Industri Manufaktur Masih Mendominasi Capaian Ekspor Nasional

Industri Manufaktur Masih Mendominasi Capaian Ekspor Nasional
info gambar utama

Sektor pengolahan nonmigas terus menjadi pilar utama dalam mendukung ekspor nasional, khususnya melalui kontribusi tinggi dari pengapalan produk manufaktur.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh konsistensi industri manufaktur sebagai penyumbang terbesar dalam meningkatkan kinerja ekspor, yang pada gilirannya dapat memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kementerian Perindustrian mencatat bahwa pada tahun 2023, ekspor sektor manufaktur nasional mencapai USD186,98 miliar, menyumbang sebanyak 72,24 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai USD258,82 miliar. Angka ini menunjukkan kontribusi yang signifikan dari industri manufaktur dalam menggerakkan kinerja ekspor negara.

“Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak stabil, industri kita tetap agresif untuk memperluas pasar ekspornya. Ini menandakan bahwa produk manufaktur kita telah berdaya saing sehingga diakui dunia,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Kementerian Perindustrian sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.

Tren Investasi Manufaktur Terus Tumbuh Selama 10 Tahun, Tembus Angka Rp3000 Triliun

Melampaui target

Menurut Kementerian Perindustrian, ekspor industri manufaktur dari Januari hingga Desember 2023 melebihi target yang ditetapkan, yang awalnya diproyeksikan sekitar USD186,40 miliar. Sebagai hasilnya, capaian sektor ini mencapai tingkat yang lebih tinggi. Untuk tahun 2024, target ekspor industri manufaktur ditetapkan sebesar USD193,4 miliar.

Prestasi ekspor yang meningkat memainkan peran penting dalam menciptakan surplus neraca perdagangan industri manufaktur sebesar USD17,39 miliar pada tahun 2023. Keberhasilan ini menandai kelanjutan dari surplus yang telah dicapai pada tahun 2022, menunjukkan ketahanan dan kontribusi positif sektor manufaktur terhadap neraca perdagangan nasional.

Selama tahun 2023, lima sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor industri manufaktur nasional adalah industri logam dasar sebesar USD42 miliar, diikuti oleh industri makanan dan minuman (USD41,69 miliar), industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (USD18,12 miliar), industri kimia, farmasi dan obat tradisional (USD17,30 miliar), serta industri alat angkutan (USD13,12 miliar).

Tren peningkatan ekspor industri pengolahan nonmigas nasional dapat diamati dari tahun 2019 hingga 2022.

Pada 2019, ekspor produk manufaktur mencapai USD127,38 miliar, meningkat menjadi USD131,09 miliar pada 2020. Kemudian, terjadi peningkatan yang lebih signifikan, mencapai USD177,20 miliar pada 2021, dan melonjak secara signifikan menjadi USD206,06 miliar pada 2022.

Indonesia Masuk 10 Besar Negara Manufaktur di Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini