RI Genjot Potensi Pasar Pengemasan Minyak Goreng di Timur Tengah dan Afrika

RI Genjot Potensi Pasar Pengemasan Minyak Goreng di Timur Tengah dan Afrika
info gambar utama

Kementerian Perdagangan RI terus menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika. Upaya tersebut dilakukan oleh Atase Perdagangan (Atdag) Kairo dengan bertandang ke El Tawheed, perusahaan ekspor dan impor di Kota Fayoum, Mesir, pada Rabu (3/1/2024). Kunjungan itu pun menghasilkan tawaran kerja sama.

“Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,” kata Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S dalam keterangan tertulis.

Kemudian, Direktur Utama El Tawheed Khaled menyampaikan, potensi impor Indonesia ke perusahaannya mencapai 6 juta dolar AS pada 2024 untuk produk minyak sawit dan turunannya, tuna kaleng, serta sarden kaleng. Dia pun melontarkan apresiasi terhadap KBRI Kairo atas fasilitasi mereka selama ini.

Cadangan Minyak RI Bertambah 599 Juta Barel, Nilainya Rp156 Triliun

Dalam pertemuan terpisah, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Fayoum bersama KBRI Kairo membahas peluang peningkatan investasi serta bisnis bilateral antara Indonesia dan Mesir.

“Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan banyak rekomendasi untuk kepentingan peningkatan ekonomi serta perdagangan Indonesia dan Mesir,” ujar Kepala KADIN Fayoum, Magdi Taha Jaballah.

Magdi lalu menyampaikan peluang investasi pariwisata di kawasan Danau Qarun, sebelah barat Sungai Nil. Dia juga menawarkan peluang ekspor-impor produk Mesir dan Indonesia melalui skema imbal dagang antara produk potensial kedua negara.

Bukan itu saja, KADIN Fayoum juga menawarkan temu bisnis dan pameran produk Indonesia skala menengah di Mesir sekaligus meminta informasi pameran produk di Indonesia. Hal itu mereka lakukan agar eksportir Mesir dapat memasarkan produknya di Indonesia.

SKK Migas Setujui Pengembangan Ladang Minyak Rantau Bais Senilai Rp3,7 Triliun

Selanjutnya, Magdi pun mengusulkan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of understanding (MoU) antara KADIN Fayoum dengan KADIN Indonesia. KBRI Kairo menyambut baik karena usulan tersebut dapat membuka kesempatan perluasan pasar produk kedua negara.

Dalam 10 tahun terakhir, nilai kerja sama perdagangan Indonesia dan Mesir mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS per tahun. Pada Januari—Oktober 2023 saja, nilai perdagangan Indonesia dan Mesir mencapai 1,3 miliar dolar AS, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

Komoditas perdagangan Indonesia ke Mesir mencakup minyak kelapa sawit, biji kopi, kakao, kertas, briket arang, sabun, tuna kaleng, sarden kaleng, benang, dan lainnya. Sementara itu, produk dari Mesir yang diekspor ke Indonesia meliputi fosfat, kurma, jeruk, molases, anggur, stroberi, dan tanaman herbal.

Geger Penemuan Cadangan Minyak 92,79 Juta Barel di Tambun Bekasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini