Olah Sampah Residu Jadi Barang Bernilai, Mesin Hidrotermal Mampu Membuat Sampah Terurai

Olah Sampah Residu Jadi Barang Bernilai, Mesin Hidrotermal Mampu Membuat Sampah Terurai
info gambar utama

Kawan GNFI pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sampah. Ya, benda tak terpakai yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia kerap menjadi masalah lingkungan. Pasalnya, menurut Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto (10/10/2022) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, kota Bekasi , tercatat sekitar 7.500 ton sampah dari Jakarta dibuang ke tempat ini dengan komposisi sampah terbanyak didominasi oleh sampah sisa makanan dan sampah plastik. Banyaknya jumlah sampah tersebut jika ditumpukkan setara dengan Candi Borobudur.

Hal ini tentu perlu menjadi perhatian semua orang sebab setiap orang pasti menghasilkan sampah setiap harinya dari bangun tidur sampai tidur lagi sehingga pada dasarnya sampah merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Tidak jarang, upaya-upaya mengurangi sampah kian digencarkan baik oleh pemerintah, komunitas masyarakat maupun individu dengan berbagai macam cara dan platform. Mulai dari mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja, menggunakan barang yang ramah lingkungan atau tidak sekali pakai, mendaur ulang sampah plastik hingga mengolah sampah yang efektif.

Sering Stuck Ketika Menulis? Simak Cara-Cara ini Untuk Bangkit dari Writer's Block!

Banyaknya aktivis-aktivis lingkungan maupun masyarakat gencar menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan food waste maupun plastic waste, yaitu tindakan untuk mengambil makanan seperlunya atau memperhatikan porsi makanan agar tidak terbuang sia-sia menjadi sampah dan menggunakan barang sekali pakai dengan lebih bijak. Namun, berbeda dengan pebisnis milenial asal Bandung ini, Rendy Aditya Wachid, yang memberikan pandangan berbeda dari segi pengolahan sampah. Ia lebih menaruh perhatian terhadap masalah pengolahan sampah residu yang menurutnya tidak ada orang yang mengangkat isu ini untuk diolah lebih lanjut.

Lalu, Apa Itu Sampah Residu?

Menurut National Solid Waste Management, sampah residu adalah jenis material yang tidak dapat didaur ulang karena harus dimusnahkan secara ekologi melalui fasilitas pemusnahan jangka panjang atau sanitary landfill. Sampah ini tidak mempunyai nilai ekonomis dan dan tidak bisa dimanfaatkan kembali. Beberapa contoh sampah residu seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet, atau puntung rokok. Barang-barang tersebut memang sukar didaur ulang karena penguraian sampahnya dapat memakan waktu yang sangat lama.

Contoh ilustrasi sampah residu | Foto : Freepik
info gambar

Rendy hadir membawa solusi di tengah maraknya isu-isu lingkungan yang terjadi akibat sampah. Perusahaan pengelolaan sampah yang berlokasi di Bandung dengan nama Parongpong RAW (Recycle and Waste Management) ini, didirikan bersama Gadis Azahra Prameswari, co founder Parongpong RAW. Didirikan sejak tahun 2017, lahirnya Parongpong RAW ini sangat inspiratif loh, kawan.

Diawali dengan musibah yang tak terduga terjadi pada Rendy, yaitu ketika sang istri mengalami keguguran dan sempat membuat Rendy merasa terpukul. Tak disangka, dibalik kesedihannya itu ia justru melahirkan pemikiran yang mulia mengenai nasib anak-anaknya di masa depan. Rendy mengaku, sebelumnya ia merupakan seorang arsitek pengusaha yang hanya mementingkan performa baik dalam mengerjakan bisnis yang digarapnya tanpa menghiraukan banyaknya sampah yang dihasilkan dari bisnis tersebut. Alhasil, ia memiliki keinginan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih sebab ia tidak ingin anak-anaknya nanti menjadi generasi yang harus membenahi semua masalah lingkungan yang telah dilakukan oleh generasinya.

Tidak berhenti sampai di sini, Rendy melakukan riset di salah satu kota kecil di Jepang, Kamikatsu, yang 80% sampahnya dapat diolah dengan baik oleh masyarakatnya. Inspirasi inilah yang Rendy bawa ke Indonesia untuk mengeksekusi ide bersama beberapa partner, salah satunya GOL (Guna Olah Limbah) untuk mengurangi sampah yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memilah, mengolah dan memanfaatkan sisa sampah dengan bantuan mesin hidrotermal. Mesin tersebut membantu proses daur ulang sampah organik dan non-organik serta dikhususkan dalam pengolahan sampah residu yang merupakan jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang.

Mesin hidrotermal memiliki tiga prinsip, pertama sampah akan dipanaskan hingga 200° C. Selanjutnya, sampah akan dihancurkan dengan shredder (mesin pencacah untuk membuatnya menjadi potongan-potongan kecil) dan terakhir mesin akan memberikan pressure (tekanan) yang hasilnya akan menjadi suatu produk yang homogen dengan daya tahan yang baik serta tetap steril.

Logo X di atas Gedung Twitter Dibongkar! Apa Alasannya?

Sesuai dengan artinya, Parongpong berasal dari bahasa Sunda yang artinya kosong. Atas inisiasi Rendy untuk menciptakan zero waste performance, Parongpong berhasil mengolah hampir semua jenis sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan sesuai harapannya agar sampah-sampah menjadi tidak ada (kosong). Di antara produknya ialah puntung rokok yang diolah menjadi kursi dan asbak.

Produk asbak dan kursi dari daur ulang puntung rokok | Foto : Instagram Parong.pong
info gambar

Melalui website-nya, Parongpong telah menjalankan beberapa program baik dari jasa pelayanan, tur edukasi hingga produk – produk yang dijual. Sebut saja Kopong (Koperasi Sampah Parongpong) yang memberikan fasilitas untuk mengolah sampah – sampah dari perusahaan yang telah disortir menggunakan mesin. Selanjutnya, hal unik yang dimiliki Parongpong yaitu pelayanan Teropong (Tur Edukasi Ramah Lingkungan Parongpong).

Tur ini memiliki beberapa destinasi yang dapat dikunjungi dengan sejumlah fasilitas yang akan dipandu oleh seorang fasilitator, yaitu pengunjung akan mendapat tiket serta camilan sehat tanpa sampah, belajar pengelolaan sampah, isi ulang air gratis dan tentunya perjalanan yang seru dan bermanfaat. Terakhir, Tokopong (Toko Kelontong Desa Mandiri Lestari) merupakan toko grosir Parongpong yang bekerja sama dengan beberapa pihak dimana konsumen dapat membeli makanan organik, peralatan rumah tangga, dan perawatan pribadi. Berfokus menjual produk yang ramah lingkungan, toko ini tidak menyediakan kemasan plastik sekali pakai.

Menangkal Hoaks Pemilu dengan Literasi Digital

Tak sampai di situ, Parongpong berhasil mengembangkan sayapnya lebih lebar lagi melalui anak perusahaannya, Rawhaus. Perusahaan tersebut memiliki speasialisasi dalam membangun rumah mikro dengan kualitas tinggi tanpa limbah menggunakan material daur ulang yang ramah lingkungan. Rendy menuturkan bahwa kedua perusahaan itu saling melengkapi satu sama lainnya. Jika Parongpong RAW fokus membangun kebiasaan pengelolaan sampah mandiri, maka adanya Rawhaus ialah untuk membangun bentuk fisiknya, yaitu habitat.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini