Optimisme Indonesia, Anak Muda Butuh Ruang Gerak

Optimisme Indonesia, Anak Muda Butuh Ruang Gerak
info gambar utama

Good News From Indonesia (GNFI) mengadakan acara hasil peluncuran Survei Optimisme Generasi Muda 2023, pada 14 November 2023 yang bekerja sama dengan Dr. Timothy Astandu selaku Co-Founder dan CEO Populik. Survei tersebut dilakukan untuk mengukur seberapa besar rasa optimis anak muda, mengenai keadaan Indonesia dalam bebeberapa tahun ke depan.

Dalam survei yang dilakukan selama 10-17 Oktober 2023 dengan sasaran responden yang paling utama ialah genarasi muda, memunculkan jawaban dalam bentuk penilaian terhadap statement survei yang beragam.

Ada lima dimensi utama yang diperhatikan dalam survei optimisme ini yakni pendidikan, kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi, dan kesehatan. Pengukuran akan hasil survei tersebut pun dilakukan, di mana indeks optimisme Indonesia 2023 sebesar 7,77 dari skala 10.

Jika dibandingkan dengan indeks optimisme sebelumnya, indeks optimisme di tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan 2021 yang hanya 7,2 saja. Sedangkan pada dimensi politik. Di tahun 2021 berjumlah 5,72 sedangkan pada 2023 turun menjadi 5,2.

Jika dilihat dari dimensi kebutuhan dasar cukup baik, di mana responden cenderung optimis dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, dan gizi pada pasangan dan anak disbanding dengan diri sendiri. Pada dimensi kebutuhan ekonomi dan Kesehatan, reponden yang sudah memiliki pekerjaan memiliki optimis yang begitu besar jika dibandingkan dengan mahasiswa.

Pada dimensi pendidikan dan kebudayaan tingkat kulinernya lebih tinggi, sedangkan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) masih rendah. Adapun dalam dimensi kehidupan sosial, optimisme terhadap etika bermedia sosial semakin baik masih kurang. Dimensi politik dan hukum pun mendapat nilai pesimis atas berkurangnya korupsi mengingat bahwa praktik KKN di negara ini masih sering terjadi.

Berdasarkan hasil survei tersebut kemudian disimpulkanlah bahwa permasalahan utama dengan tingkat yang paaling tinggi di Indonesia ialah korupsi kolusi nepotisme (KKN), ekonomi, hukum, kesenjangan sosial, kemiskinan dan kesejahteraan, serta diikuti dengan masalah-masalah lainnya. Apabila semua persoalan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka jumlahnya akan semakin meningkat lagi.

Selain itu jika dilihat dari aspek lingkungan yang berkaitan dengan pencegahan kerusakan lingkungan di masa mendatang, jumlah optimisme yang terhitung sebanyak 7,25%. Sedangkan dari aspek pemilu, publik cukup optimis dengan kesempatan untuk berpartisispasi terutama dalam berekspresi, sedangkan yang paling rendah adalah pada penyelanggara pemilu.

Hasil dari survei tersebut berdasarkan atas pengalaman dari responden yang kebanyakan merupakan generasi muda baik dari gen Z maupun Y. Kepesimisan yang muncul menunjukan kurangnya aspek-aspek dalam kehidupan yang memenehi kebutuhan anak muda baik dari segi pendidikan, kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi, Kesehatan, maupun politik.

Sehingga kekuarangan-kekuranag tersebut kemudian menjadi tugas yang harus diselesaikan anak muda dalam waktu yang akan datang. Anak muda menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan masa depan bangsa, sehingga semua permasalahan yang terjadi saat ini perlu diupayakan mulai dari sekarang.

Kekritisan yang saat ini sudah mulai dibangun atau bahkan sudah terbentuk, yang juga disertai dengan rasa berani dan percaya diri mampu menjadi senjata yang bisa diandalakan anak muda dalam menyuntik persoalan-persoalan yang terjadi di negara ini. Sikap pesimis dan apatis perlu dihindari dengan menanam keyakinan bahwa generasi muda mampu membawa perubahan yang lebih baik.

Tentunya berbagai wadah seperti komunitas, kelompok, maupun organisasi yang ada saat ini mampu menjadi ruang dalam membentuk anak muda menjadi generasi yang siap membawa perubahan. Ruang-ruang tersebut menjadi wadah bagi generasi muda untuk berekspresi dan bertindak secara bertanggung jawab, dalam mengentaskan persoalan yang dianggap merugikan masyarakat.

Terutama dalam aspek politik, kesadaran anak muda akan politik sangat berpengaruh besar.

Optimisme terhadap politik di negara ini perlu ditingkatkan lagi melalui pilihan yang tepat terhadap calon pemimpin, serta kekritisan kepada para pemimpin. Selain itu, ruang digital yang juga semakin berkembang dan mampu memenuhi kebutuhan publik akan informasi pun dapat dimanfaatkan. Salah satunya sebagai sarana dalam berekspresi terutama dalam menyuarakan kepentingan bersama, serta menyebarkan pesan-pesan positif yang mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri publik untuk ikut serta dalam memilih calon pemipin yang mampu membawa perubahan.

Hal ini tentunya menjadi wadah bagi generasi muda untuk ikut berpartisipasi dalam mengusung pemimpin yang dapat menyusun kembali sistem pemerintahan menjadi lebih baik dan bersih dari praktik KKN, serta memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu anak muda menjadi garda terdepan dalam memajukan Indonesia dengan tingkat optimis yang lebih besar lagi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ML
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini