CPO-Kopi Masih Jadi Primadona Ekspor Non Migas RI di Tahun 2024

CPO-Kopi Masih Jadi Primadona Ekspor Non Migas RI di Tahun 2024
info gambar utama

Kementerian Perdagangan mengatakan komoditas crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit, kopi, hingga kakao masih akan menjadi primadona atau andalan ekspor non migas Indonesia di tahun 2024.

Dikutip dari laman kemendag.go.id, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan produk-produk kehutanan juga berpotensi menjadi primadona ekspor non migas, tetapi yang sudah diolah menjadi kertas, mebel, dan lain sebagainya.

Pihaknya juga tetap menggenjot sektor manufaktur untuk mendorong ekspor Indonesia. Dalam hal ini, Kemendag disebut akan terus berupaya mengimbangi untuk ekspor baik dari komoditas maupun manufaktur.

Perluas pasar ekspor

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan juga mengatakan CPO memang menjadi salah satu komoditas yang menjadi andalan untuk ekspor non migas. Namun, komoditas non migas termasuk barang tambang tetap digenjot, seperti batu bara, nikel khususnya hilirisasi, dan manufaktur.

Pihaknya akan memperluas pengembangan pasar ekspor ke negara-negara non tradisional seperti Pakistan, Bangladesh, Mesir, Malaysia, Thailand dan Filipina. Nilai ekspor ke Pakistan tahun lalu diketahui surplus 3 miliar dolar AS, sedangkan Bangladesh surplus 2 miliar dolar AS.

Adapun neraca perdagangan Indonesia periode Januari-November 2023 yang tercatat surplus 33,63 miliar dolar AS, masih terhitung tinggi meskipun nilai ini turun 16,91 miliar dolar AS dibanding tahun lalu. Neraca perdagangan Indonesia pun tercatat tetap surplus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Dorong Kebangkitan Ekonomi, RI Tawarkan Peluang Investasi Pariwisata ke Pengusaha Dubai

Kemudahan dan kepastian hukum

Mendag Zulhas mengungkapkan bahwa secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-November 2023 adalah sebesar 236,41 miliar dolar AS. Sementara nilai ekspor nonmigasnya sendiri tercatat sebesar 221,96 miliar dolar AS, dengan negara tujuan utamanya adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.

Pihaknya menyampaikan Kemendag terus mendorong kinerja ekspor melalui kemudahan dan kepastian hukum. Pada 2023, Kemendag menerbitkan dua Permendag mengenai ekspor. Keduanya adalah Permendag Nomor 22 Tahun 2023 tentang Barang yang Dilarang untuk Diekspor dan Permendag Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.

Selain itu, Kemendag mendorong pemberian stimulus bagi pelaku usaha dan eksportir untuk kemudahan ekspor dengan menghapus biaya pembelian Formulir Surat Keterangan Asal (SKA). Ketentuan ini diatur dalam Permendag Nomor 34 Tahun 2023 tentang Perubahan Keempat atas Permendag Nomor 24 Tahun 2018 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Asal untuk Barang Asal Indonesia.

Pemerintah Kantongi Rp16,9 Triliun dari Pajak Digital hingga Akhir 2023 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini