Pulau Mansinam, pulau yang berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat.

Selayang Pandang Pulau Mansinam

Pulau Mansinam memiliki luas sekitar 2,5 km2 dan dihuni sekitar 3.000 jiwa. Pulau Mansinam adalah saksi sejarah dimana sebuah peradaban baru tanah papua dimulai, di pulau inilah dua orang misionaris mulai mengabarkan injil untuk pertama kalinya di tanah Papua dan menjadi pertanda munculnya peradaban modern di tanah Papua. Hingga akhirnya ajaran injil menyebar ke seluruh penjuru Papua.

Sekali dalam setahun, tepatnya tanggal 5 Februari puluhan ribu orang akan mengunjungi Pulau Mansinam untuk merayakan HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua. Jumlah tersebut akan berkali lipat saat jatuh di tahun dengan jumlah kelipatan lima pasca pekabaran injil pertama kali.

Meski Pulau Mansinam berada di wilayah Kabupaten Manokwari yang juga menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Barat tapi akses pendidikan dan juga perekonomian masyarakatnya jauh dari kata sejahtera. Sebagian besar penduduk di Pulau Mansinam mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Hasil pertaniannya berupa sagu, kelapa, dan sayuran. Sedangkan hasil perikanannya adalah ikan tuna, ikan tongkol, dan ikan cakalang. Di Pualau Mansinam hanya ada sekolah jenjang SD dan SMP saja, selanjutnya untuk jenjang SMA anak-anak pulau Mansinam harus menyeberang ke Kota.

Mengenal Lebih Dekat Taksi Terbang yang Akan Hadir di IKN

Mengenal Sosok Bhrisco Jordy Dudi Padatu

Bhrisco Jordy Dudi Padatu
info gambar

Mengenyam pendidikan dan lulus kuliah di kota besar tak menjadikan Bhrisco Jordy lupa akan kota kelahirannya, Manokwari. Pemuda yang lahir dan tumbuh besar di Manokwari, Papua Barat tersebut hampir menghabiskan dua dekade hidupnya di Manokwari. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Manokwari lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Manokwari. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Manokwari.

Setelah lulus SMA, Bhrisco Jordy Dudi Padatu melanjutkan pendidikannya di President University, Bekasi, Jawa Barat. Ia mengambil jurusan Hubungan Internasional. Saat di President University, Bhrisco Jordy Dudi Padatu aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, di antaranya sebagai Ketua Charity Club dan Student Ambassador.

Kebaikan Yang Harus Disegerakan

Pada saat pulang kampung tahun 2020 Bhrisco Jordy menyempatkan diri berkunjung ke Pulau Mansinam. Saat itu, Brischo melihat masih banyak anak-anak dan remaja di Pulau Mansinam belum mendapatakan akses pendidikan yang layak mulai dari yang putus sekolah hingga tidak bersekolah sama sekali. Beberapa faktor yang melatarbelakangi antara lain kemiskinan, jarak tempuh sekolah yang jauh, minimnya fasilitas pendidikan, dan keterbatasan tenaga pendidik.

Mengenal Desa Tihingan yang Warganya Sejahtera dengan Kerajinan Gamelan

Keadaan tersebut membuat Brischo merasa prihatin, dan ia bertekad membantu anak-anak dan remaja di Pulau Mansinam. Kemudian Brischo mendirikan Papua Future Project (PFP) pada tahun itu (2020). Tujuan didirikannya PFP ini adalah memberikan pendidikan dan melatih keterampilan anak-anak dan remaja di Pulau Mansinam.

Komunitas PFP memberikan berbagai macam pendidikan dan pelatihan. Pertama, pendidikan formal dengan mengajarkan bimbingan dan pendampingan belajar bagi anak-anak yang tidak bersekolah dan putus sekolah terutama membaca dan menulis. Kedua, pendidikan nonformal dengan cara mengajarkan beberapa keterampilan seperti membuat kerajinan tangan.

Pelan-Pelan Berdampak dan Membawa Perubahan

Harapan Brischa Jordy pun perlahan terwujud, anak-anak dan remaja di Pulau Mansinam yang awalnya masih belum bisa membaca dan buta huruf perlahan mulai bisa menuliskan nama mereka dan membaca kata-kata sederhana. Selain itu partisipasi pendidikan anak-anak di Pulau Mansinam juga semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Komunitas PFP yang awalnya hanya memiliki beberapa anggota dan hanya berfokus di Pulau Mansinam saja. Namun, seiring berjalannya waktu, komunitas ini semakin berkembang. Saat ini, komunitas PFP telah memiliki sekitar 250 relawan. PFP juga telah menjangkau 14 kampung di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dan menjangkau sekitar 725 Anak.

Brischo Jordy memiliki harapan besar supaya komunitas PFP terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih positif bagi masyarakat di Tanah Papua. Dapat menjangkau lebih banyak wilayah dan anak-anak. Serta berharap PFP dapat menjadi contoh untuk momunitas-komunitas lain di Indonesia guna memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil.

Capaian 25 Tahun Mandiri, Wujudkan Komitmen Lingkungan dan Menuju Masa Depan Perbankan RI

Pengabdian Yang Menerima Penghargaan

Bhrisco Jordy Dudi Padatu adalah seorang pemuda inspiratif yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Cita-cita dan inovasi yang awalnya murni sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat ternyata mendapat penghargaan. Tepatnya pada tahun 2022, Bhrisco Jordy Dudi Padatu menerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2022 Bidang Pendidikan. Penghargaan ini diberikan oleh Astra atas dedikasi dan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Sebuah kutipan menarik dari Brischo Jordy Dudy Padatu kurang lebih bunyinya begini:

“Mau Sejauh Apappun Kamu, Jangan Lupa Kembali Untuk Berkontribusi”

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini