Mengulik Keindahan Tenunan Songket Pandai Sikek dari Minangkabau

Mengulik Keindahan Tenunan Songket Pandai Sikek dari Minangkabau
info gambar utama

Indonesia kaya akan warisan budaya yang tak terhitung jumlahnya. Mulai dari rumah adat, alat musik, hingga aksesoris tubuh. Dalam kategori kain tradisional, kawan pasti sudah tidak asing dengan Kain Songket.

Kain songket, sebagai salah satu karya tekstil tradisional, tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia. Setiap wilayah menampilkan karakteristik unik dalam teknik pembuatannya serta desain motifnya, yang menjadi simbol identitas budaya dari tiap pusat kerajinan songket.

Namun, pernahkah Kawan GNFI mendengar mengenai Tenunan Songket Pandai Sikek dari Minangkabau? Ia adalah pusaka dan penanda status sosial masyarakat Minangkabau.

GNFI sudah menyusun informasi mengenai sejarah dan keunikan Songket Pandai Sikek untuk Kawan GNFI, untuk itu, Mari kita selami lebih dalam bersama!

Di Minangkabau, Pandai Sikek terkenal sebagai salah satu pusat produksi tenun songket, dikenal khusus karena motif uniknya. Apa itu Pandai Sikek?

Pandai Sikek sebenarnya merupakan nagari atau kota yang sangat terkenal di Sumatera Barat dan nasional sebagai sentra utama kain tenun khas Minangkabau. Hasil tenunan kain songket Pandai Sikek tidak hanya diperjual-belikan keluar daerah, bahkan luar Provinsi Sumatera Barat.

Songket Pandai Sikek
info gambar

Keterampilan pembuatan songket Pandai Sikek sampai saat ini masih dimiliki oleh masyarakat aslinya. Keahlian menenun songket di Nagari Pandai Sikek pada umumnya diperoleh secara turun temurun dalam keluarga. Berdasarkan kebiasaan dan adat istiadat yang ada, para anak Minangkabau, khususnya perempuan dari umur sekitar tujuh sampai delapan tahun sudah mulai belajar untuk menenun songket.

Apa yang menjadi keistimewaan Songket Pandai Sikek? Tenunan songket dari Sumatera Barat dikenal dengan ciri khasnya dalam menggunakan benang emas dan perak dalam menenun kain sutera sehingga menghasilkan kain dengan kualitas yang istimewa, hal ini disebabkan dari di daerah tersebut banyak terdapat hasil alam berupa emas.

Keberlangsungan dari kerajinan tenun songket Pandai Sikek ini terwujud dikarenakan adanya proses pewarisan yang terus berlangsung. Pewarisan tersebut dilakukan hanya dalam satu garis keturunan, seperti pewarisan yang dilakukan seorang seorang nenek kepada cucunya, seorang ibu kepada anak gadisnya demikian seterusnya. Ruang lingkup pewarisan tidak boleh keluar dari garis keturunan yang lebih dikenal dengan sebutan saparuik.

Baca Juga: Kain Songket, Warisan Budaya Indonesia yang Memesona

Tidak hanya itu, dalam falsafah kehidupan perempuan khususnya di nagari Pandai Sikek harus tahu dengan kato nan ampek, yakni tahu jo takok baniah, tahu jo suduik kampia, tahu jo liang karok, tahu jo atah takunyah. Konon, jika seorang perempuan Pandai Sikek tidak mengetahui kato nan ampek di atas, maka mereka belum bisa dikatakan perempuan Pandai Sikek.

Adapun arti dari kato nan ampek di atas, yakni seorang perempuan Pandai sikek diharapkan untuk pandai dalam bertanam padi, pandai menganyam, pandai bertenun, dan pandai memasak.

Dari semua kepandaian yang diharapkan dimiliki oleh para perempuan pandai Sikek di atas, bertujuan sebagai bekal kelak nanti manakala sudah mengarungi bahtera berumah tangga. Sebab, dengan kepandaian tersebut, maka seorang perempuan dapat menjadi seorang istri yang paham akan kewajibannya dan juga dapat membantu perekonomian keluarga, salah satunya yakni kepandaian menenun yang nantinya dapat menghasilkan uang.

Kerajinan tenun songket yang berasal dari daerah Pandai Sikek dikenal tidak hanya karena variasi produknya yang melimpah tetapi juga karena kegunaannya yang luas dalam berbagai aspek kebudayaan. Produk-produk ini mencakup berbagai jenis pakaian, termasuk baju kurung dan destar, yang merupakan pakaian tradisional populer. Namun, keunikan dan kekayaan kerajinan ini tidak hanya terhenti di situ.

Dalam konteks upacara adat dan pernikahan, tenun songket Pandai Sikek menawarkan berbagai item penting lainnya. Ini termasuk kodek songket, yang merupakan jenis kain khusus, serta saruang balapak dan saruang batabua, yang merupakan varian kain songket dengan desain dan fungsi tertentu.

Selain itu, terdapat selendang songket atau selendang batabua tingkuluak tanduak, yang digunakan sebagai tutup kepala oleh perempuan, serta sisampiang, yang dikenal juga dengan nama salempang dan umumnya digunakan oleh penghulu atau pemimpin adat.

Semua produk ini menunjukkan kekayaan dan keragaman kerajinan tenun songket Pandai Sikek, yang tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi tetapi juga penting dalam menjaga dan melestarikan budaya tradisional.

Kain Tenun Ikat Iban Pua Kumbu dan Kaitannya dengan Kedudukan Wanita Iban

Referensi:

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kharisma-elegan-tenun-songket-dari-pandai-sikek/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini