Sejarah Masjid Lama Gang Bengkok Kota Medan

Sejarah Masjid Lama Gang Bengkok Kota Medan
info gambar utama

Bila kawan GNFI mendengar tentang objek wisata religi pasti yang terbayang adalah Masjid Raya Al-Mashun. namun apakah kawan GNFI pernah mendengar tentang Masjid Lama Gang Bengkok yang terletak di daerah kesawan kota Medan.

Masjid lama gang bengkok merupakan mesjid yang terletak jalan Mesjid No.62 Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Masjid ini sendiri berdiri sejak tahun 1874 dan menjadi masjid tertua kedua di kota medan setelah masjid osmani. Mesjid ini didirikan oleh empat orang penting yaitu:

  1. Datuk M. Ali (Sebagai agnia).
  2. Syeikh Muh. Yacub (Pemuka mandailing sebagai ulama).
  3. Tjong A Fie (Berkontribusi dalam keuangan pembangunan masjid).
  4. Mufthi Syeikh Hasan Maksum (Mengizinkan pembangunan terhadap masjid)

Masjid lama gang bengkok memiliki sejarah yang unik. Dibangun di atas tanah wakaf Datuk Muhammad Ali, juga disebut Datuk Kesawan, dan dibangun oleh saudagar Tionghoa yang dermawan Tjong A Fie sebagai penghormatan kepada orang Muslim Melayu. Masjid Lama Gang Bengkok ini menggabungkan berbagai budaya Tionghoa, Melayu, dan Persia. Masjid ini unik karena atapnya tidak berbentuk kubah, tetapi lebih mirip dengan atap kelenteng China. Ciri-ciri melayu dan hijau yang melambangkan Islam ditunjukkan dalam warna kuning dan hijau.Melalui budaya, masjid lama gang bengkok memastikan persaudaraan antar umat beragama di kota medan. Masjid ini menggabungkan gaya Thionghoa, Persia, dan Melayu.

Keempat pendiri masjid lama gang bengkok ini menunjukkan kekuatan saat pertumbuhan ekonomi kota sedang berlangsung. Pihak-pihak tersebut merasa puas dengan pembangunan masjid ini karena budaya Melayu memiliki tempat ibadah baru. Orang tionghoa juga merasa puas karena corak masjid ini menunjukkan ciri-ciri budaya mereka. Ini menunjukkan bahwa orang Cina berkontribusi pada pembangunan Masjid Lama Gang Bengkok ini.

Masjid ini dibangun saat kota Medan sedang dalam masa berkembang. Masjid ini juga sangat unik karena namanya yang berbeda dari masjid lainnya yang biasanya menggunakan nama Bahasa Arab. Masjid ini sebenarnya tidak mempunyai nama resmi yang diberikan oleh para pendirinya namun oleh masyarakat masjid ini dikenal dengan nama Masjid Lama Gang Bengkok karena lokasinya yang tepat dibengkokkan oleh sebuah gang (tikungan) di Kesawan, Medan, Sumatra Utara. Masjid ini dibangun untuk mempererat hubungan antar umat beragama.Selain itu, masjid ini dibangun di atas tanah wakaf Datuk Muhammad Ali, juga disebut Datuk Kesawan. Beliau memberikan tanahnya untuk dibangun masjid, dan Tjong A Fie membiayai seluruh biaya selama proses pembangunan.

Masjid ini juga menjadi salah satu saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah seperti lahirnya salah satu organisasi islam terbesar di sumatera utara yaitu organisasi Al-Wasliyah yang berdiri di gedung Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) yang terletak di belakang masjid ini pada tahun 1930. Gedung tersebut sendiri sekarang telah menjadi Museum Al Washliyah.

Selain digunakan sebagai tempat beribadah bagi umat muslim masjid ini sendiri juga menyediakan berbagai fasilitas lain seperti perpustakaan yang menyediakan sekitar 500 buku baik yang berkaitan dengan ilmu agama hingga yang berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan umum lainnya. Pada bulan Ramadhan sendiri masjid ini mengadakan berbagai aktivitaAs seperti sahur bersama warga, Tadarus subuh dan malam hingga kegiatan buka bersama dengan salah satu makanan khas dari kota medan yaitu bubur pedas dan anyang yang dibagikan kepada warga sekitar maupun orang yang hanya sekedar lewat atau singgah.

Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Lama_Gang_Bengkok

Nasution, A. G. J., Pasaribu, F. Y., Sarri, A., Alwi, F., & Fitrah, D. A. (2022). Masjid Bengkok : Kajian Sejarah Sosial dan Kontribusi Terhadap Masyarakat di Kota Medan. Maktabatun: Jurnal Perpustakaan Dan Informasi, 2(1).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini