AIESEC In Unila Gelar Impact Circle 8.0 dengan Mengangkat Tema SDGs Nomor 12

AIESEC In Unila Gelar Impact Circle 8.0 dengan Mengangkat Tema SDGs Nomor 12
info gambar utama

Pada Rabu (17/1/2024), AIESEC In Unila kembali menyelenggarakan Impact Circle dan terdapat lebih dari 300 pendaftar. Impact Circle merupakan webinar yang bertujuan untuk belajar, berpikir, serta meningkatkan kesadaran tentang SDGs dan topik-topik tertentu yang belum diketahui oleh generasi muda Indonesia.

Pada Impact Circle 8.0 kali ini diselenggarakan di platform online Zoom dengan mengusung SDGs nomor 12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan bertema "Empowering the BeYOUTHFUL Impact: Chasing Sustainability, Embracing Beauty”.

Tema ini bertujuan untuk mengedukasi, menumbuhkan kesadaran, dan membekali generasi muda untuk membuat pilihan kecantikan yang sadar dan berkelanjutan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Acara tersebut dimulai dengan perkenalan diri oleh Keisya Laila Rahma sebagai Master of Ceremony, yang dilanjut dengan pembacaan peraturan acara, pembacaan agenda, sambutan dari Yansen Caprin Manik sebagai Person in Charge (PIC) dan Fadia Ramadhania sebagai Organizing Committee President (OCP). Adapun rundown dilanjutkan dengan perkenalan moderator yang menghadirkan Rahma Tania Zakianindya yang merupakan beauty influencer.

Acara inti dimulai dengan moderator mempersilahkan pembicara pertama yaitu Ghina Fadhillah yang merupakan Project Officer at TRACK SDGs CISDI. Sesi pertama ini membawakan topik “The Green Canvas: A Deep Dive Into Sustainable Beauty”. Di mana pembicara menjelaskan mengenai permasalahan lingkungan yang terjadi di dunia saat ini khususnya dalam penggunaan plastik dalam dunia kecantikan.

Selain itu, pembicara juga memberikan solusi dan saran kepada para peserta agar senantiasa menjaga lingkungan sekitar. Setelah sesi dengan pembicara pertama kemudian dilanjutkan dengan ice breaking.

Sesi kedua mengangkat topik “BeYOUthful Impact: Are We Last Generation or the First Sustainable One?” oleh pembicara kedua, yakni Sayyidah Nur Habibah yang merupakan Scientific Researcher & Sustainability Consultant.

Pada sesi ini, pembicara menjelaskan tentang kesehatan dan manfaat keberlanjutan dalam kecantikan, perdagangan adil dan dampak globalnya, pengurangan limbah dan polusi, serta pemahaman antarbudaya melalui praktik kecantikan berkelanjutan.

EcoVibes: Youthful Paths to Beauty and Sustainability” adalah sesi ketiga sekaligus sesi terakhir yang dibawakan oleh Aulia Dewi sebagai Co-founder of Greener Glam. Dalam sesi ini, pembicara menceritakan mengenai pengalaman dan passion dalam bidang lingkungan.

Keahlian ini dibawanya dan sudah diimplementasikan dalam dunia kerja. Selain itu, Aulia juga memberikan solusi bagaimana para peserta dapat mempraktikan eco-friendly tips dan trik agar para peserta khususnya para remaja dapat selalu memperhatikan sustainability beauty.

Setelah penyampaian materi oleh para pembicara di setiap sesinya, para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada pembicara melalui sesi tanya jawab. Sehingga sesi tersebut bersifat interaktif.

Impact Circle 8.0 "Empowering the BeYOUTHFUL Impact: Chasing Sustainability, Embracing Beauty” ditutup dengan acara dokumentasi dan dilanjutkan oleh MC dengan pengumuman Call to Action yang harus dilakukan oleh peserta dan diunggah ke Instagram story menggunakan template yang telah disediakan panitia. Selanjutnya, peserta diminta mengisi form feedback yang tersedia di layar berupa QR code atau tautan di kolom komentar.

Dengan diselenggarakannya Impact Circle 8.0 ini, diharapkan bahwa penjelasan mengenai permasalahan dan solusi yang diberikan dari pembicara kepada peserta yang hadir dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, diharapkan bisa menjadi wawasan yang luas terkait betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup sekitar untuk keberlangsungan hidup di masa depan.

Secara keseluruhan, acara Impact Circle 8.0Empowering the BeYOUTHFUL Impact: Chasing Sustainability, Embracing Beauty” telah berjalan dengan lancar, dimulai dari perencanaan, penyusunan acara, hingga realisasi. Selama acara berlangsung, tingkat keaktifan peserta dan interaksinya dengan MC dan moderator menjadikan acara ini cukup ramai dan interaktif.

Acara yang diselenggarakan tersebut membuat acara tersebut menjadi lebih hidup dan berkesan. Pada form feedback yang diberikan, terlihat bahwa peserta dan pembicara memberikan respon yang sangat positif dengan berjalannya acara ini. Sehingga dengan keberhasilan terselenggaranya event itu, semoga akan membuka kesempatan bagi AIESEC in Unila ke depannya untuk membuat acara yang jauh lebih baik lagi dan berdampak positif yang lebih nyata bagi lingkungan sekitar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini