Dorong Kebangkitan Ekonomi, RI Tawarkan Peluang Investasi Pariwisata ke Pengusaha Dubai

Dorong Kebangkitan Ekonomi, RI Tawarkan Peluang Investasi Pariwisata ke Pengusaha Dubai
info gambar utama

Indonesia menawarkan sejumlah peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri kepada pengusaha properti asal Dubai, Uni Emirat Arab. Hal ini dilakukan dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja masyarakat.

Pengusaha itu adalah Abdullah Lahej, pemilik perusahaan properti Ayana Holding yang telah membangun banyak landmark ikonik di Dubai seperti Downtown Dubai, Dubai Marina, Business Bay dan Arabian Ranches.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang mewakili Indonesia mengatakan, pihaknya dalam pertemuan tersebut memperoleh wawasan terkait pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan sejumlah destinasi wisata di Tanah Air.

Usai pertemuan yang dilakukan pada 5 Januari 2024 lalu ini, Abdullah Lahej disebut akan berkunjung ke Jembrana, Bali. Jembrana menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang kini tengah dikembangkan sebagai pusat ekonomi baru di Pulau Dewata.

Tawarkan proyek KEK

Dalam kunjungan ke Dubai, Menparekraf Sandiaga juga menemui Ketua Tim Kewirausahaan dan Pendidik Uni Emirat Arab di bidang pengembangan zona ekonomi, keberlanjutan bisnis , keluarga, dan pendidikan. Dr. Adil Alzarooni.

Pihaknya menawarkan sejumlah peluang investasi strategis di 8 kawasan Ekonomi Khusus pada sektor parekraf seperti KEK Mandalika (Lombok Tengah), KEK Tanjung Kelayang (Belitung), KEK Likupang (Minahasa Utara), KEK Tanjung Lesung (Pandeglang), hingga KEK Nongsa (Batam).

Tak hanya proyek KEK, Menparekraf juga menawarkan peluang investasi di lima Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo. Mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Proyek Investasi Siap Ditawarkan (IPRO) di Aceh dan Bali turut dijajakan.

RI Gali Potensi Kerja Sama dan Investasi di Kota Tagum, Filipina

Potensi menjanjikan

Tawaran investasi tersebut dinilai sangat menjanjikan, mengingat jumlah kunjungan wisatawan dari UEA ke Indonesia yang terus meningkat. Data realisasi investasi sektor pariwisata dari negara ini sepanjang 2023 tercatat mencapai 3,1 juta dolar AS. Jumlah ini naik sebesar 429 persen dibandingkan tahun 2022.

“Yang dibutuhkan Indonesia bukan hanya investasi, tapi juga menciptakan ekosistem investasi yang baik, khususnya dengan pihak swasta. Karena itu kami terus mendorong keterlibatan pihak swasta lewat Public Private Partnership (PPP) dalam percepatan pembangunan,” kata Menparekraf.

Dr Adil Alzarooni juga menyambut baik tawaran investasi tersebut. Pihaknya menyatakan antusiasme untuk segera mengunjungi Indonesia dan menjajaki peluang investasi melalui PPP di sektor parekraf, khususnya dalam proyek KEK.

Jepang Investasi Rp15 Triliun untuk Proyek Kendaraan Listrik di ASEAN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini