Rajati Flower Garden, Parit Penuh Sampah yang Disulap Jadi Taman Bunga Indah

Rajati Flower Garden, Parit Penuh Sampah yang Disulap Jadi Taman Bunga Indah
info gambar utama

Rajati Flower Garden merupakan tempat wisata yang berada di Desa Rasau Jaya 3, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tempat itu dulunya dipenuhi tumpukan sampah, kayu dan semak belukar tetapi kini disulap jadi tempat wisata.

Dimuat dari Kompas, nama Rajati diambil dari akronim nama desa setempat, yakni Rasau Jaya 3. Lokasinya berjarak 32,1 kilometer dari Pontianak, ibu kota Kalbar. Waktu tempuhnya hanya satu jam.

Di taman ini tersedia becak untuk membawa para pengunjung untuk berkeliling. Di taman yang dilengkapi wisata air ini juga tersedia empat sepeda air dan empat kano serta empat gazebo untuk bersantai di tepi parit.

Wajib Dikunjungi! Intip Daftar Wisata Taman Bunga di Indonesia

Kepala Desa Rasau Jaya 3 (periode 2006-2018) lIN Sumirat mengungkapkan ide pembangunan taman berawal dari pertemuan bersama badan usaha milik desa (BUMDes) dan kalangan muda.

Pada pertemuan itulah muncul ide merevitalisasi parit menjadi tempat wisata. Karena saat itu banyak parit yang penuh sampah. Maka muncul ide untuk meningkatkan fungsinya dengan menjadikan taman bunga serta mengkombinasikan dengan wisata air.

“Saya alokasikan dana desa Rp75 juta membangun taman bunga dan empat gazebo serta membeli satu unit bebek engkol (sepeda air). Bibit bunga dipesan dari Jawa,” katanya.

Keterlibatan anak muda

Pembangunan ini dimulai pada September 2018. Kalangan anak muda sangat antusias untuk berpartisipasi mengecat, membuat taman, dan membersihkan parit dari sampah. Pada Oktober taman itu diresmikan untuk publik.

Meski baru dibuka beberapa bulan, taman itu sudah termasuk ramai dikunjungi. Taman yang buka sejak pagi hingga malam itu pada hari biasa dikunjungi 200-300 orang. Pada akhir pekan mencapai 500 dan pada hari-hari besar, seperti tahun baru jadi 1.000 pengunjung.

Pengunjung tidak hanya dari Kubu Raya dan Pontianak, namun ada juga dari Kabupaten Bengkayang, Mempawah, dan Singkawang. Biaya masuk ke taman itu sudah termasuk parkir, untuk mobil Rp10.000 per orang, sedangkan motor Rp5.000 per orang.

Ketua Tim Jaga Rajati Flower Garden Satria menyatakan pendapatan dari taman itu untuk hari biasa berkisar Rp2 juta - Rp3 juta per hari. Di akhir pekan, pendapatan mencapai Rp7 juta pada Sabtu dan Minggu.

Lapangan kerja

Rajati Flower Garden juga menghadirkan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Mereka membuka warung di sekitar taman, salah satunya adalah Sri Rahayu yang menyatakan pendapatannya berkisar Rp100.000 - Rp200.000 per hari.

Para pemuda yang awalnya menganggur mendapat pekerjaan sebagai penjaga dan perawat taman. Ada 14 pemuda yang bertugas. Ada penjaga bebek engkol dan kano yang mendapatkan upah Rp700.000 - Rp1,5 juta per minggu.

Indahnya Taman Bunga Nusantara Cianjur Bogor

Warga setempat pun ada yang berinvestasi. Dua bebek engkol dan empat kano semuanya milik warga. Pemilik mendapatkan 70 persen dari Rp10.000 setiap kali penyewaan bebek engkol, sementara 30 persen untuk kas BUMDes.

Keberadaan Rajati Flower Garden diharapkan bisa menginspirasi desa-desa lain yang memiliki parit dan sungai. Pasalnya sungai dan parit di Kalbar pernah jadi transportasi strategis dari tahun 1700-an hingga 1992, tetapi lalu dilupakan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini