Project Fest 2.0: Membangun Pemahaman Anak Muda Terkait Konsumsi Berlebih

Project Fest 2.0: Membangun Pemahaman Anak Muda Terkait Konsumsi Berlebih
info gambar utama

Krisis iklim merupakan topik hangat yang sedang menjadi pusat perhatian seluruh penjuru dunia, khususnya anak muda. Hal ini didukung oleh survey yang dilakukan oleh Lancet, Young People’s Voice, dan Moral Injury pada tahun 2021 yang melibatkan 10.000 anak muda dari 10 negara. Survey tersebut menunjukkan bahwa 59% dari para responden merasa sangat khawatir akan masa depan mereka dikarenakan krisis iklim.

Berdasarkan fakta tersebut, AIESEC in Universitas Negeri Jakarta berinisiatif untuk melaksanakan sebuah rangkaian acara bernama Project Fest 2.0 yang berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau biasa dikenal sebagai Sustainable Development Goals (SDGs). Pada kali ini Project Fest 2.0 membahas SDGs nomor 13 yaitu tentang climate action.

Acara kompetisi rencana proyek dan workshop berskala internasional ini telah dilaksanakan secara online pada tanggal 14 Juli 2023 – 13 September 2023. Dengan tema Unleashing Youth Potential for Environmental Sustainability, event tersebut bertujuan untuk mendorong anak muda khususnya usia 16 – 25 tahun untuk mengaktifkan pemikiran kritis dan penciptaan ide kreatif mereka untuk berkontribusi pada isu krisis iklim dalam lingkup global dan regional.

Project Fest 2.0 yang diketuai oleh Syali Hayatinufus Ismail (Team Leader of Network Maintenance, AIESEC in Universitas Negeri Jakarta) dan dibimbing oleh Mochammad Faisal Agiel (LCVP Outgoing Global Teacher, AIESEC in Universitas Negeri Jakarta) ini berhasil mengundang 120+ anak muda dengan total 50 tim dari berbagai daerah seperti Jakarta, Makassar, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

Tidak berhenti di situ, anak muda dari mancanegara yaitu India, Pakistan, Uzbekistan, dan Vietnam juga tertarik dan bersemangat dalam mengikuti rangkaian acara Project Fest 2.0.

Rangkaian acara ini dimulai dengan diadakannya workshop yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Juli 2023. Dengan mengusung topik “YOUthAroundSDGs:Overconsumption in Climate Crisis”, serta mengundang dua pembicara hebat dan ahli di bidang climate action. Sesi pertama, yaitu sesi talkshow dibawakan oleh Tanja Wessels (Sustainable Fashion Advocate & Startup Founder The Future Kind and Agile Hart) serta Carl Joel Tilos (Youth Climate Ambassador & STEM Teacher) untuk berkolaborasi membahas tentang pengetahuan dasar mengenai SDGs 13.

Dilanjutkan dengan membahas penyebab dan dampak dari konsumsi berlebihan untuk bumi kita, serta memberikan rekomendasi cara untuk mencegah kita dalam melakukan konsumsi berlebihan di kemudian hari. Dalam workshop ini, Tanja dan Carl membagikan cerita, pengetahuan, dan pengalaman mereka dalam bagaimana menyebarkan kesadaran kepada orang banyak.

Tak luput juga mengedukasi serta mempengaruhi para audiens dan orang-orang sekitar mereka terhadap climate action.

Setelah sesi talkshow, acara workshop tersebut dilanjutkan dengan diadakannya Forum Group Discussion (FGD). Dalam FGD ini, AIESEC in Universitas Negeri Jakarta membahas sebab dan akibat yang datang dari konsumsi berlebihan untuk lebih memahami bagaimana masalah ini dapat berdampak pada iklim bumi kita.

Dengan diadakan workshop yang berdurasi tiga jam ini, banyak audiens yang terbuka pemikiran dan pandangan mereka terhadap isu yang sudah marak terjadi di lingkungan kita, yaitu konsumsi berlebih.

Dilanjut dengan rangkaian acara presentasi rencana proyek pada hari Minggu, 27 Agustus 2023. Para tim yang telah menyusun dan mempresentasikan rencana proyek tersebut kemudian dinilai oleh para juri yang berkompeten. Mereka adalah Ronald Justino (Business Operations & Expansion Manager, Glints), Rahmadianty Gazadinda (BoA of ISAU & Psychology Lecturer of State University of Jakarta), dan Emilie Proyart (CEO & Founder Sustainably).

Dokumentasi Pribadi

Project Fest 2.0 diakhiri dengan acara awarding night pada tanggal 13 September 2023. Di malam tersebut, seluruh tim berkumpul dan mendengar pengumuman pemenang dari Project Fest 2.0. Juara ketiga diraih oleh Team 51 (Gita Safitri dan Rakha Wahyuanda), juara kedua diraih oleh Team 43 (Regina C. Setyawan dan Tietoja A. Baroroh), dan pemenang utama adalah Team 57 (Madeleine Gloria, Maria Dominica Wendy, dan Zahran R. Ghaza).

“Selamat untuk para siswa, dan khususnya untuk proyek-proyeknya; HABIT REVOLUTION ACTION, sebuah kompetisi di TikTok untuk melibatkan generasi muda. Gita Safitri. REFOOD, sebuah aplikasi untuk memerangi sampah makanan di rumah. Madelaine Gloria. HUTAN BETA, sebuah proyek penghijauan lokal. Regina Setiawan. Terima kasih kepada Adinda Adzkia Zhafira, Atilla Rizkyara dan Syali Hayati atas dukungan dan profesionalisme mereka!” ucap Emilie Proyart sebagai juri terhadap para peserta yang telah memenangkan Project Fest 2.0.

Dengan diadakan awarding night, maka hal tersebut menjadi penanda bahwa rangkaian acara Project Fest 2.0 telah selesai. Setelah diadakan Project Fest 2.0, diharapkan para peserta dan pihak yang terlibat mendapatkan dampak positif dan pengalaman terkait perencanaan proyek, serta ilmu mengenai dampak dari konsumsi berlebih terhadap krisis iklim di bumi kita.

"Project Fest 2.0 merupakan kompetisi perencanaan proyek yang sangat baik dalam skala internasional! Dengan mengikuti kompetisi ini, kami dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kami. Selain itu, panitia penyelenggara juga sangat rendah hati dan ramah dalam membantu para peserta. Terima kasih atas pengalamannya!” kata salah satu peserta dari Project Fest 2.0.

Maka dari itu, Project Fest 2.0 memiliki efek positif dan pengalaman bermanfaat yang meningkatkan kesadaran tentang perencanaan proyek, konsumsi berlebih, dan krisis iklim. Acara ini berhasil menunjukkan komitmen AIESEC in Universitas Negeri Jakarta untuk mendorong generasi muda untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam menangani masalah iklim global.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini