Mengenal Lebih Jauh Sejarah Candi Penataran

Mengenal Lebih Jauh Sejarah Candi Penataran
info gambar utama

Indonesia dikancah International terkenal akan budaya yang ada. Candi Penataran, salah satu tempat bersejarah yang berada di Blitar, Jawa Timur. Candi yang terkenal akan peninggalan Zaman Majapahit ini mempunyai berbagai hal bersejarah yang patut kawan ketahui. Meliputi tempat sakral yang orang-orang pahami, dan seluk-beluk yang patut kawan pelajari.

Tak hanya kaya akan bangunan yang dapat di telusuri di balik cerita Candi Penataran, terdapat pula pelajaran-pelajaran yang bisa kawan ambil dari mengunjungi area kompleks Candi Penataran. Napak tilas dari kerajaan yang ada dahulu menggugah keyakinan bahwa sejarah Zaman Majapahit ada di Blitar.

Tempat dan Nama Candi

Candi Penataran terletak di sekitar sebeleh barat daya gunung kelud. Kompleks yang berada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Candi ini mempunyai lahan yang cukup luas menjadikan penemuan candi yang ditinggalkan kerajaan di masa majapahit, dan terbesar di wilayah Blitar.

Pemerintah Beri 22 Mahasiswa Palestina Beasiswa Kuliah di RI

Di samping luasnya kompleks candi penataran, terbangun tempat yang cukup Sakral yaitu sebuah prasasti palah dari tahun 1197 Saka yang dikeluarkan oleh raja Sṛṅga, dimana bertujuan untuk hadiah kepada Mpu Iswara Mapanji Jagwata yang telah melakukan puja setiap hari kepada Paduka Bhatara ri Palah (OJO LXXIV).

Area Candi Penataran terbagi menjadi 3 bagian halaman. Halaman ke 3 terdapat pada bagian belakang dan sangat penting, Ketiga halaman tersebut terbagi dengan ketinggian yang tidak sama. Dahulu halaman ke 3 lebih tinggi dari ke 2 halaman yang lain, tetapi karena lokasi area Candi Penataran yang berdekatan dengan Gunung Kelud yang masih aktif dan sering meletus, maka tiga permukaan halaman hampir sama.

Nama Candi, terdapat berbagai sumber yang menyatakan bahwa dalam Kidung Panji Margasmara (Robson 1979:310), dan dalam naskah Bhujangga Manik (Noorduyn 1982:434), menyebutnya Rabut Palah. Dalam Kidung Margasmara terdapat pula nama Panataran, namun menurut Deny Yudo Wahyudi, dengan memperhatikan konteks dalam kalimatnya, “panataran” merupakan bagian dari Palah, bukan nama lain dari Palah. Kemungkinan terkait dengan kata “natar” yang berarti “halaman”, apabila benar maka “Rabut Palah” dapat diduga merupakan penyebutan nama sebuah kompleks percandian tempat upacara berlangsung yang berupa sebuah dataran, sedangkan Panataran mungkin merupakan nama dari salah satu bangunan sucinya yang paling besar (Wahyudi 2005:122).

Fungsi Candi Penataran

Melihat dari berbagai bangunan yang ada di area kompleks Candi Penataran. Menurut naskah Bhujangga Manik, Rabut Palah yaitu Kompleks Panataran setiap harinya banyak pengunjung untuk melakukan puja dan belajar agama. Bahkan Bhujanga Manik, seorang bangsawan Sunda, menetap sementara waktu untuk belajar beberapa kitab agama dan hukum (Noorduyn 1982:434).

Mengenal Super Grid, Andalan Indonesia untuk Genjot Penggunaan Energi Baru Terbarukan

Demikian pula, dalam Kakawin Parthayajña, terdapat gambaran sebuah tempat suci yang mirip dengan Candi Panataran, merupakan sebuah pertapaan yang indah dan berbentuk Meru (Adiwimarta 1993:47). Menurut kedua sumber tertulis tersebut, dikemukakan Rabut Palah atau dikatakan Panataran dahulunya selain tempat suci yang banyak didatangi orang untuk melakukan puja, juga merupakan sebuah tempat pendidikan agama yang disebut mandala atau kadewaguruan yang dipimpin oleh seorang Siddharsi atau Dewaguru yang marak di Majapahit khususnya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (Santiko 1986).

Peninggalan Candi Penataran ini sangatlah istimewa. Berbagai hal yang ada didalamnya dapat kita saksikan saat mengunjungi Candi. Terlihat dari fungsi Candi Kerajaan yaitu pusat dari Pendidikan agama. Tak heran sampai saat ini area candi tidak sepi pengunjung. Halaman yang banyak puing-puing candi membuat orang bertanya bagaimana bentuk utuh dahulu dan fungsi sebenernya dari bangunan yang ada.

Referensi :

https://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kalpataru/article/view/103/67

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini