Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Lanjutan, Imbas Covid-19 Naik Lagi

Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Lanjutan, Imbas Covid-19 Naik Lagi
info gambar utama

Covid-19 naik lagi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mempersiapkan vaksinasi Covid-19 booster lanjutan secara masal. Langkah cepat diambil Kemenkes guna mengantisipasi lonjakan tren kasus Covid-19 dalam beberapa waktu ke belakang.

"Kita sudah bersiap membuka vaksinasi massal kepada masyarakat. Lagi proses vaksinasi juga, untuk booster ketiga." ujar Azhar Jaya selaku Direktur Jenderal Pelayanan Kemenkes RI, dikutip dari cnnindonesia.com (14/12/2023).

Program vaksinasi ini digencarkan di daerah dengan kasus penularan Covid-19 yang tinggi. salah satunya adalah DKI Jakarta yang tercatat mengalami kenaikan lebih dari 40 persen dalam sepekan terakhir.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan survei antibodi kepada masyarakat dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa besar kekebalan yang dimiliki tubuh terhadap Covid-19 yang kini masih ada di tengah masyarakat.

Kawan mungkin sudah melihat info yang tersebar, bahwa tren Covid-19 mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, tercatat di data kemenkes, sebanyak 58,9 persen tren kenaikan kasus Covid-19 sepanjang Oktober—November 2023.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan kenaikan kasus Covid-19, dalam seminggu ini terdapat 271 kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Lonjakan ini ditengarai terjadi karena adanya subvarian Omicron EG.5 dan EG.2 atau yang sering disebut sebagai Eris. Subvarian ini juga menjadi pemicu lonjakan kasus di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Pemerintah Minta Warga Lengkapi Vaksin

Apa itu EG.5, Alias Eris?

EG.5 merupakan turunan dari varian Omicron dan masuk dalam kategori Variant of Interest (VoL) oleh WHO. Menurut WHO, virus ini pertama kali terlihat pada Februari 2023 dan kasusnya terus meningkat. Virus ini dijuluki Eris di media sosial - juga nama dewi dalam mitologi Yunani.

Berdasarkan bukti yang ada, pejabat WHO mengatakan tidak ada indikasi bahwa sub-varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah dan risikonya tidak lebih tinggi dari varian lain yang ada saat ini.

Beberapa tes menunjukkan bahwa virus ini dapat menghindari sistem kekebalan tubuh kita dengan lebih mudah daripada beberapa varian yang beredar, tetapi hal ini tidak menyebabkan orang menjadi lebih sakit parah. Menurut WHO, infeksi telah dilaporkan di 51 negara, termasuk Cina, Amerika Serikat, Republik Korea, Jepang, Kanada, Australia, Singapura, Inggris, Prancis, Portugal, dan Spanyol.

Baca juga: Alat Kesehatan RI Raup Transaksi Dagang Rp338 Miliar di Jerman

Kenali Gejala Covid-19 Subvarian EG.5

Dengan maraknya kasus Covid-19 subvarian EG.5 yang tengah marak ini tentunya menimbulkan kekhawatiran. Untuk itu, Kawan perlu mencegah penularan dengan mengenali beberapa gejala yang muncul.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com, dapat dikatakan bahwa gejala EG.5 pada dasarnya belum diketahui. Di sisi lain, mutasi cenderung membuat gejalanya tampak tidak terlalu parah. Selain itu, gejala subvarian ini sebagian besar mirip dengan gejala sub-varian Covid-19 sebelumnya.

Untuk mencegah penularan virus tersebut, berikut beberapa gejala yang bisa Kawan kenali:

1. Sakit Tenggorokan

Covid-19 biasanya menyerang saluran pernapasan, salah satunya di tenggorokan. Tidak heran jika gejala ini banyak dialami pasien yang terpapar Covid-19. Gejala yang sama juga dialami oleh pasien Covid-19 yang disebabkan subvarian EG.5.

2. Batuk

Selain mengalami sakit pada tenggorokan, batuk juga menjadi gejala yang umum dialami pasien Covid-19, termasuk di antaranya yang terpapar subvarian EG.5. Batuk sebenarnya reaksi yang muncul dari tubuh ketika sistem kekebalan berusaha melawan virus yang masuk, dan mengeluarkannya dari tubuh.

3. Pilek

Orang yang terinfeksi EG.5 juga mengalami pilek. Saat pilek terjadi, cairan yang keluar dari hidung biasanya akan lebih banyak. Penumpukan cairan ini juga bisa membuat hidung jadi tersumbat.

4. Demam

Demam juga muncul dari gejala Covid-19. Demam menjadi reaksi saat sistem kekebalan tubuh berusaha melawan virus yang masuk ke tubuh.

5. Kelelahan

Selain mengalami demam, rasa lelah juga bisa dialami oleh pasien yang mengalami Covid019. Kelelahan terjadi akibat sistem imun tengah berusaha melawan virus yang masuk. Kondisi ini juga bisa sangat menguras energi

Sumber referensi:

  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231213080711-255-1036570/vaksinasi-booster-bakal-kembali-dipersiapkan-imbas-covid-19-naik-lagi
  • https://www.bbc.com/news/health-66461727
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231208204827-255-1034924/ini-5-gejala-covid-19-eris-eg5-yang-ngegas-lagi-di-indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini