Gerakan Wirausaha Berawal dari Rasa Peduli Pada Sekitar: Pemenang SATU Indonesia Awards

Gerakan Wirausaha Berawal dari Rasa Peduli Pada Sekitar: Pemenang SATU Indonesia Awards
info gambar utama

"Life is about growth. It’s about change." Begitulah salah satu quotes dari seorang tokoh superhero Marvel, yaitu Thor. Perubahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan akan terus terjadi baik dalam skala kecil hingga besar. Hal tersebut juga dihidupi dan memiliki makna yang besar dari kehidupan seorang pemuda bernama Narman. Narman menjadi inisiator dalam menggerakkan laju perekonomian pada masyarakat Baduy Luar. Stigma masyarakat umum yang sudah mengakar pada masyarakat Baduy, yaitu tertutup atau terisolir dari dunia luar justru dapat dibuktikan sebaliknya dengan gerakan kewirausahaan oleh Narman.

Kisahnya dimulai pada tahun 2016, dimana pada waktu itu ia sempat membaca-baca dan mengetahui bahwa terdapat kanal media sosial yang sedang tren di kalangan masyarakat luas, yaitu Instagram. Peluang itu pun tanpa ragu diambilnya dengan langsung membuat akun Instagram. Mengetahui bahwa terdapat peluang yang besar, maka dengan kesadaran untuk memasarkan produk lokal kepada masyarakat luas ia pun memutuskan untuk merintis sebuah brand, yaitu Baduy Craft.

Sepenggal Jejak Andika Wira Teja, Sosok di Balik Komunitas Literasi Lingkungan Pulau Dewata

Berbagai macam produk lokal dijual, mulai dari kain tenun, ikat kepala, setelan baju adat, gelang etnik kulit kayu dan sebagainya. Tak lama, Baduy Craft pun mulai dikenal secara meluas. Tentu itu semua berasal dari kegigihan serta kerja keras yang telah dilakukan. Kendati demikian, kendala pasti tetap ada. Salah satu kendalanya adalah melayani banyaknya pesanan sementara tenaga kerja atau perajin yang jumlahnya tidak banyak serta proses pembuatan yang cukup lama.

Kemudian pasti Kawan akan bertanya “Apakah Mas Narman hanya menggunakan platform Instagram sebagai satu-satunya media untuk promosi?”. Well, Narman mengakui bahwa media sosial hanya menjadi salah satu cara promosi yang dilakukannya. Kesempatannya untuk bertemu langsung dengan pelanggannya yaitu dengan mengikuti pameran-pameran maupun acara yang bertemakan nusantara. Melalui usaha nya ini, Narman menjadi daya gerak serta sosok yang menginspirasi bagi kalangan pemuda Baduy.

Berawal dari Riset Sang Ayah, Kini Menjadi Brand Mendunia

Gerakan kewirausahaan tersebut bagaikan riak yang terus meluas hingga ke penjuru tempat. Kali ini seorang pemuda bernama Nurman di Bandung sedang memaparkan perjalanan nya dalam merintis bisnis nya tersebut pada kelas GNFI x Future Skills (02/10). Pembawaanya lugas dan dapat memadatkan cerita nya tersebut secara singkat. Bisnis tersebut dirintis berangkat dari kekhawatirannya terhadap isu penjualan kulit eksotis hewan-hewan liar pada produk luxury yang bersifat eksploitatif.

Disamping itu, dirinya menuturkan pada tahun 2015 ada issue yaitu masuknya produk-produk luar ke Indonesia dengan harga yang lebih murah atau terjangkau. Hal tersebut menyebabkan performa jual-beli produk lokal menjadi menurun. Maka, Nurman pun memutar otak nya untuk bagaimana caranya agar bahan produksi dari kulit hewan menjadi lebih sustainable. Pada akhirnya ia pun memutuskan untuk memproduksi sepatu kulit dari bahan dasar kulit ceker ayam. Ide bisnis nya tersebut tidak datang secara spontan, melainkan ada dedikasi tinggi untuk mengembangkan hasil riset ayahnya mengenai pembuatan leather dari material kulit ceker ayam dari dua puluh tahun silam.

Setelah dua tahun (2015—2016) lamanya melakukan riset produk dan pasar, kemudian pada tahun 2017 lahirlah brand Hirka yang beroperasi di Bandung. Brand tersebut menjadi satu-satunya produk sepatu kulit dari kulit ceker ayam di tingkat lokal bahkan dunia. Tampilan sepatu nya yang elegan dengan desain yang trendi akan membuat siapa pun yang melihatnya tidak terpikirkan bahwa terdapat material kulit ceker ayam di permukaannya. Sesuai dengan nama brand yang diusung, yaitu ‘Hirka’ yang dalam bahasa Turki memiliki arti ‘dicintai’ atau ‘disayang’, maka tak heran bahwa brand tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang dicintai banyak orang.

Melihat Budidaya Kepiting Kenari di Pulau Obi, Cegah Kepunahan?

Es Gak Beres yang Sangat Beres

Setelah berkenalan dengan Narman dan Nurman serta mengulik inovasi yang mereka miliki dalam bentuk barang. Kini beralih pada inovasi dalam wirausaha berupa produk makanan yang memberikan dampak positif bagi sekitar. Teriknya matahari, Kawan pasti mendambakan minuman segar yang manis untuk mengembalikan mood agar lebih baik.

Tetapi, apakah Kawan pernah berpikir pada alasan maupun dampak dari eksistensi outlet minuman tersebut?. Seorang pemuda dari Kabupaten Asahan, Sumatera Barat merupakan salah satu pemilik dari gerai yang menjual variasi minuman segar yang manis. Bisnis nya tersebut berawal dari timbulnya keresahan dirinya melihat potensi berwirausaha pada tetangga sekitarnya, khususnya para ibu-ibu dan pelajar yang tidak dapat tersalurkan dengan baik karena keterbatasan modal dan berbagai alasan lainnya.

Maka, Yudi yang waktu itu berstatus sebagai pegawai honorer mencoba untuk merintis bisnis yang dapat memberikan dampak bagi sekitarnya. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk mulai berjualan minuman dengan bahan dasar buah yang divariasikan. Jualannya tersebut laku keras, terlebih pada bulan Ramadhan. Pada hari berikutnya, Yudi dan beberapa teman yang ikut membantu mulai berpikir untuk menambah jam operasional nya lebih panjang atau hingga sore hari.

Namun, tak disangka minuman nya sudah berubah menjadi masam rasanya. Kemudian beberapa pelanggan pun komplain dengan memberikan review buruk pada media sosial. Melihat reaksi tersebut Yudi sempat merasa down. Namun untuk tidak waktu yang lama sebelum ia mulai beralih pada produk minuman kekinian (thai tea, green tea, dan sebagainya) dan gerainya pun menjadi viral. Tidak hanya karena kualitas minuman nya yang diperbaiki namun juga nama gerai yang dipilihnya yaitu “Es Gak Beres”.

Pemilihan nama tersebut berawal dari salah satu pembeli yang mengungkapkan kekesalan nya karena dagangan es nya yang cepat habis, maka pembeli itu pun mengungkapan “Es kau ni gak beres!”. Kini gerai nya tersebut sudah memiliki sekitar 500 cabang yang tersebar di berbagai daerah Sumatera dan pastinya masih akan terus berkembang.

Semua Berawal dari Rasa Peduli

Ketiga pemuda yang berasal dari berbagai daerah tersebut mampu membuka mata Kawan semua bahwa aksi perubahan yang didasari dengan niat baik serta komitmen tinggi akan menghasilkan pencapaian yang luar biasa. Hambatan atau tantangan yang ada justru membuat mereka semakin tergerak untuk terus berkarya dan memberdayakan lingkungan sekitarnya. Kepedulian pada sekitar juga menjadi landasan utama saat mereka memulai gerakan wirausaha. Maka, tidak ada yang mustahil kan asalkan Kawan mau berusaha?. Seperti lagu Stacey Ryan “If we never try, how would we know? Baby, how far this thing could go?” Yuk kami tunggu gerakanmu, Kawan!

Keindahan Pulau Kapotar, Surga Pohon Kelapa dari Tanah Papua

Referensi:

(n.d.). Hirka Official. Retrieved October 16, 2023, from https://hirkaofficial.com/home

Ini Arti Nama Hirka Dalam Islam | IdeNamaIslami.com. (n.d.). Nama Bayi Perempuan Islami. Retrieved October 16, 2023, from https://idenamaislami.com/arti-nama-hirka-turki-islami-perempuan/

Perintis "Es Gak Beres yang Sangat Beres" – SATU Indonesia Awards. (n.d.). SATU Indonesia. Retrieved October 16, 2023, from https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/perintis-es-gak-beres-yang-sangat-beres/

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

JA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini