Cara Ali Sadikin Basmi Pencopetan dalam Angkutan Kota di DKI Jakarta

Cara Ali Sadikin Basmi Pencopetan dalam Angkutan Kota di DKI Jakarta
info gambar utama

Seorang influencer Widino atau Dino menceritakan pengalaman buruknya saat kehilangan satu set iPad miliknya saat menumpang bus Rosalia Indah. Saat perjalanan dari Wonosobo ke Jakarta.

Usai cuitan Dino dengan akun @Widino ini langsung berkembang viral dan menjadi perhatian warganet. Bahkan hingga Kamis 21 Desember 2023, tagar Rosalia Indah masih menduduki keyword trending teratas di X dengan 60 ribuan cuitan.

Permasalahan kriminalitas di transportasi umum, khususnya bus memang telah jadi perhatian sejak lama. Sosok Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin menjadi salah satu pemimpin daerah yang terang-terangan melawan kriminalitas itu.

Memori Masjid Islamic Center Jakarta dari Puing Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara

Ali Sadikin tak segan turun dalam operasi penggerebekan pencopet di terminal bus. Dirinya bahkan langsung mengumpulkan dan menemui para pencopet. Letnan Jenderal Marinir ini tak ragu menampar para pelaku kriminalitas itu.

“Saya suruh mereka (pencopet) berbaris. Tampar beberapa muka, lalu kami bertemu di Balai Kota,” kata Ali yang dimuat Inews.

Turunkan mata-mata

Ali Sadikin mengeluarkan beragam kebijakan untuk membangun ibu kota, salah satunya membenahi kesemrawutan transportasi umum di Jakarta. Bahkan dirinya sampai menurunkan mata-mata.

Pada sejarah yang tercatat, Ali Sadikin awalnya mengeluarkan terobosan untuk membenahi transportasi umum di Jakarta pada tahun 1974. Ketika itu, dirinya menerapkan sistem karcis untuk mengatur 14 perusahaan bus kota.

Setiap bus kota memiliki 75 sampai 200 armada bus. Ketika itu sistem rit masih berlaku, jadi setiap delapan jam sopir harus menyetor koin plus buku karcis. Tetapi kebijakan tersebut dimanfaatkan oknum sopir dan kondektur yang curang.

Ali Sadikin dan Gagasan Lawas untuk Gabungkan Depok ke Jakarta

Bang Ali mendapatkan laporan maraknya penumpang naik bus tanpa karcis alias membayar langsung ke supir. Karena itu pada bulan kedua aturan karcis itu, Bang Ali menyusupkan beberapa mata-mata ke dalam bus.

“Letnan Jenderal KKO itu menyusupkan polisi berpakaian preman untuk menjaring sopir dan kondektur nakal,” tulis Desy Selviany dalam Sejarah Jakarta, Benahi Transportasi di Jakarta, Gubernur Ali Sadikin Sampai Susupkan Mata-mata.

Mengatur supir bus

Dinukil dari buku Sejarah Angkutan Transportasi Jakarta Kepala Humas DKI kala itu, Syariful Alam menjelaskan mata-mata itu digunakan untuk mengatasi banditisme di dalam angkutan kota.

“Mulai dari sopir ugal-ugalan dan kekerasan kondektur,” paparnya.

GOR Bulungan: Cara Menghilangkan Tawuran dengan Memunculkan Tongkrongan

Dikatakan oleh Syariful, para sopir ini berdalih kebut-kebutan untuk mengejar rit karena gaji pokok yang seuprit. Pengusaha layanan jasa bus mengatakan sengaja menciptakan sistem bonus rit dalam menggaji sopir.

“Hal itu sebagai upaya agar tidak ada sopir yang berdalih bolos di jam kerja," paparnya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini