Strategi Diplomatik Sat Set agar Indonesia Kembali Jadi Anggota PBB

Strategi Diplomatik Sat Set agar Indonesia Kembali Jadi Anggota PBB
info gambar utama

Indonesia pernah secara resmi keluar dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 7 Januari 1965. Hal ini karena ketidaksukaan Presiden Soekarno karena Malaysia masuk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Namun upaya agar Indonesia kembali menjadi anggota PBB masih bermunculan bahkan pada era Bung Karno masih memerintah. Walau begitu pembicaraan tentang hal itu masih di kalangan terbatas.

Abdullah Kamil merupakan pejabat RI pertama yang diutus ke New York oleh DPR RI. Sejak bulan Juni 1966, Duta Besar RI untuk AS, LN Palar pun ditugaskan untuk membicarakan hal tersebut kepada Wakil Sekjen PBB, Jose Rolz-Bennet.

Mengawali Tahun Baru dengan Harapan: Pemimpin PBB Dorong Persatuan Global

Di sisi lain, diplomat dan wartawan di lingkungan PBB di New York menaruh perhatian besar atas kemungkinan Indonesia masuk kembali menjadi anggota. Apalagi dalam piagam PBB tidak menyebutkan mengenai keluarnya anggota.

“Sebenarnya Indonesia tidak pernah dianggap keluar dari PBB tapi hanya dinilai tidak bekerja sama. Buktinya waktu RI akan kembali aktif di PBB. tidak ada anggota Sidang Umum yang menyatakan keberatan ataupun memberikan reaksi,” jelas Abdullah Kamil yang merupakan staf ahli Menteri Luar Negeri kala itu yang dimuat Kompas.

Upaya lobi

Presiden Soekarno memutuskan agar Indonesia aktif kembali sebagai anggota PBB. Keputusan penting ini disiarkan pada 26 September 1966, Menteri Luar Negeri Adam Malik ditunjuk sebagai komandan dalam misi ini.

LN Palar kemudian menyampaikan kawat kepada Sekjen PBB U Thant. Pada pesannya itu, dirinya menyampaikan keputusan pemerintah RI untuk berpartisipasi kembali ke PBB.

Indonesia Sukses Prakarsai Resolusi PBB untuk Ekonomi Kreatif

“Perintah Bung Adam dikirimkan dari Beograd. Waktu itu Bung Adam sedang berada di Yugoslavia, dalam perjalanan keliling ke beberapa negara teman kita, untuk memberitahukan rencana kembalinya Indonesia ke PBB,” ucapnya.

Kawat Palar itu disampaikan setelah semua persoalan kembalinya RI ke PBB selesai dibicarakan.Sejak saat itu seorang anggota staf Perwakilan Tetap RI (PTRI) New York ditempatkan pada KBRI Washington.

Disambut baik

Pada tanggal 26 September, Sekjen PBB, U Thant yang sedang berada di Meksiko menyambut baik aktifnya kembali Indonesia ke PBB. Dirinya menyebutkan hal itu setelah menerima Adam Malik dan Drs Chaidir A.

Pada 28 September, para wakil negara anggota mulai memasuki ruangan Sidang Umum PBB yang ke 21. Delegasi RI terdiri dari Adam Malik, Dr Roeslan Abdul Gani dan beberapa anggota TNI.

Indonesia Tegaskan Dukungan untuk Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB

Ketua sidang kemudian mengumumkan kembalinya RI ke dalam PBB. Ketika diumumkan, kenang Abdullah tidak ada anggota lain yang protes. Bahkan terdengar sayup sayup tepuk tangan.

“Malah terdengar tepuk tangan. Ini berarti RI sebenarnya tidak pernah dianggap keluar,” ucapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini