Bipang Jangkar, Buah Tangan Legendaris dari Kota Pasuruan

Bipang Jangkar, Buah Tangan Legendaris dari Kota Pasuruan
info gambar utama

Kawan GNFI ada yang pernah mampir ke Kota Pasuruan? Jika di antara kalian ada yang pernah dan sempat berburu oleh-oleh khas Pasuruan, mungkin Kawan sudah tidak asing lagi dengan makanan bipang atau biasa disebut dengan jipang.

Makanan bipang khas Kota Pasuruan ini merupakan makanan ringan yang berbahan dasar beras. Jadi, kalian jangan sampai tertukar dengan makanan bipang khas Kalimantan Barat yang berbahan utama babi panggang, atau terkenal dengan Bipang Ambawang.

Salah satu merk bipang yang terkenal di Kota Pasuruan, yakni Bipang Jangkar. Bipang Jangkar merupakan makanan ringan legendaris dan disematkan sebagai ikon Kota Pasuruan pada tahun 2005. Nama bipang berasal dari bahasa Mandarin, “bi” berarti nasi dan “pang” berarti wangi, sehingga bipang memiliki arti nasi kembung yang beraroma wangi.

Festival MudaBerdaya: Festival Akal Pemikiran, Nalar, dan Logika Pertama di Indonesia

Dalam proses pembuatan bipang atau nasi kembung, bahan dasarnya menggunakan beras pilihan yang diolah dengan tekanan tinggi. Tidak lupa dicampur dengan gula dan perasa vanila yang menjadikan aroma wangi pada bipang.

Bipang makanan yang bebas lemak, karena dalam pembuatannya tidak melalui proses penggorengan. Selain itu, bipang juga tidak menggunakan bahan pengawet, bebas gluten, dan rendah sodium, sehingga aman untuk dikonsumsi. Konsumen vegetarian pun tidak perlu khawatir saat mengkonsumsinya.

Perjalanan Bisnis Bipang Jangkar dari Masa ke Masa

Makanan bipang dari Kota Pasuruan sudah dikenal lama, bahkan sejak zaman Hindia Belanda. Pada tahun 1940, bipang dibuat oleh generasi pertama pendiri Bipang Jangkar yang bernama Kwee Pwee Bok.

Awalnya bipang yang diproduksinya tidak memiliki nama atau merk dagang. Kemudian anak pertamanya, Kwee Ik Sam, mengusulkan nama “Bipang Jangkar” agar mudah diingat, dan terinspirasi dari Kota Pasuruan yang letaknya dekat dengan wilayah pelabuhan.

Makin Mudah, PT KAI Akan Tambah Stasiun KRL, Ini Lokasinya

Pada tahun 1970, bisnis Bipang Jangkar kemudian diambil alih oleh anaknya yang bernama Kwee Ik Tie dan Kwee Ik Soen. Bisnis Bipang Jangkar mengalami perkembangan pesat semenjak generasi kedua ini mulai mengembangkan beberapa produk selain bipang, seperti biskuit, kerupuk, kacang shanghai, roti sisir, dan aneka makanan ringan lainnya.

Tahun berganti tahun, perusahaan juga berusaha membuat beberapa inovasi untuk produk-produknya, tidak terkecuali untuk produk bipang yang menjadi produk utama perusahaan. Produk bipang dibuat lebih bervariasi dan kualitasnya lebih ditingkatkan, baik dari segi bahan-bahan yang digunakan, kemasan, dan lain sebagainya.

Berbagai varian rasa bipang yang dikembangkan antara lain rasa buah-buahan, rasa kopi susu, rasa jahe kacang, dan rasa-rasa baru lainnya tanpa menghilangkan varian rasa original. Selain rasa, bentuk bipang juga bermacam-macam, ada yang berbentuk bola, potongan kotak-kotak kecil dan sedang, dan balok.

Untuk pengemasannya yang awalnya menggunakan kemasan kertas, saat ini sebagian besar produknya dikemas menggunakan kemasan plastik atau foil agar produk lebih awet atau tidak mudah melempem.

Pada tahun 2000, Bipang Jangkar membangun toko pertamanya di Jalan Lombok No. 37 Kota Pasuruan. Selain menjual produk-produknya, toko Bipang Jangkar juga mewadahi beberapa produk UKM Pasuruan, sehingga produk-produk yang dijual semakin banyak pilihan. Bipang Jangkar juga mulai menjalin kerja sama dengan UKM-UKM yang ada di Jawa Timur untuk memasok produk-produknya.

Di tahun 2017, Bipang Jangkar berubah status menjadi badan usaha Perseroan Terbatas atau PT yang bernama PT Bipang Jangkar Abadi. Saat ini perusahaan yang dikelola oleh generasi ketiga mengusung konsep baru dan lebih mengutamakan kenyamanan konsumen. Produk-produk bipang juga sudah mengantongi sertifikat Halal MUI, sehingga bagi konsumen muslim tidak perlu khawatir untuk bisa menikmati makanan legendaris khas Kota Pasuruan ini.

Kelezatan Kue Nopia, Kembaran Bakpia yang Jadi Oleh-oleh Andalan Warga Banyumas

Referensi:

  • https://bipangjangkar.com/about-us/
  • https://halalmui.org/search-product/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini