Sebuah Desa di Purwokerto, Banyumas terbilang memiliki nama unik yaitu Desa Kebocoran. Desa ini berada di arah barat laut Purwokerto, berjarak sekitar 5,9 kilometer dari alun-alun Purwokerto. Ada 1.500 kepala keluarga yang bermukim di sana.
Desa ini mempunyai luas wilayah 162 hektare. Sedangkan total luas permukiman sekitar 25 hektare yang kebanyakan area persawahan. Mayoritas warganya bekerja sebagai petani, pedagang, dan buruh.
Merananya Warga Desa Kualat Selat yang Kampung Halamannya Terancam Tenggelam
Wilayah Desa Kebocoran berkontur dataran rendah dan pemukiman penduduk cenderung padat pada wilayah sekitar jalan raya kebocoran atau kantor kelurahan desa. Sebelah utara dan selatan desa cenderung didominasi wilayah lahan sawah tegalan milik desa.
Lahan di Desa Kebocoran digunakan untuk komoditas tanaman pangan yaitu berupa padi, jagung, kacang kedelai, palawija. Komoditas unggulan dan pokok masyarakat Desa Kebocoran yaitu padi dan sayuran.
Asal mula desa
Dinukil dari Solopos, terdapat sebuah legenda di balik nama desa tersebut. Kisah ini bersumber dari cerita legenda Kamandaka dari Pajajaran. Dikisahkan Raden Banyak Cokro berpetualang di suatu daerah di kaki Gunung Slamet.
Ketika itu Raden Banyak Cokro berniat singgah di daerah tersebut. Pada suatu hari, Raden Banyak Cokro bertemu dengan adiknya bernama Raden Banyak Ampar. Keduanya diketahui tidak akur satu dengan yang lainnya.
Satu Desa Satu Lapangan, Upaya RI Cetak Atlet Masa Depan
“Di daerah tersebutlah, Raden Banyak Cokro dan Raden Banyak Ampar bertarung habis-habisan. Akhirnya Raden Banyak Cokro terkalahkan oleh Raden Banyak Ampar dengan menusukkan senjatanya ke tubuh kakaknya tersebut,” tulis Laporan Hasil Praktikum Sosiologi Pertanian Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng
Tusukan senjata Raden Banyak Ampar ini menyebabkan darah dari tubuh kakaknya itu mengalir tanpa henti, seperti wadah air bocor. Dari kisah ditusuknya Raden Banyak Cokro kemudian dijuluki nama Kebocoran.
Sumber air melimpah
Tetapi ada versi lain yang menyebutkan nama desa ini berawal dari sumber air melimpah. Tidak ada sejarah jika Desa Kebocoran mengalami kekeringan atau kekurangan air meski musim kemarau.
Warga yang menggali tanah beberapa saja di Desa Kebocoran ini sudah menghasilkan air yang cukup deras. Bisa dibayangkan bagaimana kalau sampai menggali air itu bermeter-meter ke bawah tanah.
.
“Menggali tanah sedalam 2 meter saja di wilayah Desa Kebocoran debit airnya sudah deras. Apalagi kalau sampai bermeter-meter,” ungkap Sekdes Kebocoran, Sartono.
Program DSA dan Desa Mangunan: Bentuk Kolaborasi Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kepopuleran Desa Kebocoran ternyata sempat masuk dalam iklan salah satu televisi. Ketika itu sebuah produk cat diduga terinspirasi dari nama Desa Kebocoran. Tetapi saat itu warga memang tak mengetahuinya.
“Jadi sempat juga di video seperti menjadi bahan iklan, cuma tanpa sepengetahuan kami,” tambahnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
