Istana Maimun, Jejak Melayu Deli Berumur Ratusan Tahun Lebih!

Istana Maimun, Jejak Melayu Deli Berumur Ratusan Tahun Lebih!
info gambar utama

Melayu Deli adalah suku yang menyebar dan menetap di pesisir timur Sumatra Utara, terutama kota Medan. Suku ini sangat berkaitan erat dengan Kesultanan Deli, yaitu kerajaan Islam yang juga berdiri di pesisir timur Sumatra Utara pada tahun 1632-1946. Sejak saat itulah kebudayaan Melayu Deli berkembang.

Masyarakat Melayu Deli dulunya tinggal di sekitaran Sungai Deli yang mengalir di Kota Medan hingga ke Pantai Timur Sumatra, tepatnya bermuara di Selat Malaka. Hingga akhirnya industri di Kota Medan berkembang, membuat mereka mulai berpindah ke sekitaran Kota Medan, Deli Tua, pesisir Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Labuhan, dan Kabupaten Deli Serdang.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kelompok etnis Melayu Deli di Medan perlahan berkurang. Bahkan, kota Medan sering salah diartikan sebagai Tanah Batak. Padahal Melayu Deli sudah jelas-jelas mempunyai jejak sejarah yang telah berusia ratusan tahun lebih, yaitu Istana Maimun.

Ternyata Medan Bukanlah Tanah Batak, Melainkan Melayu

Tentang Istana Maimun

Istana Maimun adalah istana yang ditinggalkan Sultan Melayu deli ke-IX yaitu Sutan Al Rasyid Perkasa Alamsyah tahun 1973, pada saat beliau memimpin kerajaan Deli. Selain itu, Istana Maimun juga menjadi tempat tinggal bagi empat Sultan Melayu lain yang pernah memimpin pada masanya.

Jika Kawan ingin mengunjungi, silakan datang ke Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun.

Arsitektur Istana Maimun

Dibanding dengan istana-istana megah dari kerajaan lain, Istana Maimun cenderung lebih sederhana. Namun, meskipun demikian bangunannya tidak dirancang sembarangan dan asal berdiri begitu saja.

Tentu saja, Istana Maimun didesain khusus oleh arsitek asal Italia, yaitu Ir. Kapten Th. Van Erp. Selain sebagai arsitek, ia juga merupakan Konjinlijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), atau tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Pembangunannya sendiri dilakukan atas perintah Sultan Mahmud Al Rasyid. Membutuhkan waktu selama kurang lebih 3 tahun, tepatnya sejak 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891.

Bangunan Istana Maimun mengungsung campuran antara Islam, tradisional Melayu, dan gaya Eropa. Bagian entrance, atap, arcade dan ornamen dari gedung mengingatkan pada seni Islam di Timur Tengah dan India. Sementara interiornya diimpor langsung dari Eropa. Pintu dan jendela pun bergaya Spanyol. Adapun ornamen tradisional Melayu terdapat di bagian atap yang disebut dengan istilah “pucuk rebung”.

Istana Maimun didominasi dengan warna kuning, warna ciri khas Melayu. Luas lahannya sebesar 217 x 200 m2 dengan bangunan seluas 2.772 m2 yang terdiri dari dua tingkat. Sekeliling bangunan ditopang oleh 82 buah tiang batu bersegi delapan (oktagonal) dan 43 buah tiang kayu dengan lengkungan-lengkungan berbentuk lunas perahu terbalik dan ladam kuda.

Mengenang Sumur Timba, Tradisi Cari Air dari Warga Desa yang Tertelan Zaman

Nah, biasanya keunikan bangunan bersejarah terletak pada atapnya, begitu pula dengan Istana Maimun. Atapnya berbentuk limasan atau kubah (dome) berbahan sirap dan tembaga (seng), berjumlah tiga buah di penampil depan. Sedangkan atap limasan terdapat bangunan-bangunan induk, sayap kiri dan kanan.

Bangunan dua tingkat Istana Maimun memiliki 30 ruangan. Di lantai dua, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ruang utama, sayap kanan dan sayap kiri. Ruang utama seluas 412 m2 disebut dengan nama Balairung Sri. Ruangan ini biasanya digunakan untuk acara-acara adat kerajaan, menerima tamu, atau pun acara penobatan Sultan Deli. Selain itu, ada juga dapur di bagian belakang, gudang, dan ruangan penjara.

Kini, Istana Maimun tidak lagi menjadi singgasana sang Sultan Melayu Deli. Masyarakat yang ingin mengenang sejarah Melayu Deli bisa mengunjunginya kapan saja.

Berusia Lebih dari se-abad, inilah Beberapa Bangunan Khas Eropa di Solo

Referensi:

  • https://disbudpar.sumutprov.go.id/objek_wisata/istana-maimun/
  • https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/istana-maimun-peninggalan-kesultanan-kerajaan-melayu-deli-sumatera-utara/
  • https://cagarbudaya.sumutprov.go.id/article/cagar/istana-maimun-6153d7a9973c7
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Suku_Melayu_Deli#cite_note-:0-1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini