Dampak Fitur FYP pada Mental Anak Muda

Dampak Fitur FYP pada Mental Anak Muda
info gambar utama

Siapa yang suka scroll TikTok? Mulai muda, tua, anak kecil, dan orang dewasa semua menyukai sosial media. Tahukah Kawan GNFI, bahwa FYP TikTok ternyata memengaruhi kondisi psikologi seseorang? Yang awalnya mood sedang baik-baik saja, tiba-tiba bisa jadi sedih, menyesal, putus asa, dan lainnya hanya dengan melihat konten yang fyp.

Lebih heran lagi, Kawan bisa menebak suasana hati seseorang dengan melihat konten-konten yang FYP pada beranda media TikTok-nya, seolah-olah aplikasi ini memang memahami kondisi psikologi penggunanya. Menurut penulis, yang menjadi problem-nya adalah meskipun aplikasi ini pintar, tetapi jika tidak digunakan dengan bijaksana, malah akan menganggu kondisi psikologi penggunanya.

Apa Maksud dari FYP TikTok?

Jadi, menurut Ef.co.id,FYP merupakan singkatan dari beberapa hal seperti fix your post (istilah yang banyak digunakan di Twitter), five year plan (rencana lima tahun yang dimiliki sebuah perusahaan), serta final year project (tugas di akhir tahun).

Namun, istilah FYP paling banyak digunakan di media sosial popular TikTok. Pada platform ini, FYP singkatan dari For Your Page, yaitu laman yang berisi video yang direkomendasikan oleh TikTok untuk pengguna, berdasarkan hal-hal yang disukai oleh pengguna tersebut.

56% UMKM Pilih Jualan Lewat TikTok Cs, E-Commerce Gak Laku?

Bagaimana Korelasi FYP dengan Kesehatan Mental?

Penulis pernah membaca sebuah buku yang berjudul “the miracle of mindbody medicine” karya Adi W. Gunawan. Buku ini menceritakan sedahsyat apa kekuatan pikiran bisa menyembuhkan sebuah penyakit, Mulai dari penyakit fisik hingga penyakit mental.

Apa yang Kawan lihat kita dengar dan baca sangatlah mudah mempengaruhi isi pikiran kawan, dan isi pikiran mempengaruhi tindakan. Nah, dalam hal ini, video, audio, dan teks yang Kawan lihat hampir 24 jam seharian yang berseliweran pada FYP TikTok sangat mempengaruhi kondisi mental seseorang.

Secara tidak sadar, fitur ini seolah-seolah mewujudkan afirmasi negative, mewujudkan perasaan, praduga, kecemasan yang Kawan rasakan dengan validasi konten-konten yang related dengan kehidupan. Bukannya waras malah kacau.

Bagaimana Cara Kerja TikTok Agar Related dengan Mental Penggunanya?

Algoritma TikTok bekerja berdasarkan minat dan ketertarikan pengguna, sehingga FYP yang kamu miliki tidak akan sama dengan orang lain yang memiliki ketertarikan yang berbeda. Dengan, kata lain, FYP sangat personal bagi setiap pengguna.

Tak ada yang mengetahui pasti bagaimana TikTok bekerja. Hal itu sebetulnya menjadi rahasia platform ini saja. Namun, jika kita analisa lebih dalam, ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Dilansir dari kominfokotabogor.co.id, berikut adalah penjelasannya:

  1. Faktor yang pertama adalah user interaction, mirip dengan Instagram. TikTok memberikan rekomendasi berdasarkan interaksi pengguna dengan konten di aplikasi, seperti akun yang kamu ikuti, komentar yang di-post di suatu konten, video yang kita like atau share, tambah ke favorit, dan sebagainya.
  2. Faktor yang kedua adalah informasi pada video. Algoritma TikTok juga bekerja berdasarkan pada informasi video sebagai preferensi untuk ditampilkan pada FYP pengguna. Informasi video yang memengaruhi algoritma TikTok itu di antaranya adalah caption, sounds, hashtag, effects, dan trending topics.
  3. Faktor ketiga adalah pengaturan akun dan device. Algoritma TikTok juga menjadikan pengaturan device dan akun sebagai preferensi untuk menyajikan konten FYP. Informasi penting yang mempengaruhi algoritma TikTok di antaranya yakni preferensi bahasa, pengaturan negara, tipe device yang digunakan, dan kategori minat kamu yang dipilih saat menjadi pengguna baru.

Pentingnya Memahami Kesehatan Mental

Ade Rai, seorang binaragawan Indonesia pernah berkata, “Di dalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang kuat.” Artinya, jiwa atau mental yang kurang baik, berpotensi mencerminkan perilaku yang negatif.

Indonesia menjadi negara kedua pengguna TikTok terbanyak di dunia. Oleh sebab itu, jika sebagian besar tidak memiliki kesadaran untuk memproteksi diri dari paparan konten sosial media, maka celakalah. Sayangnya, peduli kesehatan mental kadangkala masih menuai komentar negatif, seperti overreact, kurang beribadah, manja, dan lainnya. Padahal, setiap orang mempunya kondisi dan kebutuhan yang berbeda.

Jika Kawan GNFI mempunyai keluarga, teman, atau saudara yang tampaknya sedang kehilangan arah atau lepas kendali dan sejenisnya, dampingi mereka. Bila perlu, jadilah pendengar yang baik. Jangan bully atau patahkan semangatnya.

Bisa jadi, mereka yang terlihat oversharing atau suka curhat di sosial media, sebetulnya ingin menyuarakan kesedihannya, ingin didengar, dan butuh mirroring.

Resmikan TikTok Jalin Nusantara, Ini Target Menparekraf untuk UMKM

FYP sebagai Tantangan Mental bagi Anak Muda

Menjadi pengguna sosial media, khususnya TikTok, baik sebagai creator maupun penikmat konten, kita harus bijaksana. Apapun yang 'ditawarkan' pada beranda, seharusnya menjadi alarm yang paling bisa kamu sadari. Apakah tontonan yang kamu follow, like, komen, save, dan share itu tidak merusak mental kamu dan tidak merusak mental orang lain.

Dampak Positif dan Negative FYP pada Kesehatan Mental

Dampak positif

Fitur FYP yang kontennya edukatif bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Sebagai contoh, yang tadinya sulit diterima bekerja akhirnya lolos seleksi, yang tadinya sedih dapat terhibur, mendapatkan rekomendasi income tambahan, dan lainnya.

Dampak negatif

Tentunya, selain positif, pastinya fitur ini juga memiliki dampak negatif. Karena FYP 'mengikuti suara hati', bisa jadi kita malah terfokus pada perasaan tertentu dan berulang-ulang. Misalnya yang tadinya sedang sedih dan butuh healing, alih-alih senang jadi terluka kembali. Selain itu, Kawan GNFI juga bisa kecanduan screen time.

Strategi Jitu agar FYP Bermanfaat bagi Mental Anak Muda

Konten tidak bisa dibatasi. Apa yang terjadi di luar diri kita, tentunya di luar kendali kita. Satu-satunya yang bisa kita kontrol adalah cara kita merespon dan menanggapinya. Seperti apa?

  1. Nikmati tayangannya, tetapi jangan menelan konten mentah-mentah. Proteksi diri dengan mem-filter-nya.
  2. Jika dirasa isi kontennya akan mempengaruhi pikiran, lakukan scroll dan abaikan. Jangan di-like, apalagi di-save. Hal ini dikarenakan sistem akan membaca konten tersebut diminati olehmu dan ke depannya akan merekomendasikan konten yang serupa. Kemungkinan, FYP kamu malah menjadi boomerang bagi mentalhealth.
  3. Ingin tahu yang sewajarnya. Batasi tontonan yang berpotensi tidak menyehatkan pikiran.
  4. Kurangi bermain sosial media dan alihkan dengan aktivitas produktif lainnya.
  5. Jika tetap harus berlama-lama karena ada kepentingan, seperti pekerjaan, mencari informasi, dan lainnya, tetapkan prioritas di awal. Jangan sampai teralihkan dengan konten-konten yang kurang bermanfaat.
TikTok Shop Buka Lagi! Bagaimana Platform ini Menjadi Andalan UMKM Lokal?

Sumber:

  • https://kominfo.kotabogor.go.id/index.php/post/single/829

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini