Pemprov Riau Dapat Rp800 Miliar untuk Rehabilitasi Mangrove, Apa yang Dilakukan?

Pemprov Riau Dapat Rp800 Miliar untuk Rehabilitasi Mangrove, Apa yang Dilakukan?
info gambar utama

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapatkan bantuan senilai Rp800 miliar dari Bank Dunia untuk merehabilitasi bakau atau mangrove. Dana ini diberikan melalui program Mangrove for Coastal Resillence (M4CR).

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Mamun Murod mengatakan pemberian bantuan tersebut dilakukan setelah adanya seleksi lokasi rehabilitasi. Riau dianggap cocok untuk program tersebut.

“Untuk seleksi lokal rehabilitas didasarkan pada usulan dari provinsi sudah dijalankan beberapa bulan lalu, kemudian melalui proses verifikasi sebelum ditetapkan untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi tersebut,” kata Mamun yang dimuat dari Antara.

Mangrove, Aset Diplomasi Indonesia

Mamun menegaskan Riau akan menjadi salah satu provinsi percontohan dalam program rehabilitasi mangrove. Anggaran tersebut dialokasikan untuk mendukung rehabilitasi dengan target seluas 7.498 hektare di enam daerah.

“Keenam daerah tersebut adalah Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Dumai dengan luas masing-masing area rehabilitas yang bervariasi,” jelasnya.

Diikuti daerah lain

Mamun mengungkapkan luas lahan mangrove yang direhabilitasi di Kabupaten Indragiri Hilir mencapai 3.660 hektare menjadikannya kawasan terluas. Setelah itu disusul daerah Bengkalis dengan luas 1.400 hektare.

Selain di Riau, rehabilitasi mangrove juga dilaksanakan di Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dan Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini merupakan upaya agar mangrove kembali tumbuh di wilayah Indonesia.

“Rehabilitasi mangrove merupakan bentuk tugas dan tanggung jawab pemulihan ekosistem mangrove,” jelasnya.

Misi Lindungi Hutan, Chashif Syadzali: Kami Ingin Tanam Pohon Sejumlah Penduduk Indonesia

Dirinya berharap kegiatan padat karya penanaman mangrove nantinya akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat juga akan turun langsung menjaga mangrove.

Karena itu dirinya menekankan bahwa upaya rehabilitas mangrove menandai komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain itu memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat.

“Dalam mewujudkan Riau yang hijau,” tegasnya.

Dukungan dari setiap sektor

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta dukungan dan keterlibatan berbagai sektor untuk membantu mewujudkan target rehabilitasi mangrove di Indonesia sebesar 600 ribu hektare hingga 2024.

Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove KLHK Inge Retnowati menyebut target tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 120 tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Luas Kawasan Mangrove Indonesia dan Upaya Menghadapi Ancaman Kerusakan

“Terdapat target 600 ribu hektare rehabilitasi mangrove di dalam Perpres BRGM dan semua diharapkan mendapat dukungan dari kementerian, lembaga dan organisasi di dalam negeri dan dari berbagai pihak termasuk dengan masyarakat lokal yang harus bersama-sama,” kata Inge yang dimuat Antara.

Berdasarkan data KLHK, Indonesia memiliki 3,39 juta hektare mangrove atau setara dengan 21 persen total hutan bakau yang ada di dunia. Adapun provinsi dengan total hutan bakau terluas adalah Papua dengan lebih 1 juta hektare.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini