Semilir Ecoprint: Gebrakan Budaya Fashion Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Semilir Ecoprint: Gebrakan Budaya Fashion Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
info gambar utama

Fashion merupakan salah satu bidang yang selalu berkembang di abad kontemporer ini. Seiring berkembangnya zaman, berbagai macam model fashion selalu mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya pola pikir serta kreatifitas manusia dalam merancang dan mencipatkan sebuah karya. Tidak hanya hadir di negara-negara barat saja, belahan dunia ketiga seperti Indonesia juga mengalami kemajuan pesat dalam bidang fashion. Akan tetapi, bagaimana kita bisa tahu ada gebrakan-gebrakan besar yang diciptakan oleh orang Indonesia dalam menciptakan gaya baru dalam bidang fashion?

Mari kita berkenalan dengan Semilir Ecoprint, sebuah brand lokal yang bermuara di Yogyakarta dengan inovasinya untuk memproduksi pakaian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan insiatifnya, Semilir Ecoprint telah berhasil menghasilkan berbagai macam produk yang menggunakan teknik pewarnaan alami sebagai dasar pembuatannya, seperti tas, baju, syall, kain, hingga homedecor ecoprint.

Menggunakan apapun yang tumbuh dan diambil langsung dari alam, Semilir Ecoprint berhasil membuat produk fashion yang meminimalisir limbah produksi yang berpotensi mencemari lingkungan, seperti layaknya memakai pewarna sintetis. Wanita dengan rentang usia 25 tahun ke atas yang hidup di area perkotaan menjadi target pasar utama yang diincar oleh Semilir Ecoprint, karena mayoritas wanita yang masuk ke dalam target pasar Semilir Ecoprint telah mengimplementasikan green natural lifestyle dan memiliki kemampuan ekonomi kelas A.

Yuk, Kurangi Sampahmu dengan 5 Gaya Hidup Baru Ini!

Akan tetapi, yang harus Kawan GNFI tahu, terobosan inovatif dan kekinian di bidang fashion ini rupanya digagas oleh kaum ibu-ibu. Alfira Oktaviani, seorang mompreneur muda menjadi inisiator utama berdirinya Semilir Oktaviani. Menjadi mahasiswa dengan menggeluti bidang Apoteker di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta nampaknya tidak mematikan minatnya terhadap fashion dan seni.

Meskipun kedua hal tersebut sangat tidak sesuai dengan bidangnya di bangku perkuliahan, Alfira berhasil mengubah karir hidupnya menjadi pengusaha pembuat produk ecoprint fashion dengan memanfaatkan ilmu yang ia dapatkan di mata kuliah manajemen bisnis, morfologi tumbuhan, hingga teknik kimia. Hanya dalam 2 tahun seni ecoprint mulai eksis di Indonesia, serta modal Rp500 ribu yang ada di kantongnya, Alfira memberanikan diri untuk memulai perjalanan panjanganya untuk menggeluti produksi eco-fashion di tahun 2018 dan secara resmi mendirikan Semilir Ecoprint. #kabarbaiksatuindonesia

Bisnis Semilir Ecoprint tentunya tidak digerakkan oleh Alfira seorang. Merekrut beberapa ibu rumah tangga terampil sebagai mitra kerja Alfira dalam proses planning, excecute, dan evaluate menjadi langkah nyata Semilir Ecoprint dalam memberdayakan sumber daya lokal yang potensial. Dengan semangatnya yang gigih, bisnis yang digerakkan oleh kumpulan ibu-ibu ini berhasil menembus pasar internasional, seperti Amerika Serikat dan Benua Eropa

Belajar dari upaya Alfira Oktaviani sebagai pencetus usaha fashion yang berbasis ramah lingkungan dan berkelanjutan, masyarakat Indonesia tentunya harus menjadikan Semilir Ecoprint sebagai contoh nyata akan potensi pelestarian budaya dan gagasasn cemerlang yang menguntungkan. Menciptakan produk lokal yang dapat bersaing dan bersinar di kancah internasional memerlukan ketekunan dan kesabaran yang tinggi, waktu yang bertahap, dan berbagai macam trials and errors dalam setiap prosesnya.

5 Alasan untuk Mulai Hidup Minimalis Sekarang Juga!

Alfira juga secara tidak langsung mendorong masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda, untuk lebih menaruh perhatian akan pentingny kebutuhan dasar manusia yang berkepanjangan dan tidak memberikan efek samping pada lingkungan-meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih megenal gaya hidup yang senada. Melalui kesuksesan Semilir Ecoprint, kita juga dapat mendukung beragam produk lokal lainnya dengan menggunakan serta mempromosikan produk tersebut agar tidak kalah pamor dengan produk impor yang telah menjadi primadona kaum muda masa kini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ND
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini