2 PLTS Terapung Akan Dibangun di Sumbar dan Jabar, Investasi Rp1,6 Triliun

PT PLN (Persero) menggandeng perusahaan energi Arab Saudi, ACWA Power, untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Danau Singkarak, Sumatra Barat, dan Waduk Saguling, Jawa Barat. Kedua direktur telah menandatangani Letter of Intent (LoI) di sela Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai, Minggu (3/12/2023).

Tahun lalu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo pernah menyampaikan bahwa investasi pembangunan kedua pembangkit itu mencapai 104,95 juta dolar AS atau setara Rp1,63 triliun. Dia mengatakannya pada upacara penandatanganan MoU dalam Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Selasa (18/10/2022).

Di Dubai, Darmawan menjelaskan bahwa PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,26 persen total luas Danau Singkarak, Sumatra Barat. Pembangkit ini direncanakan memiliki kapasitas 77 megawatt peak (MWp). Ketika mulai beroperasi, listrik dari sana akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kiloVolt (kV), sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik bersih ke sistem Sumatra.

“Harapannya, PLTS Terapung Singkarak bisa mendorong pertumbuhan industri dan perekonomian di Sumatra. Saat ini, Sumatra merupakan salah satu wilayah dengan kapasitas terpasang EBT yang cukup besar,” ucapnya.

PLN dan Masdar Siap Tingkatkan Kapasitas PLTS Terapung Cirata Jadi 500 MW

Sementara itu, PLTS Terapung Saguling, menurut Darmawan, bakal memanfaatkan 1,69 persen total luas permukaan waduk Saguling di Jawa Barat. PLTS tersebut diproyeksikan memiliki kapasitas hingga 92 MWp. Enrgi listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui interkoneksi 150 kV ke sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali.

Dia kemudian menyatakan bahwa PLN siap melanjutkan kisah sukses pembangunan PLTS terapung di Indonesia. Dia pun memastikan bahwa pihaknya telah melaksanakan studi kelayakan dan pengurusan perizinan. Pembangunan kedua PLTS terapung bahkan telah dinyatakan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).