Suara Kreatif Anak Muda dalam Sastra

Suara Kreatif Anak Muda dalam Sastra
info gambar utama

Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak lahir sastrawan muda dengan karya-karyanya yang membuat para penikmat sastra semakin menanti-nanti. Salah satu karya sastra yang melejit peminatnya adalah Cerpen. Cerpen merupakan karya sastra yang mengisahkan sebuah peristiwa atau kejadian dalam jumlah kata yang terbatas.

Pada zaman milenial ini banyak para pemuda yang menuangkan segala isi pikiran dan kreativitasnya dalam cerpen hingga menjadi seorang penulis yang tesohor di Indonesia. Cerpen karya mereka pastinya memiliki perbedaan dengan cerpen karya pujangga dulu, mulai dari segi alur cerita, bahasa, diksi yang digunakan dan lain sebagainya.

Cerpen karya sastrawan muda cenderung mengisahkan kehidupan modern yang pastinya banyak diminati oleh banyak anak-anak muda zaman sekarang. Namun, tak menutup kemungkinan cerpen karya mereka ini juga mengisahkan peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lampau agar pembaca dari kalangan anak muda sekarang bisa mengetahui akan kejadian di masa lampau.

BSU Tanjung Kulon Raih Kemenangan Gemilang dalam Lomba Kebersihan 2022

Di Indonesia ada beberapa pemuda yang saat ini penjadi seorang penulis cerpen terkenal dengan karya-karya mereka yang menarik perhatian para penikmat sastra khususnya kalangan anak muda zaman sekarang. Para penulis itu antara lain:

Rio Johan

Rio Johan adalah penulis cerpen generasi muda yang lahir di Baturaja 28 Agustus 1990. Karya cerpennya telah terbit dibeberapa media cetak. Salah satu karyanya yang berjudul “Ibu Susu” tahun 2018 mendapat penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa dengan kategori karya perdana atau kedua. Rio Johan merupakan penulis muda dengan potensi yang mumpuni, banyak karya sastra berkualitas dan mendunia yang telah dia tulis.

Faisal Oddang

Selanjutnya ada Faisal Oddang seorang penulis yang lahir di Sulawesi Selatan 18 September 1994. Faisal Oddang masih tergolong penulis muda. Pada tahun 2014, Faisal Oddang mendapat penghargaan cerpen terbaik Kompas dengan karya cerpennya yang berjudul “Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon”.

Masih pada tahun yang sama juga, Faisal Oddang mendapat penghargaan Asean Young Writers Awards 2014 dari pemerintah Thailand. Selain menulis cerpen, Faisal Oddang juga berkreativitas dalam menulis novel, salah satu novelnya adalah “Puya Ke Puya” yang menjadi pemenang ke-4 dalam sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta.

Bernard Batubara

Bara sangat aktif dalam penulisan cerpen maupun novel. Banyak cerpen karya Bara yang telah dimuat oleh beberapa media cetak. Tidak hanya aktif menulis cerpen dan novel, Bara juga aktif dalam penulisan puisi, salah satu buku puisi karyanya yang telah terbit secara indie adalah “Angsa-Angsa Ketapang”. Bara pernah terpilih sebagai penulis emerging pada UWRF 2013. Khusus cerpen Bara selalu mengangkat isu-isu sosial sebagai bahan penulisannya, hal inilah yang membuat cerpen-cerpen karya Bara memiliki daya Tarik.

Kenali Green Financial Crime, Kejahatan Pencucian Uang yang Mengancam Lingkungan Hidup

Dea Anugerah

Dea Anugerah adalah seeorang penulis muda yang sangat berbakat, terutama dalam bidang puisi dan prosa. Tidak hanya itu, Dea juga berbakat menulis esai dan cerpen. Pada tahun 2016 lalu, Dea berhasil menerbitkan salah satu buku kumpulan cerpennya yakni “Bakat Menggonggong” yang terpilih menjadi salah satu buku Indonesia terbaik tahun 2016 versi Majalah Rolling Stone Indonesia. Karya tulisan Dea cenderung nakal, lucu dan penuh eksperimen sehingga nyaman ketika dibaca. Namun, di balik semua itu karya tulisan dari Dea ini memiliki isi yang bernilai dan bermakna.

Beberapa tokoh sastrawan muda diatas yang berkrativitas dalam penulisan cerpen adalah pemuda-pemuda bangsa Indonesia yang berprestasi dalam bidang penulisan. Karya-karyanya juga banyak diminati oleh kalangan anak muda sekarang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini