Mengapresiasi Guru Melalui Perayaan Hari Guru di SMAN 28 Kabupaten Tangerang

Mengapresiasi Guru Melalui Perayaan Hari Guru di SMAN 28 Kabupaten Tangerang
info gambar utama

Pendidikan merupakan hal yang tak bisa disingkirkan dari kehidupan kita. Bagi manusia, pendidikan adalah suatu kewajiban karena dengan adanya pendidikan manusia bisa memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Jika berbicara tentang pendidikan, tentu saja tak bisa lepas dari peran seorang pendidik atau pengajar.

Pendidik dan pengajar adalah dua peran yang dimainkan oleh seorang guru. Meskipun sering dinilai sama, tetapi keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Pendidik adalah seorang yang mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa yang mencakup etika, moral, serta akhlak, sedangkan pengajar adalah seorang yang mengajar ilmu pengetahuan.

Menjadi guru tentu saja bukan profesi yang mudah. Dalam menjalankan pekerjaannya, guru mempunyai tanggung jawab yang begitu besar. Tanggung jawab guru tidak hanya sebatas pada memberikan dan mengajar materi pembelajaran saja, tetapi juga membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan nilai karakter pada siswa.

Guru telah banyak memberikan jasa dalam hal kemajuan dan pembangunan bangsa, maka sudah selayaknya kita sebagai siswa memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap mereka.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengapresiasi kinerja guru selama ini, salah satunya adalah dengan merayakan Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November. Di SMA Negeri 28 Kabupaten Tangerang, para siswa mempunyai tradisi yang unik untuk merayakan Hari Guru. Berikut 5 tradisi perayaan Hari Guru di SMA Negeri 28 Kabupaten Tangerang!

Pemuda-Pemuda Bangsa yang Tangguh dalam Mengolah Sampah Bumi

1. Upacara Peringatan Hari Guru

Upacara peringatan Hari Guru adalah hal yang wajib dilakukan saat perayaan Hari Guru. Upacara ini biasa dijadikan pembukaan yang dilakukan pada pagi hari sebelum melakukan berbagai kegiatan yang lain. Berbeda dengan sekolah lain yang biasanya menjadikan semua guru sebagai petugas upacara, di SMA Negeri 28 Kabupaten Tangerang masih ada beberapa siswa yang diamanahi untuk menjadi petugas, yaitu anggota Paskibra yang bertugas untuk mengibarkan bendera.

Sedangkan untuk petugas upacara yang lain seperti pemimpin, pembaca UUD, pembaca doa, pembawa Pancasila, sampai dengan dirigen akan ditugaskan kepada para guru.

2. Menyanyi Bersama

Setelah upacara selesai dilaksanakan, para peserta tidak langsung meninggalkan lapangan. Inilah yang membedakan tradisi perayaan Hari Guru di SMA Negeri 28 Kabupaten Tangerang dengan perayaan di sekolah lain. Para siswa akan mulai bernyanyi memutari lapangan sambil membawa banner yang berisi ucapan terima kasih kepada para guru.

Beberapa dari mereka juga biasanya membawa smoke bomb dan drum agar perayaan semakin ramai dan meriah. Tradisi ini sudah dilakukan sejak lama. Tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para guru dan meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan bersama siswa yang lain dengan menyanyi bersama.

Menggali Potensi Ekonomi dari Ikan Terbang bagi Nelayan di Pulau Maluku

3. Memberi Bunga

Selain dengan menyanyi bersama dan membentangkan banner, para siswa juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka dengan memberikan buket bunga kepada masing-masing wali kelasnya. Satu buket bunga sudah mewakili seluruh siswa yang ada dalam satu kelas.

Biasanya kegiatan ini dilakukan setelah acara menyanyi bersama selesai. Para siswa akan menghampiri masing-masing wali kelasnya yang ada di pinggir lapangan dan memberikan bunga tersebut kepada mereka. Selain wali kelas, beberapa siswa juga tak jarang memberi bunga kepada guru lain yang biasanya adalah guru kesayangannya

4. Memberi Kado dan Kue Tart

Kegiatan ini biasanya dilakukan beberapa hari setelah perayaan Hari Guru selesai. Para siswa akan menunggu jadwal wali kelasnya di kelas masing-masing kemudian memberikan kado dan kue yang sudah mereka siapkan sejak jauh-jauh hari. Kado yang diberikan oleh para siswa biasanya berupa tas, baju, sepatu, atau hal lain yang bisa dipakai oleh guru saat mengajar. Para siswa membeli kado dan kue tart tersebut secara patungan atau menggunakan uang kas kelas.

5. Memberi Ucapan Melalui Sticky Notes

Ini adalah kegiatan yang paling sederhana namun mempunyai sejuta makna. Para siswa akan menuliskan rasa terima kasih mereka kepada para guru melalui secarik kertas yang biasa disebut dengan sticky notes. Selain rasa terimakasih, para siswa juga biasanya menuliskan suka duka mereka selama diajar oleh guru tersebut. Pemberian sticky notes ini biasa dilakukan bersamaan dengan pemberian bunga.

Pemprov Riau Dapat Rp800 Miliar untuk Rehabilitasi Mangrove, Apa yang Dilakukan?

Itulah 5 tradisi perayaan Hari Guru yang ada di SMA Negeri 28 Kabupaten Tangerang. Tujuan utama tradisi tradisi tersebut adalah untuk menciptakan hubungan yang lebih erat antara guru dan juga siswa. Selain itu, perayaan ini juga bertujuan untuk menghargai dan memperingati kontribusi guru dalam membimbing, mendidik, dan membentuk generasi muda yang pintar dan cerdas, serta mengungkapkan rasa terima kasih kepada mereka atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini.

Namun, perayaan Hari Guru bukan hanya satu-satunya cara untuk mengapresiasi jerih payah guru selama ini. Kalian tidak perlu menunggu tanggal 25 November untuk menghargai dan mengapreasiasi guru yang ada disekitar kalian. Dengan menaati peraturan dan menghargai guru saat sedang menjelaskan di dalam kelas saja sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan sikap respect kalian terhadap guru yang sedang mengajar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini