Bagaimana Tingkat Optimisme Generasi Muda terhadap 5 Sektor Utama Kehidupan?

Bagaimana Tingkat Optimisme Generasi Muda terhadap 5 Sektor Utama Kehidupan?
info gambar utama

Good News From Indonesia (GNFI), sejak enam tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2018, selalu rutin melakukan pemantauan terhadap tingkat optimisme generasi muda. Survei tersebut dilakukan dengan memfokuskan pada 5 (lima) sektor penting dalam kehidupan, yaitu pendidikan dan kebudayaaan, kebutuhan dasar, ekonomi dan kesehatan, kehidupan sosial, serta politik dan hukum.

Survei terhadap generasi muda ini dilakukan karena mengingat Bangsa Indonesia yang akan dipimpin oleh generasi muda di masa mendatang. Selain itu, survei optimisme ini juga diharapkan akan menjadi pijakan dasar bagi para pihak berwenang dalam membuat kebijakan.

Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2023 ini, tepatnya pada tanggal 14 November 2023, GNFI juga melakukan Survei Optimisme bersama Populix. Adapun generasi muda Indonesia yang menjadi responden berjumlah 1.289 orang, dengan persentase 52% perempuan dan 48% laki-laki.

Kemudian berdasarkan rentan usianya lebih dominan usia 24-40 tahun sebesar 58%, dan sisanya berusia 21-24 tahun sebesar 42%.

GNFI bersama Populix melakukan survei generasi muda ini di 5 wilayah besar di Indonesia, yaitu Sumatra, Kalimantan, Sulampapua, Bali Nusra, dan Jawa. Adapun presentasi sebaran dari total 1.289 responden yang terlibat, yaitu sebagai berikut:

  • Sumatra sekitar (24%)
  • Kalimantan sekitar (3%)
  • Sulam Papua sekitar (7%)
  • Bali Nusra sekitar (4%)
  • Jawa sekitar (61%)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa GNFI dan Populix melakukan survei ini sebagai pijakan dasar untuk membuat kebijakan masa depan bangsa mengingat generasi muda yang nantinya akan memimpin Indonesia.

Maka dari itu, survei difokuskan pada 5 sektor utama yang begitu penting dalam kehidupan, yaitu pendidikan dan kebudayaaan, kebutuhan dasar, ekonomi dan kesehatan, kehidupan sosial, serta politik dan hukum. Adapun hasil dari survei yang telah dilakukan menunjukan presentase optimisme generasi muda adalah sebagai berikut:

  • Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak (8,55%)
  • Kebutuhan Dasar sebanyak (8,38%)
  • Ekonomi dan Kesehatan (8,31%)
  • Kehidupan Sosial (7,87%)
  • Politik dan Hukum (5,72%)

Apabila dijabarkan satu per satu, maka persentase di atas menunjukan bahwa generasi muda memiliki rasa optimis di bidang pendidikan dan kebudayaan. Mereka yang menjadi responden percaya diri dengan kebudayaan bangsa, yang dalam hal ini merupakan kuliner Indonesia dapat diterima oleh dunia.

Namun, di samping itu, mereka juga memiliki indikasi pesimis terkait perlu adanya kontribusi yang besar dalam pengembangannya.

Kedua, persentase optimisme terkait kebutuhan dasar generasi muda juga tergolong tinggi. Mereka optimis terhadap pemenuhan sandang, pangan, papan, dan kebutuhan gizinya.

Ketiga, terkait ekonomi dan kesehatan yang menunjukan persentase tinggi. Hal tersebut menunjukan tingkat optimisme mereka terhadap perekonomian dan layanan kesehatan di Indonesia.

Keempat, dalam sektor kehidupan sosial termasuk dalam persentase optimisme yang rendah karena mereka menganggap masih kurangnya etika yang baik dalam kehidupan sosial.

Terakhir, merupakan persentase optimisme dengan tingkat yang paling rendah mengenai politik dan hukum. Mereka beranggapan bahwa sampai dengan saat ini, korupsi masih giat dipraktikan di Indonesia, dan angka korupsi pun masih tinggi. Hal tersebut secara tidak langsung membuat mereka menganggap kurangnya upaya penanggulangan kasus korupsi di Indonesia dan masih adanya keberpihakan hukum terhadap para koruptor.

Namun, secara keseluruhan, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh GNFI dan Populix pada tahun ini menunjukkan adalanya peningkatan persentase dibandingkan dengan hasil survei 2 tahun sebelumnya. Akan tetapi, di sektor politik dan hukum mengalami penurunan.

#kabarbaikindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini