Mengapa Kristen Ortodoks Merayakan Hari Natal Setiap Bulan Januari?

Mengapa Kristen Ortodoks Merayakan Hari Natal Setiap Bulan Januari?
info gambar utama

Setiap tanggal 25 Desember, suasana meriah biasanya hadir di berbagai penjuru dunia. Itulah tanggal di mana umat Kristiani merayakan hari Natal.

Di Indonesia, publik demikian. Di mana bisa dijumpai aneka hiasan dan ornamen Natal seperti pohon cemara dan berbagai pernik lainnya. Gereja pun ramai dengan orang yang beribadah.

Namun, tidak semua umat Kristiani merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Ada juga yang merayakannya pada bulan Januari, mereka adalah pengikut Kristen Ortodoks.

Awal Mula Pohon Natal Semarakkan Hari Natal Pada Masa Hindia Belanda

Mengapa Kristen Ortodoks merayakan Natal pada Januari?

Kristen Ortodoks merayakan Natal pada Januari karena mereka menggunakan Kalender Julian sebagai acuan penanggalan. Sementara itu, umat Kristen yang merayakan Natal pada 25 Desember menggunakan Kalender Gregorian.

Lantas, bagaimana ceritanya Kristen Ortodoks menggunakan kalender yang berbeda dengan aliran Kristen lainnya?

Pada 1852, Paus Gregorius XIII memperkenalkan Kalender Gregorian sebagai acuan bagi sisten penanggalan. Kalender tersebut menggantikan Kalender Julian yang sebelumnya dipakai.

Hanya saja, seperti dicatat Time, saat itu Gereja Ortodoks tidak mengikuti keputusan Paus Gregorius XIII tersebut. Ini dikarenakan Gereja Ortodoks telah berpisah dengan Gereja Katolik sejak 1054.

Perpisahan antara Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik sendiri terjadi lewat kejadian yang disebut Skisma Besar. Saat itu, terjadi perselisihan antara dua aliran Kristiani tersebut.

Perlu digarisbawahi, Gereja Ortodoks pada prinsipnya tetap merayakan Natal pada 25 Desember. Namun saat Kalender Gregorian menunjukkan tanggal 25 Desember telah tiba, Kalender Julian masih tanggal 12 Desember.

Adapun 25 Desember dalam Kalender Julian baru tiba saat Kalender Gregorian menunjukkan tanggal 7 Januari. Berhubung Kalender Gregorian adalah yang saat ini paling banyak dipakai, jadilah Gereja Ortodoks kerap disebut merayakan Natal pada 7 Januari.

Di Indonesia, perayaan Natal pada Januari memang bukan hal yang umum. Ini dikarenakan penganut Kristen Ortodoks memang tidak banyak. Penganut aliran ini diketahui paling banyak berada di Timur Tengah.

Umat Kristiani di Indonesia lebih didominasi oleh Katolik dan Protestan. Sementara itu, menurut catatan Russkiy Mir Foundation pada 2009, penganut Kristen Ortodoks hanya 2000-an orang.

Kendati demikian, terlihat adanya toleransi dan sikap saling menghormati atas perbedaan tanggal perayaan Natal. Di media sosial, Gereja Orthodox Indonesia (GOI) tetap memberi ucapan Selamat Natal kepada yang merayakannya pada 25 Desember.

"Selamat Merayakan Natal Bagi Saudara/I Yang Menggunakan Kalender Gregorian. Kemuliaan Bagi Allah Dan Damai Sejahtera di Bumi." demikian isi ucapan dari GOI.

Kisah Orang Eropa yang Menghidupkan Perayaan Natal di Hindia Belanda

Referensi:

  • https://time.com/6244949/orthodox-christmas-january-celebrate/
  • https://russkiymir.ru/en/publications/139553/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini