Apa Itu Toxic Family dan Cara agar Anak dapat Mengatasi Situasi Tersebut?

Apa Itu Toxic Family dan Cara agar Anak dapat Mengatasi Situasi Tersebut?
info gambar utama

Seberapa penting “keluarga” bagimu?

Pertanyaan tersebut barangkali akan menuai banyak jawaban dari berbagai macam perspektif. Akan ada yang mengatakan bahwa “keluarga merupakan rumah yang begitu hangat”, "sejauh apapun kita melangkah keluargalah sebaik-baik tempat pulang”, atau bahkan ada yang mengatakan dengan gamblang bahwa “siapa yang mengatakan keluarga merupakan tempat yang hangat untuk berpulang,namun mengapa tidak denganku?”

Akan ada banyak suara yang menyuarakan bahwa keluarga merupakan sumber kebahagiaan bagi mereka yang dapat merasakan kehangatan dari keluarga itu. Namun, apa kabar bagi anak yang tidak mendapatkan peluk hangat tersebut?

Pada hari ini, kita dapat menemukan baik secara eksplisit maupun implisit bahwa begitu banyaknya bentuk keluarga yang kurang hangat. Hal ini bisa jadi karena banyaknya faktor yang menyebabkan keluarga tersebut kurang hangat, yang pada akhirnya menjadikan keluarga tersebut toxic atau beracun bagi para penghuninya.

Toxic family atau keluarga beracun merupakan keluarga yang anggota keluarganya secara teratur menunjukkan tindakan yang menyakiti atau berdampak negatif terhadap satu sama lain. Hal ini dapat mencakup perilaku seperti kurangnya empati yang kronis, kontrol, meremehkan, dan kurangnya rasa hormat terhadap batasan, perasaan, dan kebutuhan.

Dinamika keluarga yang beracun ditandai dengan hubungan yang tidak sehat, interaksi yang buruk, dan manajemen konflik yang tidak efektif, yang dapat menyebabkan berbagai efek yang merugikan pada diri anak.

5 Tips Hindari Toxic Productivity! Kamu Sudah Tahu?
Frustrated
info gambar

Dampak dari Keluarga Beracun

Dampak dari dinamika keluarga yang beracun terhadap kesejahteraan batin seorang anak bisa sangat signifikan dimana hal tersebut merenggut banyak dimensi dari bagian anak itu sendiri, seperti:

Dampak Emosional dan Psikologis

  • Harga diri rendah: Anak-anak dalam keluarga beracun bergelut dengan harga diri yang rendah, yang mengarah pada kesulitan untuk mempercayai orang lain dan membentuk hubungan yang sehat.
  • Kesulitan menangani figur otoritas: Dinamika keluarga yang beracun dapat menyulitkan anak-anak dalam menghadapi figur otoritas, sehingga menimbulkan kecemasan dan perlawanan.
  • Sensitivitas terhadap kritik: Anak-anak dalam keluarga yang beracun dapat menjadi cepat merespons dengan kemarahan ketika dihadapkan pada kritik pribadi, yang semakin memperburuk tekanan emosional.

Konsekuensi Kognitif dan Perilaku

  • Masalah memori dan perhatian: Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga beracun mungkin mengalami masalah kognitif seperti masalah dengan memori dan perhatian.
  • Perilaku merusak diri sendiri: Dinamika keluarga yang beracun dapat menyebabkan perilaku merusak diri sendiri, seperti penyalahgunaan zat atau melukai diri sendiri melalui mekanisme yang berbahaya.

Trauma dan Kekerasan Emosional

  • Trauma: Dinamika keluarga yang beracun dapat menyebabkan trauma, yang dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk kekerasan emosional, kekerasan seksual, kekerasan fisik, atau pengabaian.
  • Perilaku merusak diri sendiri: Anak-anak dalam keluarga beracun dapat mengembangkan perilaku merusak diri sendiri sebagai mekanisme koping untuk mengatasi gejolak emosi yang mereka alami.
freedom
info gambar

Caranya Mengatasi dan Bertahan dalam Keluarga Beracun

Kenali dan Tetapkan Batasan

  • Kenali perilaku beracun: Memahami dan mengidentifikasi perilaku beracun dalam keluarga sangatlah penting. Hal ini dapat melibatkan pola manipulasi, menyalahkan, berbohong, menghakimi, dan kurangnya tanggung jawab.
  • Tetapkan batasan yang jelas: Menetapkan dan mengkomunikasikan batasan yang jelas sangat penting untuk menjaga diri. Hal ini dapat melibatkan pembatasan kontak dengan anggota keluarga yang beracun dan mengkomunikasikan perilaku apa yang tidak dapat diterima.
Apa itu Toxic? Kenali Tanda Terjebak Toxic Relationship

Cari Dukungan dan Bangun Ketahanan

  • Cari dukungan eksternal: Terlibat dengan terapis atau konselor dapat memberikan bimbingan yang berharga dan ruang yang aman untuk memproses emosi dan mengembangkan strategi mengatasi masalah.
  • Bangun jaringan dukungan: Membina hubungan di luar keluarga dapat memberikan sumber dukungan dan validasi tambahan.
  • Kembangkan ketangguhan: Membina ketahanan melalui perawatan diri, kasih sayang diri, dan mekanisme koping yang positif dapat membantu mengurangi dampak dinamika keluarga yang beracun.

Pemeliharaan dan Penyembuhan Diri

  • Prioritaskan perawatan diri: Terlibat dalam kegiatan yang meningkatkan kesehatan mental dan emosional sangat penting untuk menjaga diri. Hal ini dapat mencakup hobi, olahraga, kesadaran, dan praktik menenangkan diri lainnya.
  • Penyembuhan dari trauma: Mengenali dan mengatasi dampak dari dinamika keluarga yang beracun terhadap kesehatan mental dapat melibatkan pencarian bantuan profesional untuk menyembuhkan trauma masa lalu dan mengembangkan strategi koping yang sehat.

Pemberdayaan dan Otonomi

  • Menegaskan kemandirian: Ketika anak-anak tumbuh menjadi dewasa, menegaskan kemandirian dan otonomi menjadi semakin penting. Hal ini mungkin melibatkan pengambilan keputusan yang memprioritaskan kesejahteraan dan pertumbuhan pribadi, bahkan jika itu berarti menciptakan jarak dengan anggota keluarga yang beracun.
  • Kembangkan pemberdayaan: Menumbuhkan rasa pemberdayaan melalui pendidikan, pengembangan pribadi, dan mengejar tujuan dapat membantu anak-anak dalam keluarga beracun membangun fondasi untuk masa depan yang lebih sehat dan lebih berdaya.

Akhir dari pembahasan ini adalah bahwa ketika menavigasi lingkungan keluarga yang beracun sebagai seorang anak bisa untuk sangat menentang segala sesuatu yang kurang mengenakkan terjadi di dalam rumah. Karena perlu kita garisbawahi bahwa anak pun punya hak otoriter atas dirinya sendiri, mereka berhak untuk menyuarakan dan memerdekakan dirinya.

8 Tanda Kamu Toxic Kepada Diri Sendiri, Kamu Mengalaminya?

Hal tersebut sangat mungkin untuk diatasi dan bertahan hidup melalui kombinasi kesadaran diri, menetapkan batasan, mencari dukungan, memprioritaskan perawatan diri, dan menumbuhkan ketahanan. Dengan mengenali tanda-tanda dinamika keluarga yang beracun dan mengambil langkah proaktif untuk mengatasinya, anak-anak dapat mulai mendapatkan kembali kesejahteraan emosional mereka dan bekerja menuju masa depan yang lebih sehat dan lebih berdaya.

Keluarga beracun memang sangat menantang, namun sebagai anak harus bangkit dengan keberanian penuh untuk keluar dari jeratan toxic tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini