Temukan 2 Sumber Gas Raksasa, SKK Migas Percepat Proses Produksi

Temukan 2 Sumber Gas Raksasa, SKK Migas Percepat Proses Produksi
info gambar utama

SKK Migas mencatat dua penemuan sumber gas raksasa atau giant discovery pada tahun ini. Pencapaian tersebut membawa harapan besar untuk sektor gas sebagai energi andalan masa depan Indonesia. Percepatan proses diperlukan agar temuan itu dapat segera dioptimalkan.

“Mayoritas investor migas yang hendak melakukan ekplorasi akan memilih wilayah kerja yang sudah memiliki infrastruktur dan lebih dekat dengan pasar, sehingga hal ini perlu menjadi pertimbangan agar setiap temuan ini bisa segera dioptimalkan,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Benny Lubiantara, di Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Menurut laporan GNFI, pada 20 Desember lalu, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy—perusahaan energi asal Abu Dhabi—mengumumkan penemuan cadangan gas sebesar 6 triliun kaki kubik (TCF) dari sumur Eksplorasi Layaran-1 di Wilayah Kerja (WK) Andaman Selatan. Lokasinya berjarak 100 kilometer (km) dari lepas pantai Sumatra bagian utara. Cadangan gas di sana diklaim masuk ke dalam tiga sumber gas terbesar dunia.

Sumber Gas Raksasa Ditemukan di Lepas Pantai Sumatra, Terbesar ke-3 Dunia

Sebelum itu, ENI—perusahaan migas asal Italia—pada 2 Oktober melaporkan penemuan cadangan gas in place dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal, Cekungan Kutai, 85 km dari lepas pantai Kalimantan Timur. Total struktur yang ditemukan mencapai 5 TCF gas, 609 juta barel setara minyak (MMBOE), dan kondensat 400 Mbbls.

Kedua temuan itu diharapkan Benny dapat mendorong investor asing untuk kembali memasukkan Indonesia sebagai portofolio investasi ke depan. Dia juga menginginkan percepatan proses menuju onstream alias produksi. Benny kemudian menargetkan, proyek South Andaman mulai onstream pada 2028—2029.

“Tahun 2024 akan dimulai appraisal-nya, 2025—2026 sudah Plan Of Development (POD) dan di 2028—2029 sudah onstream,” ungkapnya.

Cadangan Minyak RI Bertambah 599 Juta Barel, Nilainya Rp156 Triliun

Sementara itu, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali mengatakan bahwa penemuan di WK South Andaman termasuk bagian dari program Mubadala Energy untuk mendukung target produksi Indonesia pada 2030, yakni 1 juta MMBOE dan 12 BCFD.

Setelah penemuan itu, kata dia, Mubadala Energy akan mempercepat proses untuk memulai pengeboran sumur eksplorasi lainnya di WK yang sama.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa terkait cadangan migas, penemuan ini patut disyukuri dan diharapkan dapat mendukung target produksi tahun 2030. Kami berharap dukungan dari semua pemangku kepentingan agar kami bisa melanjutkan penemuan ini dan dapat membantu untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah," ucap Abdulla.

Geger Penemuan Cadangan Minyak 92,79 Juta Barel di Tambun Bekasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini