Tangkahan dan Gajah, Ternyata Bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser

Tangkahan dan Gajah, Ternyata Bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser
info gambar utama

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia. Luasnya mencapai 1.094.692 hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara. TNGL di Sumatra Utara meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat.

Dari website resmi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Taman Nasional Gunung Leuser merupakan kawasan konservasi yang juga sebagai destinasi pariwisata di Sumatra Utara.

Salah satu pariwisata yang menjadi incaran baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Tangkahan.

Konsep Tangkahan berhasil membuatnya ditunjuk UNESCO sebagai Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (TRHS) pada tahun 2004 dan menjadi rumah terakhir bagi Harimau Sumatra, Badak Sumatra, Orangutan Sumatra, dan Gajah Sumatra.

Tidak hanya itu, Tangkahan memiliki 17.000 hektar hutan hujan menakjubkan yang tidak terjamah. Wilayahnya dilengkapi dengan pohon-pohon purba dan spot menarik seperti air terjun, gua, bukit, sungai, dan sumber air panas. Nah, pemandian air panas Tangkahan favorit bagi banyak pengunjung, lho!

Tangkahan terletak di perbatasan Taman Nasional Leuser, tepatnya ada di Desa Namo Sialang Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Dari Medan cukup jauh, tapi akses untuk ke sana sudah lebih mudah berkat adanya tol Medan-Binjai, sehingga hanya perlu menempuh waktu perjalanan sekitar 3-4 jam saja.

Bila Kawan tertarik untuk berkunjung ke Tangkahan, disarankan pada sepanjang bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Kawan akan lebih bisa mengeksplor banyak hal karena pada saat itu curah hujan lebih sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya pengunjung membawa tenda agar bisa berkemah di hutan. Sebab, keindahan Tangkahan tidak akan cukup bila dijelajahi dalam waktu satu hari.

Bus Listrik Pertama di Kota Medan, Segera Naik Selagi Gratis!

Gajah Sumatra di Tangkahan

Bila Tangkahan hanya destinasi wisata hutan biasa, maka mustahil digemari turis mancanegara. Pasti ada daya tarik tersendiri yang dimiliki Tangkahan, salah satunya adalah Gajah Sumatra.

Tangkahan memang menjadi rumah bagi kawanan konservasi gajah Sumatra. Tercatat, ada sembilan gajah terancam punah dalam keadaan sehat dan selamat dari konflik gajah manusia di Banda Aceh. Gajah-gajah di Tangkahan dilatih untuk berpatroli di hutan Taman Nasional Gunung Leuser untuk mencegah perburuan populasi liar yang masih ada sampai saat ini.

Gajah-gajah di sana sudah mendapat pelatihan sehingga terbiasa untuk berinteraksi dengan manusia, asalkan tetap bersama pemandu gajah. Kawan bisa ikut memberi gajah makanan yang telah diizinkan, atau bisa juga berjalan-jalan di hutan bersama gajah.

Selain itu, ada satu aktivitas menarik lain yang bisa dilakukan, yaitu memandikan gajah. Seru sekali. Selagi didampingi oleh pemandunya, semua gajah tidak akan melukai Kawan. Bahkan, gajah-gajah di sana sangat bersahabat.

Jadi Wisata Kelas Dunia, Banyuwangi Bakal Terkoneksi dengan Bali Barat

Akan tetapi, Kawan tidak boleh menaiki gajah. Hal ini semata-mata sebagai bentuk menghormati satwa liar yang ada di Tangkahan. Lagi pula, Gajah Sumatra sangat terancam oleh hilangnya habitat sebagian besar akibat industri kelapa sawit, degradasi dan fragmentasi serta perburuan. Dampaknya lebih dari 69% habitat gajah potensial telah hilang dalam 25 tahun terakhir.

Biarpun secara fisik gajah tidak semenarik hewan-hewan lucu seperti hamster atau kelinci, mereka tetap makhluk hidup yang harus dihargai. Jadi, sebagai sesama makhluk hidup sudah seharusnya manusia juga memperlakukan hewan dengan sebaik-baiknya.

Kisah Distrik Agats, Kota Menawan dari Papua yang Dibangun di Atas Papan

Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Leuser
  • https://tangkahan.id/id/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini