Lewat Menulis, Mengenalkan Nilai Baik dalam Budaya Batak

Lewat Menulis, Mengenalkan Nilai Baik dalam Budaya Batak
info gambar utama

Banyak cara untuk mengenalkan kebudayaan sendiri pada orang lain. Ada melalui lukisan, melalui tenunan, melalui nyanyian dan berbagai cara lain. Masing-masing orang bisa menggunakan caranya sendiri tergantung minat dan kemampuan yang dimiliki. Saya termasuk orang yang suka mengenalkan kebudayaan dan tradisi suku Batak melalui menulis. Coba kawan GNFI tebak kenapa cara ini saya pilih. Beberapa alasan itu muncul sejak kesukaan saya membaca buku sejak kecil.

Hal lain yang juga membuat saya suka mengenalkan kebudayaan daerah saya melalui menulis karena beberapa hal:

  1. Terdokumentasi dengan baik, di Kumpulan Novel saya , "Perempuan di Kapal Terakhir," menjadi bukti bahwa cara saya mengenalkan budaya orang Batak yang suka nyanyi bisa terdokumentasi dengan baik. Kapan saja, dimana saja, tulisan-tulisan saya yang berisi tentang adat dan tradisi Suku Batak bisa saya nikmati. Di blog saya dengan alamat https://www.kompasiana.com/siregar-berliana/64e591cc4addee034b5f8562/perempuan-batak-gaya-hidup-frugal-living-yang-tersisa tentang kebiasaan dan tradisi Batak juga tersimpan rapi di blog saya.
  2. Sebagai promosi nilai baik dalam kebudayaan. Keragaman budaya adalah kekayaan. Perbedaan tradisi harus dihargai. Mungkin beberapa nilai di budaya Batak asing bagi orang lain, dan terasa aneh. Sehingga ketika saya membuat tulisan tentang budaya saya, setidaknya beberapa nilai baik bisa dikenalkan. Contoh tradisi kematian di budaya Batak yang dianggap aneh orang lain, tentu bagi suku kami banyak nilai baik, dan hal inilah yang ingin kupromosikan kepada kawan GNFI
  3. Melatih kepekaan dan menghargai tradisi nenek moyang. Mengikuti berbagai acara/event tradisi Batak tentu melatih kepekaan. Teteapi kepekaan, empati dan sikap menghargai akan semakin tertanam ketika kawan GNFI bisa menuliskannya kembali ulang dalam sebuah tulisan.
  4. Memberi informasi, menambah kesadaran pembaca nilai dan filosofi baik kebudayaan bagi kehidupan manusia. Dalam sebuah tulisan saya tentang Nyanyian Orang Batak dan Pesan yang ada di dalamnya, di alamat https://www.kompasiana.com/siregar-berliana coba kawan GNFI lihat ada sekitar 4000 pembaca. Artinya 4000 orang dikasih pemahaman, dikasih informasi dan juga dirubah kesadarannya bahwa nyanyian juga sebagai tradisi memiliki banyak pesan baik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Hai Kawan GNFI, jika dilihat dari tulisan-tulisan saya, baik cerpen, blog, tulisan/cerita anak, novel, quote/petikan bahkan novel, ada sekitar 100 tulisan saya berisi tentang kebudayaan dimana saya dilahirkan dan dibesarkan.

Berbagai segmen pembaca saya ada orang dewasa, anak-anak, sesama ibu, teman satu kerja bahkan teman-teman komunitas dari berbagai latar belakang. Saya mengenalkan kuliner khas lokal seperti arsik dalam bentuk tulisan. Respon pembaca dari berbagai suku seperti Jawa, Padang, Palembang, Melayu, Banjar tentu sangat senang dengan tulisan saya tersebut.

Bahkan di suatu masa, saya pernah membuat novel dengan latar belakang danau Toba dan orang Batak serta berbagai budayanya yang masih kuat. Novel berisi tentang ulos Batak dan maknanya. Soal nikah marpariban (sepupu) yang masih sah di suku Batak. Termasuk juga bagaimana tradisi dan filosofi budaya Batak tentang hamoraon, hagabeon dan hasangapon yang harus dikritisi dalam tulisan-tulisan tersebut.

Sebagai tambahan, menulis budaya kita sendiri sangat banyak manfaatnya baik secara keuangan, jiwa/batin bahkan memperkuat brand kita. Berikut manfaatnya kawan-kawan GNFI:

Yang pertama adalah: Memperkaya pengetahuan kita tentang budaya kita sendiri;Yang Kedua: Menambah jaringan pertemanan /komunitas dengan minat yang sama; Yang ketiga: Mendapatkan reward/hadiah jika ikut lomba-lomba yang pesaingnya juga tidak banyak...he..he sehingga sering menang, Keempat: Ada rasa bangga saat menuliskan karena sangat dekat dan menjadi bagian kehidupan kita sendiri,Kelima: Menjadi kebanggaan bagi di keluarga besar, keluarga inti bahkan di komunitas.

Bagaimana tips dan triknya supaya kita bisa menulis tentang budaya itu sendiri:

1.Rajin ikut dalam berbagai acara adat, jika di suku Batak ada acara menikah, acara kematian, acara kecil lainnya

2. Suka mengamati berbagai prosesi, trik saya jika bosan saat ikut prosesi adat atau upacara orang Batak suka mengamati orang, prosesnya, alat yang digunakan

3. Tulisan harus sesuai minat dan kesukaan kita, saya suka menyanyi dan suka makan. Jadi tulisan saya sering terkait nyanyian. Misalnya makna, dan manfaatnya bagi kehidupan. Tulisan tentang makanan Batak seperti Arsik, menuliskan apa bahannya, bagaimana proses memasaknya, dan apa nilai serta filosofinya

4. Tulisan bisa dipraktekkan dan jadi ilmu baru. Pernah saya menulis artikel tentang ulos dan kegunaannya. Minimal sekarang saya tahu kapan ulos Sadum digunakan, kapan ulos Pasamot digunakan dan pada siapa

5. Bermanfaat dan mengandung informasi penting dan baik bagi pembaca. Ini juga penting, jadi tulisan saya tentang budaya Batak minimal memiliki manfaat dan ada informasi baik yang sampai ke pembaca. Itu saja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini