Tingkatkan Efisiensi Pengolahan Kelapa dengan Teknologi AI

Tingkatkan Efisiensi Pengolahan Kelapa dengan Teknologi AI
info gambar utama

Kawan GNFI, tahukah bahwa industri pengolahan kelapa tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia? Dilansir dari International Coconut Community (2021), nilai ekspor rata-rata per tahun olahan kelapa di Indonesia selama periode 2016 – 2020 mencapai US$ 1,14 Miliar.

Besarnya nilai ekspor tersebut memberi pengaruh yang signifikan terhadap tingkat perolehan devisa negara. Nilai ekspor ini menjadi krusial sebagai penyumbang devisa negara sehingga harus didukung dengan peningkatan produktivitas di sektor industri kelapa.

Di sisi lain, teknologi Artificial Intelligence (AI) mengalami perkembangan yang cukup pesat. AI merupakan teknologi kecerdasan buatan atau sebuah program komputer yang diprogramkan ke dalam komputer dengan sedemikian rupa agar memiliki kecerdasan seperti manusia yang mampu belajar, menganalisis, dan memecahkan masalah.

AI sudah digunakan pada dunia industri, seperti pada program mesin dan komputer vision. Dengan AI, Industri dapat mempercepat proses produksi dan bisa menjaga konsistensi kualitas dari hasil produksi karena teknologi AI mampu membuat produksi bisa berjalan secara konsisten, cepat, dan akurat.

Selain itu dengan teknologi AI, industri bisa mendapatkan rasa kepuasan dan menambah nilai kepercayaan dari customer dikarenakan AI dapat mengurangi kesalahan atau kecerobohan yang ditimbulkan dari proses manual yang dikerjakan manusia, seperti penghitungan produksi kelapa di industri.

Peran Agung Cucuk Lampah dalam Tradisi Pernikahan Jawa Klasik

Widya Robotics, startup asal Yogyakarta yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI), automation dan robotics telah mengembangkan sebuah teknologi kecerdasan buatan yang bernama Vision Intelligence (VI). Teknologi Vision Intelligence (VI) ini merupakan kecerdasan buatan yang dapat menggantikan kecerdasan mata. Kamera digunakan sebagai “mata” yang yang menangkap informasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis oleh komputer sebagai objek yang dilihatnya.

Produk Vision Intelligence (VI) yang telah dikembangkan Widya Robotics untuk mendukung efesiensi bisnis di sektor kelapa adalah Coconut Counter. Teknologi ini mampu menghitung kelapa yang lewat melalui conveyor secara otomatis, cepat, dan akurat.

Alat canggih dengan teknologi AI ini mampu meningkatkan kapasitas produksi pengolahan kelapa hingga 3 kali lipat dari sebelumnya karena alat ini dapat memfasilitasi pekerjaan, meningkatkan akurasi penghitungan, mengurangi waktu kerja, dan dapat menghemat energi atau tenaga kerja yang harus dikeluarkan jika menghitung secara manual.

“Teknologi yang disematkan pada Coconut Counter ini adalah object detection, object tracking, dan object counting. Cara kerjanya adalah objek dideteksi, kemudian di-tracking. Jika objek melewati garis digital maka objek dihitung. Selain itu alat ini dapat membedakan mana kelapa yang sudah dikupas dan mana yang belum,” tutur Mula Damai selaku Chief Marketing Officer dari Widya Robotics dalam wawancara langsung di kantor Widya Robotics.

Melacak Sosok Prabu Jayabaya, Benar Seorang Tukang Ramal dari Abad 12?

Melalui kamera Coconut Counter yang diarahkan ke conveyor kelapa akan dihitung secara secara real time, kemudian akan menghasilkan data yang akan tervisualisasikan melalui dashboard Coconut Counter. Dashboard ini menjadi sarana pelaporan mengenai jumlah kelapa yang dihitung secara periodik beserta grafik history jumlah kelapa setiap harinya.

Teknologi Coconut Counter ini telah dikembangkan Widya Robotics sejak bulan November tahun 2021 dan telah digunakan di perusahaan pengolahan kelapa Pulau Bintan. Namun, tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah teknologi Coconut Counter ini masih belum diketahui oleh banyak perusahaan.

Oleh karena itu, perlu adanya edukasi ke para pelaku bisnis agar semakin sadar bahwa teknologi ini dapat memaksimalkan potensi bisnisnya.

Teknologi Vision Intelligence (VI) yang dikembangkan Widya Robotics tidak hanya sebatas menyediakan solusi pada sektor industri kelapa, melainkan juga menyediakan produk Vision Intelligence (VI) di sektor lainnya, seperti manufaktur, pertambangan, dan konstruksi.

Jika ada perkembangan kebutuhan proses bisnis Widya Robotics sangat terbuka dari industri manapun untuk berkonsultasi. Selain itu, Widya Robotics juga menyediakan customized AI Training yang dapat menyesuaikan kebutuhan Industri.

Dalam sesi wawancaranya, Mula menambahkan, “Kelak Indonesia bisa menjadi negara yang memiliki produk-produk inovatif dan berkualitas dalam bidang AI yang dapat mendukung sektor industri.” Widya Robotics berharap melalui teknologi modern yang dikembangkannya mampu mentransformasi industri, seperti manufaktur, pertambangan, agriculture, dan konstruksi di masa depan.

Deretan Pesepak Bola Top Kompetisi Eropa Menanti Timnas Indonesia di Piala Asia 2023

Sumber:

https://widya.ai/ai-manufacture/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini