Indonesia Mendapatkan Apresiasi dalam COP28 UNFCCC Atas Aksi Iklim

Indonesia Mendapatkan Apresiasi dalam COP28 UNFCCC Atas Aksi Iklim
info gambar utama

Presiden Joko Widodo, dalam Pernyataan Nasional pada World Climate Action Summit (WCAS) 2030 yang merupakan bagian dari COP 28 UNFCCC, menyampaikan bahwa Indonesia telah berkomitmen dan terus berupaya keras untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal.

Selain itu, Indonesia juga berambisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan secara signifikan, serta terus menciptakan lapangan kerja.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa meskipun menghadapi keterbatasan, Indonesia terus menurunkan emisi karbon. Antara tahun 2020-2022, penurunan emisi karbon berhasil dicapai melalui perbaikan pengelolaan Forest & Other Land Use (FOLU) dan percepatan transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan.

Pernyataan Nasional Presiden RI ini mendapat apresiasi dari berbagai negara. Presiden Joko Widodo juga diakui dalam beberapa forum atas pencapaian penurunan emisi, terutama terkait restorasi mangrove dan penurunan deforestasi.

Penyampaian National Statement COP UNFCCC untuk pertama kalinya dilaksanakan di dua ruang terpisah, dengan audiens yang dibagi menjadi dua kelompok. Selain itu, berbagai pertemuan side events dan pertemuan bilateral dihadiri oleh para delegasi pada waktu yang bersamaan.

Dukung Indonesia di COP28 Dubai, Astra Komitmen Jadi Perusahaan Berkelanjutan di 2030

Pengakuan internasional positif

Dalam penyampaian National Statement di ruang Plenary Al Ghafat, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat, 1 Desember 2023, hanya kepala negara yang diizinkan masuk bersama dengan dua pendamping.

Delegasi Indonesia diwakili oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, serta Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury.

"Pengakuan internasional kepada RI sangat positif. Demikian pula pada pertemuan bilateral, yang mana, Sekretaris Jenderal PBB dan juga PM Norway memberikan apresiasi atas progress RI dalam inisiatif aktif serta kemajuan aksi iklim menurunkan emisi, khususnya dalam restorasi mangrove serta penurunan deforestasi yang siginifikan dalam beberap tahun terakhir hingga sekarang," ungkap Menteri Siti diktuip dari keterangan resmi.

Pahala Mansury selaku Wakil Menteri Luar Negeri juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dalam beberapa forum terkait pencapaian penurunan emisi.

Berbagai Strategi Kementan Untuk Mencapai Indonesia Swasembada Pangan dan Food Estate

Pencapaian target

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Laksmi Dhewanthi, yang berada di Dubai, menjelaskan bahwa penyampaian mengenai keberhasilan tersebut tentu didukung oleh data dan informasi yang akurat, transparan, dan kredibel.

Data terkait dengan tingkat pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dapat dilaporkan berdasarkan hasil perhitungan inventarisasi GRK nasional.

Pada tahun 2022, tingkat emisi GRK mencapai 1.220 Mton CO2e, dengan rincian masing-masing kategori/sektor, yakni Energi sebesar 715,95 Mton CO2e, Proses Industri dan Penggunaan Produk sebesar 59,15 Mton CO2e, Pertanian sebesar 89,20 Mton CO2e, Kehutanan dan Kebakaran Gambut sebesar 221,57 Mton CO2e, serta Limbah sebesar 133,66 Mton CO2e.

"Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2021), total tingkat emisi naik sebesar 6,9 %. namun tingkat emisi tahun 2022 apabila dibandingkan dengan BAU pada tahun yang sama menunjukkan pengurangan sebesar 42%," terang Laksmi.

Dalam sektor lain seperti FOLU (Forestry and Other Land Use), keberhasilan juga dapat dicatat. Laksmi menjelaskan bahwa hasil pemantauan perubahan tutupan hutan dari tahun 2020 hingga 2021 menunjukkan Angka Deforestasi Netto Indonesia pada tahun 2021-2022 mengalami penurunan sebesar 8,4%.

Tradisi Pertanian Kasepuhan Ciptagelar: Merawat Bumi hingga Swasembada Pangan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini