Seberapa Optimis Generasi Muda Indonesia?

Seberapa Optimis Generasi Muda Indonesia?
info gambar utama

Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 dilakukan oleh GNFI bersama Populix dan partner lainnya dengan judul Indeks Optimisme Indonesia 2023.

Penelitian ini mengumpulkan data yang dilakukan sejak tanggal 10—17 Oktober 2023 secara kuantitatif dan online kepada generasi muda dengan total peserta 1.289 responden. Survei ini bertujuan untuk mengukur seberapa optimiskah generasi muda tentang masa depan mereka? Bagaimana optimisme mereka sebagai bangsa Indonesia dalam 10 sampai 20 tahun ke depan, terutama pada kalangan muda?

Di mana dalam hal ini, terdapat 2 tema: yaitu politik dan lingkungan, meliputi 5 dimensi, yakni pendidikan dan kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi dan kesehatan, kehidupan sosial, dan politik dan hukum. Indeks ini diukur dengan skor 1-10 dengan skala 10 sangat optimis dan 1 pesimis yang pertanyaan berupa statement.

Hasil dari Indeks Optimisme Indonesia 2023 adalah sebesar 7,77 optimis dari skala 10. Di mana pada point tertinggi pada pendidikan dan kebudayaan dan terendah pada politik dan hukum. Jika di-track pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini naik tingkat optimismenya.

Pada hasil tahun ini, perempuan cenderung optimis pada aspek pendidikan dan kebudayaan serta kehidupan sosial dibanding dengan kaum laki-laki. Gen Z lebih optimis pada aspek ekonomi dan kesehatan serta pendidikan dan kebudayaan, sementara itu kaum millenial lebih optimis pada aspek kebutuhan dasar. Pada daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua tingkat optimismenya lebih rendah dibanding pada wilayah lain dalam aspek ekonomi dan kesehatan serta kehidupan sosial.

Dimensi kebutuhan dasar merupakan dimensi kedua tertinggi pada Indeks Optimisme Indonesia 202. Dalam hal ini, responden cenderung lebih optimis dalam memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan kebutuhan gizi pada pasangan dan anak dibanding pada dirinya sendiri.

Pada dimensi ekonomi dan kesehatan para responden cenderung lebih optimis mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak. Namun, bagi mahasiswa dan responden lain yang belum bekerja tingkat optimisnya lebih rendah untuk dapat bisa terserap pada dunia kerja.

Pada dimensi pendidikan dan kebudayaan merupakan skor tertinggi adalah pada “kuliner Indonesia diterima dunia” sementara yang terendah pada “mampu berkontribusi pada pengembangan IPTEK”. Dimensi kehidupan sosial adalah dimana “memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang” memiliki skor tertinggi sementara “etika bermedia sosial akan semakin baik” membuat para responden pesimis.

Pada dimensi terakhir, politik dan hukum, merupakan dimensi dengan skor terendah di mana publik pesimis terhadap aspek politik dan hukum terutama pada unsur “berkurangnya korupsi di masa depan”.

Pada survei ini ada juga aspek tambahan atau tematik ada 2 tema yang diangkat yaitu lingkungan dan politik. Yang pertama adalah lingkungan, yaitu lingkungan hidup dimana banyak aspek lingkungan yang sangat berimpact kepada negara Indonesia karena merupakan negara kepulauan.

Dalam hal ini aspek lingkungan terutama berkaitan dengan pencegahan kerusakan lingkungan dapat dicegah di masa depan adalah dengan indeks optimisme sebesar 7,23. Dan selanjutnya adalah pemilu masih cukup otimis yaitu pada skor 7,00 dengan skor tertinggi pada “memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi” dan terendah pada “kinerja penyelenggaraan pemilu”.

Persepsi masalah utama di Indonesia dimana permasalahan utama di Indonesia menurut para responden adalah KKN, dan pada posisi selanjutnya adalah ekonomi yaitu diantaranya ketidakstabilan harga pangan, rendahnya penghasilan dibandingkan laju inflasi, dan juga beban utang negara yang semakin tinggi.

Pada posisi ketiga ada permasalahan hukum adalah penegakan hukum yang tidak adil dan ada keberpihakan, selanjutnya ada kesenjangan sosial, dan seterusnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini