Konser Coldplay “Music of the Spheres” disebut-sebut memberikan penghasilan yang fantastis bagi Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan keuntungan hingga Rp1,16 triliun dari panggung grup band asal Inggris ini.
“Kalau kita lihat ada total 80 atau 60 ribu yang kita targetkan untuk penonton maka kita mungkin bisa melihat angka [pendapatan] antara 70 sampai 75 juta dolar AS,” kata Sandiaga, dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (24/11).
Kemenparekraf juga meyakini bahwa kedatangan perdana Chris Martin Cs di Indonesia akan mampu mendongkrak jumlah wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) sehingga bisa turut menggerakkan perekonomian.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada promotor untuk mempersiapkan konser-konser musik di Indonesia dengan matang agar pertunjukan berjalan lancar. Kedatangan idola yang ditunggu-tunggu ini mestinya memberi kesenangan bagi penggemar dan perekonomian.
Konser Coldplay Picu Jumlah Penumpang MRT Terbanyak dalam Sejarah
Konser kelas dunia
Selain dapat mendatangkan wisatawan mancanegara, konser musik juga memiliki peran besar dalam ajang mempromosikan Indonesia ke masyarakat luas. Secara tidak langsung, konser musik menjadi salah satu faktor pendorong kebangkitan perekonomian di masa mendatang.
Menariknya, konser musik di Indonesia tidak hanya terpaku pada satu genre musik. Mulai dari aliran musik jazz, rock, hip-hop, hingga EDM (electronic dance music) rutin digelar di Indonesia. Hebatnya lagi, tak sedikit konser dan festival musik ini sudah berlabel dunia.
Beberapa konser musik Indonesia kelas dunia yang selalu dinantikan banyak penggemar hingga mancanegara, di antaranya Java Jazz Festival, Jazz Gunung, Synchronize Fest, Soundrenaline, We The Fest, dan Djakarta Warehouse Project (DWP).
CNBC Indonesia. Konser Coldplay di RI Cuan Rp1 Triliun. https://www.cnbcindonesia.com/research/20231116032849-128-489429/konser-coldplay-di-ri-cuan-rp1-t-kalah-jauh-dari-singapura
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
