ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan RI di Bawah Kepemimpinan Laos

ASEAN Sepakat Lanjutkan Hasil Keketuaan RI di Bawah Kepemimpinan Laos
info gambar utama

Para Menteri Luar Negeri ASEAN dalam pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ (AMM) Retreat di bawah keketuaan Laos, sepakat untuk melanjutkan hasil-hasil keketuaan Indonesia tahun sebelumnya.

“Beberapa hal yang disepakati dari pertemuan AMM Retreat antara lain adalah keberlanjutan berbagai deliverables keketuaan Indonesia tahun lalu, termasuk dukungan atas kelanjutan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) dan ASEAN Human Rights Dialogue,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selain itu, pertemuan juga sepakat melanjutkan agenda maritim di ASEAN guna mendorong stabilitas dan kerja sama maritim kawasan, termasuk ekonomi biru dan penyelenggaraan ASEAN Maritime Forum (AMF).

Kesepakatan lainnya adalah melanjutkan pengarusutamaan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) di berbagai mekanisme kepemimpinan ASEAN. Dalam hal ini, Concept Note on AOIP-based Comprehensive Regional Architecture dari Indonesia telah disetujui untuk dibahas lebih lanjut.

Baca juga RI Inisiasi Dialog HAM ASEAN, Apa Saja yang Dibahas?

Mendukung perdamaian dunia

Para Menteri Luar Negeri ASEAN juga menyatakan keprihatinan atas apa yang terjadi di Palestina. Mereka menyerukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata segera di Gaza, serta mengutuk aksi kekerasan terhadap rakyat sipil dan mendesak Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional terkait Gaza.

Pada Sesi I AMM Retreat, Laos yang memegang keketuaan ASEAN membahas rencana tindak lanjut dari KTT sebelumnya termasuk implementasi Konsensus Lima Poin (5PC) sebagai rujukan utama dalam mengatasi krisis Myanmar.

“Indonesia juga mengharapkan tidak terjadinya permissive actions yang dapat hambat atau memundurkan implementasi 5PC atau memundurkan implementasi 5PC. Engagement dengan stakeholders harus dilakukan secara cermat agar tidak secara politis dikapitalisasi oleh stakeholder tertentu,” ujar Menlu Retno.

Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk berkontribusi melalui mekanisme troika. Diskusi di dalam mekanisme troika ini diharapkan tidak hanya terbatas pada konsultasi, namun juga mencakup koordinasi bantuan kemanusiaan dan fasilitasi dialog yang inklusif.

Baca juga RI Kantongi Rp41 Miliar di Travel Exchange ASEAN Tourism Forum 2024

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini