Tari Lima Serangkai Tari Tradisional Suku Karo yang Unik dan Melegenda

Tari Lima Serangkai Tari Tradisional Suku Karo yang Unik dan Melegenda
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Suku Batak Karo merupakan salah satu bagian dari etnis Batak yang berada di wilayah Sumatera Utara, memiliki berbagai macam kebudayaan seperti tarian, makanan, pakaian adat, sastra, dan sebagainya. Salah satu kebudayaan biasa dipakai oleh orang Karo dalam melakukan berbagai aktivitas masyarakat adalah tarian. Tari-tarian ini dipakai pada berbagai kegiatan adat, sebagai media utama, ataupun dipakai media hiburan.

Salah satu tarian suku Karo yaitu tari Lima Serangkai yang diperkirakan ada sejak tahun 1956 salah satu jenis tarian sifatnya hiburan.

Nah, tari Karo memiliki fungsi yaitu:

  1. Latihan Kepemimpinan. Saat guro-guro aron muda-mudi suku Karo dilatih dalam hal memimpin, mengatur mengurus pesta guro-guro aron tersebut. Ada tugasnya sebagai penghulu aron, bapa aron, atau nande aron.
  2. Belajar Adat Karo. Muda-mudi belajar bagaimana cara ertutur, mana boleh tidak boleh teman menari, mana boleh tidak boleh menurut adat Karo, dan sebagainya.
  3. Hiburan. Sebagai alat hiburan untuk peserta, ataupun siapa saja yang hadir saat guro-guro aron.
  4. Metik (tata rias). Muda-mudi suku Karo, yaitu anak perana dan singuda-nguda belajar tata rias untuk mempercantik diri mereka.
  5. Belajar etika. Saat dilaksanakan guro-guro aron, anak perana dan singuda-nguda belajar etika pergaulan dengan sesamanya.
  6. Arena cari jodoh. Guro-guro aron juga sebagai ajang mencari jodoh untuk anak perana dan singuda-nguda. Ini disebabkan banyak perempuan dan laki-laki belum mendapatkan jodoh.

Selain fungsi, tarian suku Karo memiliki makna dari setiap gerakan-gerakan tari Karo yaitu:

Landek Sada Tan (Tarian Satu Tangan). Merupakan tarian wanita yang hanya satu tangannya yang bergerak bergantian, sementara tangan satunya dipinggang seperti tolak pinggang dan siku membentuk 45 derajat. Memiliki maksud dan tujuan sebagai komunikasi antar sepasang insan yang ingin mengutarakan isi hatinya.

Gerakan-gerakan dalam tarian ini diartikan sebagai berikut:

Gerakan memasang kain

Bermakna melatih muda-mudi Karo supaya bisa memakai pakaian adat sendiri. Gerakan ini punya arti muda-mudi tersebut sudah dewasa dan bisa hidup mandiri. Gerak tangan penari perempuan dari bawah perlahan-lahan naik diartikan muda-mudi memperhatikan lawan jenisnya, tetapi tidak terburu-buru perhatikan lawan jenisnya secara keseluruhan. Setelah itu dipikirkan berkenalan adat Karo (ertutur).

Gerak satu tangan lurus kebawah dan satu tangan seperti tolak pinggang dan siku membentuk 45 derajat

Bermakna pertama gerak tangan lurus kedepan bermakna bahwa menanyakan kepada kerabat dekat keluarga apakah pemuda yang akan melamarnya pantas menjadi pasangannya. Kedua, gerakan tangan dipinggang bermakna sapaan manis kepada pemuda apakah sudah makan atau belum. Makna lain dalam gerakan ini menunjukkan pernyataan kesanggupan seorang wanita jika sebagai istri ia sanggup bekerja sambil menggendong anaknya.

Gaya metik

Bermakna pertama berpikir. Bagi wanita yang dilamar oleh pemuda sesuai dengan yang diidamkannya. Kedua, merupakan pernyataan perempuan menjadi istri nantinya akan menjunjung tinggi martabat suaminya.

Gerak tangan dibahu dan tangan dipinggang

Bermakna pertama, pemuda yang ingin melamarnya masih dipertimbangkannya apakah cocok sebagai teman hidup nantinya. Kedua, sebagai syarat, jika menikah wanita tersebut sanggup ikut memikul beban suaminya.

Gerakan pria dalam landek aron terdiri dari 3 motif gerak yaitu:

Gerak satu tangan diatas bahu dan satu tangan dibawah

Bermakna kesiapan pria melamar wanita yang diidamkannya. Gerakan tersebut tanda pemuda sanggup bertanggungjawab menafkahi istri saat menikah nantinya.

Gerak kedua tangan didepan dadadengan pola gerak hadap ke kanan dan ke kiri

Bermakna ketulusan dan keseriusan hati pemuda melamar wanitanya. Diibaratkan dalam gerak pemuda tersebut menyatakan: "belahlah dadaku, kalau adik tidak yakin akan keseriusan cintaku".

Gerak kedua tangan diatas bahu dengan pola gerak ditempat berhadapan dengan pasangannya.

Bermakna sanggupnya pria menanggung beban dalam berumah tangga nantinya dan bermakna pemuda berlaku adil dalam membagi perhatian dan kasih sayang terhadap kedua pihak keluarga.

2. Landek Salih (Patam-patam)

Disebut patam-patam dikarenakan semuanya diiringi oleh lagu memakai cak-cak patam-patam. Mengandung pengertian lagu tersebut bertempo cepat, daripada gendang dipakai pada landek pengalo-ngalo dan sada tan. Tarian ini lebih dinamis, karena penari tidak hanya menari di tempat, tetapi sudah melakukan gerak berjalan maju, mundur, berputar ke kiri, ke kanan, berjongkok mendekat (tidak boleh bersentuhan).

Gerak Perakut.

Bermakna muda-mudi mulai berkenalan secara adat Karo atau ertutur. Saling menanyakan identitas adat dan ciri khas di suku Karo sudah terjalin hubungan intim satu sama lain melalui sapaan kekeluargaan.

Gerak Patam-patam Sering.

Bermakna muda-mudi yang sudah berkenalan, mempertimbangkan semuanya sampai memiliki hubungan khusus (berpacaran).

Gerak Cipajok

Menceritakan adanya rayuan-rayuan dalam hubungan yang terjalin. Diartikan kemauan untuk menjalin hubungan yang lebih serius seperti perkawinan.

Gerak Kabangkiung.

Pada gerak ini, seorang pria ingin menikah dengan seorang wanita, maka harus izin terlebih dahulu kepada orang tua wanita. Dalam gerakan ini bercerita kunjungan keluarga laki-laki ke keluarga perempuan dan sebaliknya. Pada gerak ini yang menjadi tuan rumah penari berjalan ditempat hingga akhirnya dalam posisi jongkok bersama-sama. Berakhir muda-mudi tersebut ke tahap perkawinan.

Demikian makna dari setiap gerakan-gerakan tari suku Karo, dari setiap tarian tersebut mengandung makna dan arti yang sangat dalam. Ini yang membuat tarian tersebut unik dan melegenda sekaligus terkenal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini