Meningkatkan Hasil Pertanian dengan Internet of Things (IoT)

Meningkatkan Hasil Pertanian dengan Internet of Things (IoT)
info gambar utama

Dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pertanian, diperlukan inovasi teknologi, seperti halnya teknologi presisi.

Teknologi presisi merupakan pengelolaan sistem informasi teknologi yang menggabungkan strategi manajemen dan teknologi untuk efisiensi penggunaan sumber daya, dengan tujuan mencapai hasil optimal dan mengurangi dampaknya terhadap kelestarian lingkungan.

BRIN melalui PR SPBPDH bersama PT Habibi Digital Nusantara sedang melakukan riset keberlanjutan dalam pemanfaatan teknologi presisi dengan memanfaatkan layanan Internet of Things (IoT) dan sensor real-time.

“Tujuannya adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait teknologi berbasis digital untuk mendukung keberlanjutan di sektor energi dan pangan,” kata Kepala PR SPBPDH BRIN Nugroho Adi Sasongko dalam keterangannya dikutip dari laman BRIN, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Berkah Petani Timun Suri ketika Datangnya Bulan Ramadan

Integrasi pertanian dan teknologi

Kerja sama ini mencakup riset keberlanjutan dalam pemanfaatan teknologi presisi dengan layanan IoT dan sensor real-time. Aspek yang akan diteliti melibatkan analisis keberlanjutan serta penilaian daur hidup.

BRIN dan PT Habibi Digital Nusantara juga akan mengidentifikasi potensi keberlanjutan dan pengembangan yang menggunakan teknologi presisi melalui layanan IoT dan sensor real-time, dengan menetapkan batasan penilaian (boundary system).

Kolaborasi ini juga akan mengevaluasi keberlanjutan dan daur hidup pertanian yang terkendali di bidang hortikultura. Sebagai lembaga riset, BRIN akan terlibat dalam penyusunan proposal pembiayaan riset untuk pihak ketiga, penyusunan karya tulis ilmiah di tingkat nasional dan internasional, serta penyusunan draf permohonan kekayaan intelektual.

Dalam kolaborasi ini, pihaknya akan menerapkan metodologi MSA untuk melakukan analisis keberlanjutan dan metodologi LCA untuk melakukan analisis penilaian daur hidup.

“Selain itu, kami juga melakukan penilaian keberlanjutan dan daur hidup budi daya di dalam lingkungan terkendali (precision farming) komoditas hortikultura, serta menyiapkan sumber daya terkait kegiatan ini dalam bentuk E-Layanan Sains (ELSA) BRIN,” ungkap Nugroho.

Irsan Rajamin selaku Direktur PT Habibi Digital Nusantara menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif.

“Visi kami yaitu membagun peradaban via IoT agriculture. Harapannya, kerja sama ini memberikan kontribusi positif dalam pengembangan sektor pertanian,” ungkap Irsan.

Padi Hibrida, Menanam "Permata" bagi Pertanian Indonesia di Masa Depan

Referensi:

InfoPublik.com / BRIN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini