Proyek Bendungan Cipanas yang Habiskan Rp 2 Triliun Selesai, Siap Diresmikan

Proyek Bendungan Cipanas yang Habiskan Rp 2 Triliun Selesai, Siap Diresmikan
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, telah menyelesaikan konstruksi Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Setelah tujuh tahun, akhirnya bendungan ini pun siap diresmikan.

Pembangunan Bendungan Cipanas berlangsung selama 2016—2023. Seluruh biaya proyek ini ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp2,03 triliun. PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi (KSO) bertugas sebagai kontraktor pelaksana yang fokus pada pembangunan tubuh bendungan, sedangkan infrastruktur pendukung digarap oleh PT Brantas Abipraya (Persero).

Telan Biaya Rp1,9 triliun, Begini Perkembangan Proyek Bendungan Manikin Kupang

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono menyampaikan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan untuk mendukung ketahanan pangan. Dia pun mengingatkan bahwa pembangunan bendungan beserta jaringan irigasi menghabiskan biaya yang besar. Oleh sebab itu, kontraktor harus memastikan kualitas.

"Pastikan kualitas pekerjaannya baik, sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani," ujar Basuki dalam sambutannya.

Bendungan Cipanas memiliki kapasitas 250,81 juta meter kubik (m3), sepuluh kali lebih besar dari Bendungan Kuningan. Dengan volume sebesar itu, ia diproyeksikan dapat menambah suplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut. Dukungan air irigasi dari bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani.

Selama ini, petani di wilayah tersebut hanya menggunakan metode tadah hujan yang menghasilkan satu kali panen saja dalam setahun. Setelah Bendungan Cipanas beroperasi, masa panen diharapkan bisa meningkat menjadi dua atau tiga kali.

Selain itu, Bendungan Cipanas juga diharapkan dapat memenuhi air baku sebesar 850 liter/detik bagi kawasan industri segitiga Cirebon—Patimban—Kertajati (Rebana) dan kawasan permukiman, termasuk Bandara Kertajati. Bendungan itu telah didesain untuk memenuhi kebutuhan air kawasan industri di Kabupaten Sumedang sebesar 650 liter/detik dan kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan Terisi, Indramayu, sebesar 200 liter/detik.

Bendungan Cipanas dibangun setinggi 71,60 meter dengan tipe urugan inti tegak. Luas genangan bendungan ini tercatat 1.315,95 hektare. Dengan begitu, ia dapat pula dimanfaatkan sebagai penampung air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 487,75 m3/detik, serta berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 3 megawatt (MW).

Kontrak Rp570 Miliar, Bendungan Ameroro di Sultra Mulai Diisi Akhir November

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
IM
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini