Kisah Inspiratif Nurman "menyulap" kulit ceker ayam menjadi sepatu harga jutaan rupiah

Kisah Inspiratif Nurman "menyulap" kulit ceker ayam menjadi sepatu harga jutaan rupiah
info gambar utama

Astra, Siapa yang tidak tahu program satu ini? Ayo kita bahas sama-sama kawan GNFI. Jadi, SATU Indonesia Awards adalah program pemberian apresiasi astra untuk generasi muda Indonesia yang berprestasi dan mempunyai kontribusi positif untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Program ini sudah berlangsung selama 13 tahun sejak dimulai pada tahun 2010.

Program ini memberikan apresiasi berupa bantuan biaya sebesar Rp.60 juta bagi penerimanya. Keren sekali bukan kawan GNFI. Kategori penerima apresiasi astra ini ada banyak bidang, tentu hal ini menjadi peluang sehingga ada banyak kesempatan untuk bisa menjadi salah satu penerima dari apresiasi astra ini.

Disini kawan GNFI mau bahas salah satu kisah menarik dan inspiratif dari penerima apresiasi Satu Indonesia Awards ini. Ia membangun sebuah usaha produksi sepatu, panggil saja ia Mas Nurman dengan nama lengkap Nurman Farieka. Mas Nurman adalah founder dari “Hirka” merek salah satu produk sepatu lokal yang ada di Indonesia. Ide mas Nurman ini sangat unik, bahan baku yang mas Nurman gunakan dalam pembuatan produk sepatunya adalah kulit ceker kaki ayam, sangat unik bukan.

Astungkara Way Di Bali, Hadirkan Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan

Pastinya jika kawan GNFI mendengar kata “ceker ayam” kawan GNFI akan langsung berfikir tentang makanan. Jarang sekali yang kepikiran tentang ide satu ini, karena memang kebanyakan dari kita akan berfikir pada makanan jika mendengar kata “ceker ayam”.

Usaha mas Nurman ini sudah berlangsung sejak 2017, berdasarkan kisah yang diceritakan oleh mas Nurman dalam salah satu konten You Tube, awalnya usahanya juga sulit dalam mendapatkan trust dari Masyarakat, oleh karena itu mas Nurman dan team melakukan beberapa upaya yaitu dengan melakukan promosi serta mengikuti pameran-pameran sehingga dia dapat mengenalkan produknya kepada Masyarakat. Seiring berjalan waktu orang-orang mulai mengenal produknya itu dan sedikit demi sedikit juga sudah mendapat beberapa trust dari beberapa konsumen.

Tentu dalam proses mas Nurman dalam mempromosikan produknya ini sangat patut diacungi jempol sebab beliau sangat mengandalkan kualitas dalam memasarkan produknya. Selain itu, produk yang dipasarkan mas Nurman ini juga sangat berkualitas walaupun produksinya masih menggunakan tenaga manusia.

Dalam mengembangakan brand-nya ini ada saja kesulitan yang dihadapi oleh mas Nurman diamana sulitnya mendapat market place yang baik serta ketatnya persaingan, karena seperti yang diketahui bahwa produk-produk seperti sepatu ini sudah sangat banyak di Indonesia dan kebanyakan juga sudah memiliki kualitas yang baik dengan bahan dasar kulit ular dan kulit sapi.

Ekosistem Karbon Biru: Peran dan Pentingnya dalam Melindungi Lingkungan

Oleh karena itu, tidak mudah untuk membangun trust masyarakat bahwa sepatu dari kulit ceker ayam juga tidak kalah baiknya, bahan dasar dari kulit ceker ayam juga mampu menghasilkan produk sepatu yang sangat bagus dan juga keren.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan mas Nurman juga mengatakan bahwa produk sepatu dari ceker ayam ini juga dimaksdukan sebagai alternatif nantinya jika ada keterbatasan bahan membuat sepatu dan sejenisnya dengan menggunakan kulit sapi dan ular.

Sehingga jika nanti ada krisis bahan dari kedua bahan tersebut maka kulit ceker ayam bisa menjadi alternatif karena sudah terbukti pada produk hirarki kalau bahan ceker ayam juga memiliki kualitas yang sangat baik dalam pembuatan sepatu dan sejenisnya.

Keren sekali kan kawan GNFI, kisah dari mas Nurman dalam membesarkan brand-nya ini sangat inspiratif dan harus dicontoh oleh anak-anak muda yang ada di Indonesia.

Nah kawan GNFI, Setelah melihat dan mendengar kisah dari mas Nurman ini kawan bisa dimpulkan mas Nurman memang pantas menjadi penerima apresiasi Satu Indonesia Awards.

Indonesia Gandeng Wuling di KTT ASEAN ke-43, Dukung Mobilisasi Ramah Lingkungan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini