Bhrisco Jordy : Penerima SATU Indonesia Awards 2022, Bangkitkan Mimpi Anak Papua

Bhrisco Jordy : Penerima SATU Indonesia Awards 2022, Bangkitkan Mimpi Anak Papua
info gambar utama

Berjuang di tengah Keterbatasan Bersama Papua Future Project

Berawal dari pengalaman pribadi lalu ada panggilan, hingga mulai lah berkontribusi dari hal-hal kecil. Bergerak dari pengalaman pribadi dan rasa empati Bhrisco Jordy terhadap kondisi pendidikan di Papua yang masih mengalami ketertinggalan dan memiliki angka buta huruf yang cukup tinggi, membuat Jordy mendirikan Papua Future Project pada saat masih berstatus mahasiswa di tahun 2020. Jordy merupakan pemuda berprestasi yang berasal dari Manokwari (Papua Barat). Setelah 3 tahun menempuh Kuliah di Jakarta dan kembali ke Papua, Jordy merasa masih tidak ada perubahan yang signifikan di daerah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan tersebut. Sampai suatu saat, ia pergi ke sebuah pulau di Papua Barat, yaitu Pulau Mansinam dan menemukan fakta bahwa anak – anak di usia SMP pun masih belum bisa membaca dan menulis disana.

Pulau Mansinam, Pulau bersejarah di Papua

Menurut IDN Times, Pulau Mansinam seperti imajinasi banyak orang tentang tempat-tempat indah. Pohon kelapa nyiur melambai di pinggir pantai, lautnya terhampar biru sejauh mata memandang. Sementara, bukit membentang hijau di depan cakrawala yang tidak pernah polos lagi karena pepohonan yang menghiasinya. Pulau Mansinam merupakan pulau bersejarah di Papua dikarenakan Pulau tersebut adalah tempat Injil pertama kali datang ke tanah Papua yang menjadi tonggak penting yang menandai munculnya peradaban modern di Papua. Namun, dibalik eksotisme alam,budaya, dan sejarah yang dimiliki, sangat disayangkan kondisi pendidikan disana sangat memprihatikankan. Padahal Pulau ini tidak terlalu jauh dari ibu kota Papua Barat (Manokwari). Hal tersebut membuat Jordy berpikir bahwa masih banyak daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Papua yang mengalami kesenjangan pendidikan dan memantapkan Jordy untuk melanjutkan program Papua Future Project.

Papua Future Project dan dukungan SATU Indonesia Awards (Astra)

Papua Future Project (PFP) merupakan Sebuah komunitas anak muda Papua yang memiliki ketertarikan di dunia literasi dan memberikan akses literasi, seperti pojok membaca bagi anak – anak yang berada di daerah pedalaman 3T di Papua, terkhususnya Papua Barat, dengan moto “Every Childs Matters”. Berawal dari masa COVID-19 yang membuat Jordy memiliki waktu untuk kuliah online sambil bekerja sebagai Barista dan Waitress di suatu restaurant lokal dan mengumpulkan modal untuk membangun komunitas PFP ini dengan mengajak 3 orang temannya yang mau mengajar secara sukarela. Pada awalnya tujuan dari komunitas ini adalah menciptakan pendidikan berkelanjutan (sustainable education) dan mendukung pemerataan literasi di daerah 3T dan tidak memiliki perpustakaan, dan juga berupaya melatih anak-anak muda di Papua melalui kegiatan mengajar. Namun, terdapat beberapa hambatan dan tantangan, seperti susah menemukan anak muda yang mau berkontribusi tanpa dibayar (Volunteer) dikarenakan kegiatan yang dilakukan didaerah yang serba terbatas, kurangnya kuantitas dan literasi guru terkait kurikulum merdeka maupun pendidikan kontekstual disana, sehingga, Jordy juga terpikirkan untuk fokus melatih tenaga pendidik lokal dengan menyesuaikan metode pembelajaran kontekstual, kendala biaya dan transportasi, Jordy dan tim harus menyewa perahu yang membutuhkan biaya sekitar 250-300 ribu setiap kali ke lokasi untuk mengejar waktu pembelajaran sehingga tidak memungkinkan untuk menaiki perahu regular. Beruntung pada tahun 2022, Jordy terpilih sebagai penerima apresiasi SATU Indonesia Awards (Astra) di bidang pendidikan. Sehingga PFP yang awalnya bergerak hanya di pulau Mansinam, berhasil menjangkau 14 kampung di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya. Berkat dukungan dari SATU Indonesia, PFP mampu melibatkan lebih dari 250 anak muda Indonesia untuk turut aktif berpartisipasi pada kegiatan Volunteer di PFP, baik secara online maupun Offline, dan memberi dampak positif pada 725 anak melalui program – program yang dibuat. Selain itu, kini PFP semakin banyak dikenal oleh publik dan banyak donatur yang mulai membantu jalannya kegiatan PFP. Yang awalnya tidak dilirik oleh pemerintah, hingga dihadiri oleh kepala daerah pada event yang diadakan. Bahkan, saat ini PFP berhasil berkolaborasi dengan pakar, dosen, UNICEF dan Kementerian Kesehatan, serta ditunjuk sebagai delegasi lokal Pra-KTT ke-4 Y20 di Manokwari.

Dari Komunitas Papua Future Project menjadi Lembaga Masa Depan Papua

Dalam acara Talk Show Good Movement, Jordy mengatakan bahwa saat ini PFP sedang berupaya tidak hanya menjadi sebuah komunitas saja, tetapi menjadi lembaga, sehingga mampu menjangkau lebih banyak anak – anak di Papua. Jordy dan teman-temannya sedang mengusung Lembaga Masa Depan Papua, sehingga dampak yang diberikan bisa menjadi lebih luas lagi. Harapan Jordy, Lembaga Masa Depan Papua ini mampu memenuhi kebutuhan anak-anak, membangun pojok membaca dan perpustakaan, membuka pelatihan kepada tenaga pengajar, membuat dan mengenalkan program asynchronous learning (pembelajaran online) ,menciptakan pembelajaran yang menyenangkan , mengajar anak anak dengan laptop agar anak-anak melek teknologi, dan menjadi wadah bagi anak muda untuk berpartisipasi secara aktif, baik secara offline maupun online, karena program PFP tidak hanya terbatas pada literasi bimbingan belajar pada anak – anak, tetapi juga aktif melakukan berbagai event dan workshop pemuda, program kesehatan dan lingkungan, dan PFP juga merencanakan program Pemberdayaan Perempuan Adat Papua. Tentunya program – program ini tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dan kerja sama dari masyarakat dan seluruh stakeholder terkait.

Love languages anak – anak menjadi motivasi bagi Jordy

Motivasi kecil berupa love languages yg diberi anak-anak saat mengajar, selalu menjadi motivasi besar Jordy untuk terus berkontribusi. Anak –anak selalu menyambut kedatangan Jordy dan tim dengan penuh semangat. Saat perahu mulai bersandar, anak-anak sudah berkumpul untuk menyambut dan membantu mempersiapkan alat-alat tulis, tas , dan keperluan belajar lainnya. Dan saat pulang, anak-anak membantu mendorong perahu sampai ketengah lalu berenang. Bahkan ada anak yang menuliskan nama Jordy sebagai kata pertama yang bisa dia tulis. "Ketulusan dan harapan anak-anak memang tidak mereka ucapkan melalui kata-kata, tetapi mereka memperlihatkannya melalui aksi (love languages) dan progress mereka” ujar Jordy pada Talk show Good Movement . Hal itu, memotivasi Jordy untuk terus bergerak di bidang ini. Salah satu pelajaran yang diambil Jordy dari anak-anak adalah meskipun kita hidup ditengah keterbatasan, tidak akan pernah memusnahkan mimpi.

Dari kisah Jordy kawan GNFI mendapat banyak pelajaran, antara lain Jangan Lupa Bersyukur atas Kesempatan Untuk Bisa Merasakan Fasilitas Dan Akses Pendidikan Yang Tidak Terbatas Dan Tidak Menyia-Nyiakan Masa Muda Dengan Aktif Mengikuti Kegiatan Sosial Dan Pengembangan Diri. Terkhususnya, kawan yang beruntung bisa lulus dari perguruan tinggi agar sebisa mungkin mampu berdampak positif bagi lingkungan sekitar terkhususnya kampung halaman sendiri.

#kabarbaiksatuindonesia

Referensi:

https://video.tribunnews.com/view/578988/kisah-inspiratif-anak-negeri-mengajarkan-pendidikan-di-daerah-papua-lewat-papua-future-p

https://www.idntimes.com/life/inspiration/gagah-nurjanuar-putra/bhrisco-jordy-papua-dan-ulangan-sejarah-di-pulau-mansinam-c1c2

https://kumparan.com/kumparannews/wujudkan-mimpi-anak-pedalaman-papua-melalui-pendidikan-20lXPUYFnX2/4

https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/635#:~:text=Pembelajaran%20kontekstual%20(Contextual%20Teaching%20and,kehidupan%20mereka%20sebagai%20anggota%20keluarga

https://gopos.id/kisah-inspiratif-bhrisco-jordy-dudi-padatu-penyuluh-pelita-dari-pulau-mansinam/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini