Ketika Dua Kapal Perang Kebanggaan Indonesia "Saling Sapa" di Tengah Lautan

Ketika Dua Kapal Perang Kebanggaan Indonesia "Saling Sapa" di Tengah Lautan
info gambar utama

Apa yang terjadi jika dua kapal perang kebanggaan Indonesia berpapasan di lautan? Ternyata, ada aksi "saling sapa" dengan cara yang unik.

Baru-baru ini, dua kapal perang milik Indonesia yakni KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 bertemu di Samudera Hindia pada Senin (29/1/2024). Keduanya sama-sama mengarungi lautan bersama TNI Angkatan Laut dalam rangka melaksanakan tugas masing-masing.

Saat itu, KRI Frans Kaisiepo-368 sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia setelah menuntaskan misi perdamaian dunia PBB di Lebanon. Kapal tersebut menjadi pengawal Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) MTF XXVIII-N/United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), lalu melakukan jaga perang di Laut Merah untuk mengamankan kapal-kapal berbendera Indonesia yang melintas.

Sementara itu, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tengah melaksanakan misi kemanusiaan berupa pengiriman bantuan dari masyarakat Indonesia untuk korban konflik di Gaza, Palestina. Seperti diketahui, kapal menyalurkan bantuan berupa perlengkapan anak, pakaian, makanan, hingga obat-obatan melalui El Arish, Mesir.

Lantas, seperti apa cara unik KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk saling menyapa di tengah laut?

Ini Dia Urutan Lengkap Pangkat dan Lambang TNI AD, AL, dan AU di Indonesia

Haru dan Bangga

Saat KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang mengemban misi mulia bertemu dan melakukan passing, rasa haru dan bangga seketika menyeruak.

Passing dikemas secara unik, yakni dengan menyalakan seluruh lampu penerangan di geladak kapal. Kemudian, pancaran cahaya berganti dengan lambaian flash dari ponsel para prajurit.

Sembari diiringi lagu Rayuan Pulau Kelapa, semangat perjuangan juga dikobarkan melalui pengiriman isyarat optis Jalesveva Jayamahe, motto TNI AL yang berarti "Justru di Laut Kita Jaya".

Aksi passing seperti ini ternyata membutuhkan kemampuan awak kapal yang mumpuni. Karena dilakukan dalam jarak dekat di tengah lautan yang gelap, awal harus punta skill shiphandling yang teruji agar laju kapal bisa terkendali.

Di tengah momen itu, Komandan Satgas Port Visit Mesir Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji dan Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh saling memberikan ucapan selamat dan dukungan untuk kesuksesan misi masing-masing kapal.

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan bahwa TNI AL berkomitmen untuk memberikan pengabdian terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia maupun internasional, serta menjaga nama baik TNI AL, bangsa, dan negara agar tetap harum di mata dunia.

Perbedaan antara Jenderal, Laksamana dan Marksekal di TNI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini