Selecta, Jejak Wisata Era Kolonial Sampai Sekarang di Batu

Selecta, Jejak Wisata Era Kolonial Sampai Sekarang di Batu
info gambar utama

Batu, saat ini menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak destinasi pariwisata popular Jawa Timur. Berbagai tempat wisata ada di Batu, mulai dari buatan maupun dari ciptaan tuhan. Apalagi sekarang banyak mahasiswa dari malang ketika berlibur atau mencari tempat untuk menghabiskan waktu banyak berkunjung ke Batu. Meski saat ini banyak wisata bermunculan. Daerah yang diapit berbagai gunung ini mempunyai destinasi pariwisata sejak tahun 1990—an.

Wisata yang sudah ada di era kolonial tersebut ialah Selecta. Tempat hiburan yang banyak dikunjungi oleh orang-orang pada kala itu. Wisata yang dibangun oleh Ruyter de wildt pada tahun 1928. Pemilihan tempat wisata juga sepertinya diperhatikan oleh pemiliknya. Terletak di wilayah pegunungan seperti Eropa, sebab hawa dan panorama di desa Tulungrejo.

Belajar dari Jepang saat Darurat Kecelakaan Pesawat

Destinasi rekreasi Selecta memiliki penginapan di dalamnya. Saat itu, ekonomi diliputi perkembangan perkebunan di wilayah Malang dan Surabaya cukup berkembang. Sehingga banyak pekerja perkebunan khususnya warga jika waktu libur atau beristirahat menyempatkan diri berkunjung ke taman rekreasi Selecta.

Sejarah Selecta

Awal berdiri Selecta merupakan tempat penginapan yang diperuntukan sebagai tempat peristirahatan bagi pembesar pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini menjadi tepat legendaris yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat Malang raya. Tempat yang sudah berumur 96 tahun dan didirikan oleh warga Belanda bernama Ruyter de wildt.

Secara Geografis Selecta terletak di desa Tulungrejo dan diapit oleh gunung Anjasmoro dan Welirang. Keberadaan gunung inilah yang menjadikan daya Tarik tersendiri bagi orang Belanda. Letak kedua gunung tersebut berada di utara – barat dan utara – timur. Tak hanya kedua gunung saja yang nampak terlihat dari Selecta. Namun, ada gunung Panderman yang berada di selatan – barat. Gugusan gunung–gunung yang menakjubkan.

Nama Selecta sebenarnya bukan nama awal melainkan Selectie, diartikan yang terpilih. Sepanjang perjalanan berdirinya destinasi wisata ini mengalami berbagai kesulitan, mulai dengan kepindahan pemilik oleh orang Jepang bernama Hashiguci, kepindahan inilah orang jepang mengusir manajemen Selecta sampai masyarakat pribumi terdampak. Hingga dengan kemerdekaan Indonesia pihak pribumi masuk ke bagian inti perusahaan dan bekerja, Selecta berpindah tangan kepada Bapak Supadri yang merupakan warga Tulungrejo pada tahun 1945—1947.

Kisah Rawa Jombor Klaten: Permukiman yang Ditenggelamkan oleh Belanda

Perjalanan tak berakhir begitu saja. Agresi Militer pada tahun 1949 kembali mencuat di berbagai kalangan masyarakat. Pejuang Indonesia mau tidak mau melenyapkan dan membumihasungkan area Selecta dengan tujuan asset yang ada di wilayahnya tidak rebut kembali oleh Belanda.

Waktu itu sempat warga memanfaatkan area Selecta menjadi persawahan, lahan yang sebelumnya ada kolam renang ditimbun oleh tanah dan diratakan serta ditanami sayuran.

Kebangkitan Selecta

Agresi Militer Belanda telah di hilang. Tahun 1950 menjadi awal kebangkitan destinasi wisata Selecta. Melalui Ketua pembangunan kecamatan Batu oleh pihak Bapak Min Suwarso berupaya mebangun kembali dengan melibatkan berbagai instrument masyarkat terkhusus di sekitar area Selecta, tak terkecuali bekas pegawai pada saat kepemilikan Hasigushi.

Setelah pembangunan ulang inilah Selecta banyak dilirik oleh banyak orang. Presiden pertama Indonesia tak lupa ikut merasakan ketenaran Selecta, yaitu Ir. Soerkarno. Kala itu berkunjung di tangga 1 Maret 1955 dan menginap disalah satu kamar N0. 47 di Villa Bima Sakti. Tak lama kemudian, wakil presiden, Moh. Hatta, menginap juga di villa yang sama, yakni Bima Sakti.

Selecta sekarang sudah menjadi perseoran. Sebelumnya, saham bisa dibeli oleh siapa saja, tak terkecuali oleh warga yang berada di daerah Selecta. Namun, harga yang tinggi saat itu beberapa warga berinisiatif untuk mengumpulkan 1000—an orang untuk berpatungan membeli saham Selecta. Hingga saat ini, pemilik dari Selecta mayoritas warga sekitar.

Panjangnya perjalanan yang ada di alam Selecta merupakan bukti bahwa wisata ini merupakan tempat yang sangat menakjubkan dan putut untuk dikunjungi jika berada di Batu. Yuk Kawan, berkunjung ke Selecta!

Legenda Warung Mak Beng, Ahlinya Olahan Ikan dan Sambal Terasi di Bali

Referensi:

  • https://www.netralnews.com/selecta-hotel-periode-kolonial-pertama-di-kota-batu/R21STEErMDRDd1VFLzF4NHRuU2lrdz09
  • https://www.malangtimes.com/baca/72496/20211013/095500/jejak-selecta-dari-tempat-peristirahatan-taktik-bumi-hangus-hingga-ditimbun-jadi-persawahan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini