Merawat Bumi dan Kebudayaan Melalui Mendongeng

Merawat Bumi dan Kebudayaan Melalui Mendongeng
info gambar utama

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 yang digelar oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dengan tema utama "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan."

PKN 2023 menghadirkan metode aksi yang menginspirasi, yaitu "Lumbung," yang mendorong pembagian sumber daya dan kuasa kepada beragam praktik keseharian di seluruh Indonesia.

Melalui "Lumbung," PKN 2023 mengajak praktik keseharian untuk saling belajar, berjejaring, dan memperkuat sinergi antarekosistem. Pesan "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan" ditujukan untuk memberikan relevansi dan makna dalam setiap tindakan seni dan budaya, sambil tetap menjunjung nilai budaya dan kearifan lokal.

Pada pelaksanaan PKN 2023, salah satu aspek yang patut diperhatikan adalah peran penting dongeng dalam mempromosikan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak-anak.

Dongeng merupakan alat yang efektif dalam menjaga kearifan lokal dan kebudayaan. PKN 2023 secara khusus mengelar tiga jenis lokakarya tentang mendongeng, yaitu Mendongeng dengan Musik, Mendongeng dengan Properti, dan Mendongeng Digital yang diadakan di Aula Kebangkitan, Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta.

  1. Lokakarya Mendongeng dengan Musik

Musik adalah bahasa universal yang dapat menyentuh perasaan dan menyampaikan pesan dengan kuat. Mendongeng dengan musik adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menciptakan pengalaman mendongeng yang tak terlupakan.

Salah satu aspek menarik dari PKN 2023 adalah diadakanya lokakarya mendongeng dengan berbagai narasumber yang handal dalam bidang ini. Lokakarya ini akan memberikan wawasan yang menarik, tidak hanya bagi orang tua, tetapi juga bagi pendidik sebagai sarana untuk meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran di sekolah.

Lokakarya mendongeng dengan musik dijadwalkan pada tanggal 22 Oktober 2023 dalam rangkaian PKN 2023. Narasumber seperti Hasrul dan Zulfa akan membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mendongeng dengan musik.

Mereka akan membantu orang tua dan pendidik memahami bagaimana musik dapat menghidupkan cerita, memperkaya proses belajar, dan menciptakan pengalaman mendongeng yang lebih bermakna. Ini adalah kesempatan langka untuk menggali potensi musik dalam pendidikan dan membuka pintu kreativitas bagi para pendidik.

Dalam mendongeng dengan musik, lagu-lagu tradisional dan alat musik tradisional dapat digunakan untuk menambahkan nuansa lokal dan kebudayaan ke dalam cerita. Ini tidak hanya membuat pengalaman mendongeng lebih menarik dan imajinanif, tetapi juga membantu anak-anak memahami dan menghargai warisan budaya mereka.

Sebagai pendidik, Anda dapat mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam metode pembelajaran Anda untuk meningkatkan kreativitas dan pemahaman budaya di sekolah.

  1. LokakaryaMendongeng dengan Properti

Mendongeng dengan properti adalah cara lain yang menarik untuk memperkaya pengalaman mendongeng. Lokakarya mendongeng dengan properti yang diadakan pada tanggal 23 Oktober 2023 dalam rangkaian PKN 2023 akan memberikan wawasan tentang cara menggunakan properti supaya cerita lebih hidup dan interaktif.

Narasumber seperti Josh, Yola, dan Taufik akan membagikan kreativitas mereka dalam mendongeng dengan properti, membantu orang tua dan pendidik memahami cara melibatkan anak-anak dalam cerita dengan lebih aktif.

Properti dalam mendongeng dapat mencakup berbagai hal, mulai dari kostum, replika miniatur, hingga alat-alat yang berhubungan dengan cerita. Mendongeng dengan properti memungkinkan anak-anak untuk secara aktif terlibat dalam cerita dan membayangkan peristiwa yang diceritakan. Ini juga membantu mereka untuk memahami pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Pendidik dapat memanfaatkan lokakarya ini sebagai inspirasi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif di sekolah. Menggunakan properti dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dan menjadikan pembelajaran lebih berkesan.

  1. LokakaryaMendongeng Digital

Dalam era digital yang semakin berkembang, mendongeng digital menjadi semakin populer. Lokakarya mendongeng digital bersama PM TOH dengan pemateri Ibe Karyanto, Hasrul, dan Zulfa yang dijadwalkan pada tanggal 24 dan 25 Oktober 2023 dalam rangkaian PKN 2023 akan memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendongeng. Mendongeng digital bukan hanya menarik bagi anak-anak, tetapi juga merupakan alat yang efektif dalam pendidikan.

Mendongeng digital menggabungkan elemen-elemen digital seperti animasi, suara, dan interaktifitas, menciptakan pengalaman mendongeng yang menarik. Lokakarya ini akan memandu peserta tentang cara membuat cerita digital yang menggugah minat anak-anak. Mendongeng digital memungkinkan anak-anak untuk berpartisipasi secara aktif dalam cerita dengan menggunakan perangkat elektronik mereka.

Ini tidak hanya membuat pengalaman mendongeng lebih menarik, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang penggunaan teknologi yang bijak.

Bagi pendidik, mendongeng digital dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran di sekolah. Ini memberikan peluang untuk menjadikan teknologi sebagai alat yang mendukung proses pembelajaran, memfasilitasi pemahaman konsep yang lebih dalam, dan memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih antusias.

PKN 2023 menghadirkan kesempatan yang sangat berharga untuk mendalaminya dan memperkaya pengalaman mendongeng dengan pendekatan yang inovatif. Mendongeng dengan musik, mendongeng dengan properti, dan mendongeng digital adalah tiga metode yang akan membuat komunikasi antara orang tua dan anak-anak lebih kuat dan bermakna.

Sebagai pendidik, kita juga dapat mengambil inspirasi dari lokakarya ini untuk meningkatkan kreativitas dalam membelajaran di sekolah, menjadikan proses pembelajaran lebih interaktif dan berkesan. Dalam semangat "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan," mari kita jadikan dongeng sebagai alat untuk menjaga dan menghormati kearifan lokal serta budaya kita.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini